Revolusi Hijau Permukaan Air: Mengenal Panel Surya Terapung Solusi Energi Bersih Masa Depan

Panel Surya Terapung
Ilustrasi Panel Surya Terapung (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya energi bersih, banyak negara di dunia mendorong inovasi dalam sektor energi terbarukan.

Di antara berbagai opsi, panel surya terapung muncul sebagai solusi yang menjanjikan, terutama untuk negara-negara dengan keterbatasan lahan terbuka. Penggunaan panel surya terapung menawarkan efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem terestrial karena pendinginan alami oleh air (Yahya, 2023).

Ini menandai pergeseran paradigma dalam pengadaan energi, di mana air, sebuah sumber daya yang selama ini dipandang sebagai batasan, bertransformasi menjadi aset berharga. Keberhasilan pengimplementasian teknologi ini tidak hanya diukur dari kapasitas produksi energi saja, tetapi juga dari dampak lingkungannya yang minimal, efisiensi biaya, dan keterjangkauan untuk masyarakat luas.

Apa Panel Surya Terapung itu?

Panel Surya Terapung adalah pembangkit listrik yang menggunakan sinar matahari melalui sel surya untuk mengubah radiasi sinar foton matahari menjadi energi listrik serta memanfaatkan permukaan air dengan menggunakan sistem apung.

Bacaan Lainnya

Sel surya merupakan lapisan-lapisan tipis dari bahan semikonduktor silikon (Si) murni dan bahan semikonduktor lainnya. PLTS memanfaatkan cahaya matahari untuk menghasilkan listrik DC, yang dapat di ubah menjadi listrik AC apabila diperlukan.

Manfaat

Panel surya terapung membawa manfaat tak hanya dalam aspek penghasilan energi, tetapi juga dari kacamata sosial dan lingkungan. Laporan Hidayat et al. (2022) mencatat bahwa proyek di Waduk Cirata membantu dalam “Pengurangan emisi gas rumah kaca dan penciptaan lapangan kerja”.

Inisiatif ini tidak hanya menambah kapasitas energi bersih, tapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Manfaat serupa disoroti oleh Aswar et al. (2021) yang menekankan, “PLTS terapung mendukung kemandirian energi di komunitas terpencil.” Ini merupakan langkah maju dalam distribusi energi yang lebih merata dan inklusif.

Selain itu, keberadaan panel surya terapung berkontribusi terhadap konservasi air. Dalam penelitian Yahya (2023), dijelaskan bahwa penutupan sebagian permukaan air oleh panel dapat mengurangi penguapan. Mekanisme ini vital, terutama di wilayah dengan sumber air terbatas. Oleh karena itu, manfaat teknologi ini membentang lebih luas dari hanya produksi energi, mencakup dampak sosial positif dan kontribusi terhadap konservasi sumber daya alam.

Baca juga: Masa Depan Indonesia yang Lebih Bersih: Peran Mobil Listrik dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Tantangan

Pengimplementasian sistem panel surya terapung tidak tanpa tantangan. Ini mencakup isu teknis, biaya awal investasi, dan kebutuhan pemeliharaan. Dalam pengembangan PLTS terapung membutuhkan perancangan hati-hati untuk memastikan stabilitas dan durabilitas dalam lingkungan air.

Pentingnya strategi adaptif dalam merancang infrastruktur yang tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan. Meskipun demikian, potensi ekonomi dan lingkungan dari teknologi tersebut menjanjikan, memerlukan investasi awal yang besar namun memberikan penghematan biaya dan dampak lingkungan yang positif dalam jangka panjang.

Kesimpulan

Teknologi ini menawarkan manfaat lingkungan dan sosial yang signifikan. Melalui pengurangan penggunaan energi fosil dan perlindungan bioma air, serta peningkatan akses energi di komunitas terpencil, PLTS terapung berperan penting dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan ketahanan sosial.

Diperlukan kebijakan dan dukungan pengembangan yang kuat dari pemerintah dan sektor swasta untuk memaksimalkan potensi teknologi ini. Sebagai sebuah inovasi, panel surya terapung berpotensi besar dalam mendorong transisi ke energi bersih dan berkelanjutan, yang pada akhirnya mendukung tujuan lebih besar dari keberlanjutan global dan ekonomi hijau.

 

Penulis: Arifaldo Mulyasaputra
Mahasiswa Teknik Elektro, Universitas Airlangga

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi  

 

Referensi

Yahya, F. (2023). Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung (Floating Solar Photovoltaic) Di Situ Gede Kota Tasikmalaya (Doctoral dissertation, Universitas Siliwangi).

Aswar, M. B. A., Mahmuddin, F., & Lestari, A. D. (2021). Perancangan Automatic Transfer Switch (ATS) Pembangkit Listrik Hybrid Panel Surya dan Generator untuk Bagan Apung. Jurnal Penelitian Enjiniring, 25(2), 141-148.

Hidayat, A., Ramdani, S. A., & Romadhoni, S. L. (2022). Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta. Jurnal Inovasi Penelitian, 3(6), 6701-6706.

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses