Strategi Pelaku Usaha Agar Bertahan di Masa Pandemi Covid-19

strategi pemasaran

Pandemi covid-19 yang berkepanjangan sejak tahun 2019 memberikan dampak yang luar biasa di semua aspek. Di bidang usaha khususnya, para pelaku usaha dituntut untuk memikirkan cara agar tetap bertahan di tengah pandemi, di antaranya dengan melakukan pengurangan karyawan. Meski demikian, banyak pula yang pada akhirnya menutup usahanya secara permanen

Pada 16 Juni 2022 lalu, kami berkesempatan untuk melakukan wawancara dengan salah satu pelaku usaha yang bergerak di bidang pengerjaan berbasis plat metal di Yogyakarta, khususnya alat-alat pembuatan roti, yang didirikan pada tahun 2014.

Perusahaan ini mengerjakan pesanan sesuai kesepakatan dan dikirim ke lokasi yang telah disepakati bersama, selama ini strategi pemasaran dilakukan secara online. Manajemen dilakukan secara profesional serta didukung tenaga ahli yang telah tersertifikasi di bidangnya. Kami tertarik untuk mengetahui strategi-strategi yang mereka lakukan, khususnya di bidang pemasaran dan manajemen keuangan sehingga mereka tetap optimis dan sanggup bertahan di tengah pandemi covid-19 yang melanda tanah air.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca juga: Pentingnya Manajemen Pemasaran dalam Perusahaan

Menurut pemilik usaha tersebut saat kami wawancarai beberapa waktu lalu, beliau menuturkan bahwa tidak dapat dipungkiri pada saat awal covid-19 melanda, pesanan alat-alat pembuatan roti menurun, sedangkan pihak manajemen tidak ingin ada karyawan yang dirumahkan. Maka pihak manajemen pun  harus melakukan inovasi agar usaha tetap berjalan dan posisi keuangan mereka tetap aman. Maka, mereka pun melakukan strategi pemasaran berupa penambahan volume iklan dan media pemasaran. Selain itu, pelaku usaha juga melakukan refocusing segmen pasar.

Salah satu strategi refocusing segmen pasar yang mereka gunakan yaitu melakukan penjualan dalam bentuk paket alat usaha. Dari segi harga, paket alat-alat pembuatan roti ini dijual lebih murah dibandingkan harga jual alat roti per item. Dengan cara seperti ini, maka calon pembeli tentu bisa berhemat bila membeli alat-alat roti secara paket. Sedangkan dari sisi penjual atau produsen, akan memperbanyak volume alat-alat roti yang terjual.

Selain strategi penjualan secara paket, pihak manajemen juga membuat terobosan pemasaran berupa pengadaan pelatihan secara gratis bagi konsumen yang memesan alat roti secara PO (preferred order). Dengan adanya pelatihan pembuatan roti, banyak masyarakat yang pada mulanya belum tertarik untuk melakukan usaha pembuatan roti, pada akhirnya tertarik untuk terjun ke dunia usaha pembuatan roti. Hanya dengan membeli paket alat roti secara PO, mereka sekaligus mendapatkan pelatihan pembuatan roti dan cara mengelola usaha roti. Hal ini tentu menguntungkan bagi kedua pihak.

Selain di bidang pemasaran, inovasi juga diperlukan di bidang manajemen keuangan. Salah satu cara yang dilakukan adalah menghentikan ekspansi dan pembelian alat-alat baru. Strategi ini dilakukan untuk mengurangi pembelian aset dan memaksimalkan aset yang sudah ada.

Baca juga: Strategi Pemasaran dalam Sistem Online

Selanjutnya, perusahaan juga menghitung rasio manpower vs order masuk. Pada saat  manpower dianggap terlalu banyak maka dikurangi dengan cara masuk kerja bergantian. Kebijakan ini dilakukan agar tidak ada pengurangan karyawan. Saat rasio manpower vs order masuk sudah normal maka pegawai akan masuk kerja kembali secara normal tanpa bergantian. Strategi ini ternyata berhasil diaplikasikan sehingga kestabilan keuangan perusahaaan tetap terjaga. Karyawan pun dapat bekerja secara baik tanpa ada yang dirumahkan.

Strategi-strategi yang diterapkan pelaku usaha pembuatan ala-alat roti berbahan plat metal tersebut ternyata berhasil membuat usaha ini bertahan dalam menghadapi dampak covid-19. Keuangan tetap stabil, karyawan pun tidak ada yang dirumahkan.Pada saat ini, perusahaan tersebut telah beroperasi normal seperti sebelum adanya covid-19.

Demikianlah contoh strategi-strategi salah satu pelaku usaha dalam manajemen pemasaran dan manajemen keuangan dalam menghadapi dampak pandemi covid-19 yang dapat kami bagikan. Semoga hal ini bisa menjadi inspirasi bagi para pelaku usaha lain untuk tetap optimis dan terus berinovasi untuk tetap bertahan karena dunia usaha tidak selalu dalam keadaan yang kondusif bagi para pelaku usaha.

Penulis: Novita Krisna, S.E.
Mahasiswa Magister Manajemen FE UST Yogyakarta

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI