Masalah besar yang menjadi persoalan global dan meningkat secara cepat dan signifikan lonjakannya di Asia, termasuk di Indonesia adalah penyalahgunaan narkotika, alcohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) dan penularan HIV/AIDS.
Gangguan penggunaan NAPZA adalah suatu masalah bio-psiko-sosial-kultural yang sangat kompleks. Terapi dan rehabilitasi gangguan penggunaan NAPZA harus bersifat holistic dengan memperhatikan factor biologis, psikologis, dan kepribadian, serta factor sosiokultural dalam arti luas (spiritual, ekonomi, legal).
Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) di Indonesia merupakan bagian dari upaya nasional untuk pengendalian dan pencegahan infeksi HIV/ AIDS, yang sering dikenal dalam strategi pengurangan dampak buruk atau harm reduction. Walaupun Terapi Rumatan Metadon (TRM) bertujuan untuk terapi ketergantungan opioid, tetapi kebanyakan pasien menyalahgunakan sekurang-kurangnya satu atau lebih zat psikoaktif lainnya.
Prinsip terapi pada PTRM adalah Start Low Go Slow Aim High yang artinya memulai dosis yang rendah adalah aman, peningkatan dosis perlahan adalah aman dan dosis rumatan yang tinggi adalah lebih efektif.
R. Rahmawati (2016) melakukan penelitian di RSUD Linggajati Kuningan di Depo Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) dengan karakteristik pasien, meliputi : usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan dan data karakteristik terapi, meliputi : dosis metadon yang meliputi dosis awal, dosis rumatan terbesar, serta dosis akhir terapi.
Berdasarkan hasil pengamatan pada 6 Pasien Terapi Rumatan Metadon yang diteliti didapat kesimpulan bahwa untuk dosis awal terapi sesuai dengan pedoman PTRM yaitu antara 20 mg- 30 mg – Dosis rumatan terbesar masing-masing pasien sebagai berikut : Pasien No.1 (FL) = 100 mg, pasien No.2 (DY) = 80 mg, pasien No.3 (SA) = 125 mg, pasien No.4 (NI) = 150 mg, pasien No.5 (EA) = 105 mg, pasien No.6 (AN) = 80 mg; Dosis akhir terapi masing-masing pasien sebagai berikut : Pasien No.1 (FL) = 65 mg, pasien No.2 (DY) = 40 mg, pasien No.3 (SA) = 80 mg, pasien No.4 (NI) = 150 mg, pasien No.5 (EA) = 105 mg, pasien No.6 (AN) = 40 mg.
Penulis: Ria Rahmawati
Jurusan: Farmasi SMK Muhammadiyah 2 Kuningan
Email: riarahmawati45@guru.smk.belajar.id
Daftar Pustaka:
R.Rahmawati (2016). Gambaran Penggunaan Dosis Metadon pada Pasien Terapi Rumatan Metadon di RSUD Gunung Jati Cirebon. Akademi Farmasi Muhammadiyah Kuningan