Sistem Pengendalian Manajemen pada Holding Company

Sistem Pengendalian Manajemen
Ilustrasi Sistem Pengendalian Manajemen (Sumber: Ilustrasi dari Penulis)

Sistem pengendalian manajemen merupakan suatu sistem yang digunakan oleh para manajer untuk mengarahkan anggota organisasi agar melaksanakan kegiatan secara efektif dan efisien sesuai strategik pokok yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan dan sasaran.

Aktivitas sistem pengendalian manajemen meliputi aktivitas untuk merencanakan, mengendalikan dan mengarahkan operasi organisasi sesuai rencana dan tujuan perusahaan.

Sistem pengendalian manajemen merupakan suatu sistem yang dirancang untuk menjamin bahwa organisasi telah melaksanakan strateginya secara efektif dan efisien melalui para manajernya.

Dalam dunia bisnis peran manajemen yang baik menjadi faktor penting dalam mengelola suatu entitas bisnis, hal ini dapat tercapai apabila perusahaan memiliki sistem pengendalian manajemen yang baik.  

Bacaan Lainnya

Terlebih pada holding company memerlukan system pengendalian manajemen yang baik. Perusahaan induk atau holding company merupakan pemimpin dalam suatu grup yang menaungi beberapa anak perusahaan.

Sebagai pemimpin, perusahaan induk berperan merencanakan dan melakukan koordinasi terhadap anak perusahaan, mampu mengendalikan dan melakukan evaluasi terhadap rencana yang dijalankan.

Semua itu agar tujuan pembentukan holding company dapat tercapai oleh seluruh perusahaan. Sehingga sistem pengendalian manajemen holding company akan mempengaruhi perusahaan anak.

Jika system pengendalian perusahaan induk tidak baik maka perusahaan anak pun akan terlihat tidak baik.

Sistem pengendalian manajemen biasanya berhubungan erat dengan struktur keuangan (financial stucture), dimana kegiatan-kegiatan dan sumber daya perusahaan dinyatakan dalam satuan uang sehingga dapat dibandingkan satu sama lain.

Serta satuan lain yang berupa jumlah karyawan, angka kerusakan yang tidak dinyatakan dalan bentuk uang sehingga dapat digunakan untuk memperluas ruang lingkup dan kualitas sistem pengendalian manajemen.

Ada beberapa proses system penegndalian manajemen perusahaan induk, yaitu:

1. Perencanaan Program

Perencanaan program merupakan proses memilih program yang memutuskan kegiatan- kegiatan perusahaan yang akan dilakukan untuk melaksanakan strategi perusahaan.

Perencanaan yang rinci penting untuk mengontrol proses manajemen. Ada beberapa tahap perencanaan program yang harus dilalui, yaitu: penentuan tujuan, penentuan durasi program, penentuan penanggung jawab, dan perencanaan manajemen risiko.

2. Perencanaan Anggaran

Penganggaran merupakan alat penting dalam perencanaan dan pengendalian jangka pendek (biasanya dalam kurun waktu satu tahun) yang efektif dalam organisai.

Anggaran yang telah disusun harus dapat menunjukkan rincian dari pendapatan dan beban untuk tiap pusat pertanggung jawaban dan untuk organisasi secara keseluruhan.

3. Pelaksanaan dan Pengawasan

Pengawasan secara terus-menerus sangat penting dalam proses pengendalian manajemen. Dalam pelaksanaan ini, perusahaan atau organisasi harus memastikan bahwa setiap karyawan, anggota, dan departemen mengikuti SOP serta aturan yang telah ditentukan untuk meraih tujuan bersama.

Hal ini didukung dengan sistem pertanggungjawaban jika terjadi kesalahan atau pelanggaran. Pengawasan yang menyeluruh memberikan berbagai manfaat dalam proses manajemen.

Perusahaan dan organisasi bisa mendeteksi risiko atau kesalahan sejak dini, lalu mencegah agar mereka tidak berkembang menjadi hambatan besar.

Pengawasan juga memungkinkan adanya tindakan koreksi seketika sebelum seluruh kegiatan manajemen terpengaruh dan bahkan terhambat.

4. Pencatatan

Pengendalian manajemen wajib melibatkan pencatatan dan akunting. Perusahaan atau organisasi memiliki staf khusus yang melakukan pencatatan terkait berbagai aspek manajemen.

Misalnya penggunaan sumber daya, pencapaian target harian dan mingguan, serta kendala yang dihadapi. Pencatatan ini dilakukan dengan menggunakan sistem khusus yang sifatnya konsisten dan dibuat berdasarkan patokan tertentu untuk memudahkan pelaporan.

Penerapan pengendalian manajemen juga membutuhkan biaya. Proses akunting dibutuhkan untuk mencatat setiap transaksi yang mendukung kelancaran manajemen.

Departemen atau bagian keuangan bertanggung jawab untuk mencatat, mengumpulkan bukti transaksi, dan mempersiapkan laporan untuk audit serta evaluasi.

Terlebih lagi untuk perusahaan induk diperlukan staff khusus yang dapat membuat Laporan keuangan konsolidasi bukan hanya laporan keuangan induk saja.

5. Pelaporan dan Analisis

Setiap pencatatan kegiatan manajemen pasti berujung pada pelaporan. Hal ini mencakup catatan keuangan, hasil kinerja, perbandingan kinerja pada waktu-waktu tertentu, hingga hambatan dan masalah yang dihadapi saat pelaksanaan.

Dalam tahap ini, dibuat laporan anggaran kemudian laporan tersebut di analisis dengan merinci varians serta faktor penyebabnya. Kinerja keuangan penerapan system pengendalian manajemen pada hasil kinerja keuangan

Pengukuran kinerja dimulai dari penentuan ukuran kinerja. Untuk menentukan ukuran kinerja, visi perusahaan harus dijabarkan ke dalam tujuan (goals) dan diterjemahkan ke sasaran-sasaran strategi. Visi adalah gambaran kondisi yang akan diwujudkan oleh perusahaan di masa yang akan datang.

Untuk mewujudkan kondisi yang digambarkan dalam visi diperlukan perumusan strategi. Dalam perumusan strategi, visi dijabarkan ke dalam tujuan.  

Visi perusahaan dapat dijabarkan ke dalam tujuan perusahaan yaitu salah satunya dari segi perspektif keuangan. Perspektif keuangan ini terwujud dari tanggung jawab ekonomi melalui penerapan pengetahuan manajemen dalam pengelolaan perusahaan.

Dengan kata lain ukuran kinerja keuangan menunjukkan apakah strategi, sasaran srategi dan implementasinya mampu memberikan kontribusi dalam menghasilkan laba bagi perusahaan.

Kesimpulan

Jika system pengendalian manajemen pada perusahaan induk dilaksanakan secara benar serta konsisten maka akan mendapatkan hal yang positif bagi perusahaan induk ataupun perusahaan anak.

Perusahaan induk dapat mengevaluasi rangkaian kinerja, tanggungjawab masing-masing pihak, anggaran, sumber daya yang dapat dijadikan sebagai patokan atau bahan pertimbangan pengambilan keputusan tahun berikutnya.

Penulis: Wahyu Praharimukti
Mahasiswa Akuntasi, Universitas Pamulang

 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses