Tidak Hanya Klaim, tapi Bukti: Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Media Cetak di SMA Salah Satu Padang

Tidak Hanya Klaim, tapi Bukti: Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Media Cetak di SMA Salah Satu Padang
Sumber: freepik.com

Pendidikan merupakan aspek penting dalam membentuk individu menjadi pribadi yang lebih baik, serta mendorong kontribusi nyata bagi kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat.

Melalui pendidikan, seseorang memperoleh pengetahuan, memperluas wawasan, membentuk pola pikir, serta mengembangkan kemampuan untuk menilai berbagai aspek kehidupan secara lebih bijaksana.

Oleh karena itu, pendidikan perlu diterapkan sejak dini untuk membangun generasi yang berkualitas.

Seiring dengan perkembangan zaman, model pembelajaran di Indonesia juga mengalami inovasi untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan kurikulum nasional, seperti Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka.

Bacaan Lainnya

Berbagai pendekatan diterapkan di tingkat SMA, antara lain Problem Based Learning (PBL), Project Based Learning (PjBL), Discovery Learning, Cooperative Learning, dan RADEC (Read-Answer-Discuss-Explain-Create), yang masing-masing disusun dengan langkah-langkah terstruktur guna meningkatkan efektivitas proses pembelajaran di kelas.

SMA salah satu di Padang, penerapan sintaks pembelajaran sudah dijalankan dalam kegiatan belajar mengajar.

Sintaks yang dimaksud adalah langkah-langkah sistematis yang digunakan guru untuk mengarahkan proses belajar siswa.

Umumnya, guru di SMA salah satu di Padang menerapkan sintaks dari beberapa model pembelajaran, seperti Problem Based Learning (PBL), Discovery Learning, dan Project Based Learning.

Dalam keseharian, guru lebih sering menggunakan model Discovery Learning dan PBL karena mendorong siswa untuk aktif berpikir, bertanya, dan menemukan jawaban sendiri.

Sintaks yang sering dipakai dimulai dari kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan data, menganalisis (mengasosiasi), hingga mengomunikasikan hasil.

Sejauh ini, penerapannya berjalan cukup baik, walaupun ada tantangan seperti kurang aktifnya sebagian siswa dan keterbatasan waktu dalam menerapkan semua langkah secara lengkap.

Secara keseluruhan, penerapan sintaks di SMA salah satu di Padang sudah cukup konsisten dan berhasil meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar.

Keseimbangan Teknologi dan Media Cetak

SMA tersebut tidak hanya mengandalkan teknologi karena tuntutan pandemi, tetapi sudah cakap sejak 2016, sangat sesuai dengan urgensi penggunaan media dan bahan ajar berbasis teknologi yang diuraikan dalam hasil observasi/survey.

Pentingnya penggabungan pembelajaran berbasis teknologi dengan media tradisional seperti buku cetak.

Hal ini menunjukkan bahwa SMA salah satu yang ada di Padang telah menerapkan prinsip inklusivitas dan adaptasi terhadap kebutuhan siswa.

Bahkan SMA tersebut selalu menerapkan membaca buku di pagi hari sebelum pembelajaran kelas dimulai.

Model pembelajaran yang digunakan guru SMA tersebut bervariasi bahkan telah di sediakan bahan ajar dari sekolah nya dan gurunya ingin menggunakan model apa saja yang akan digunakan di kelas.

Model pembelajaran kurikulum merdeka sangat padat dari PJBL, CBL, Discovery, Inquiry dan Cooperative Learning.

Dari hasil wawancara dan analisis sekolah tersebut sangat seimbang dari segala model dan paling utama melihat keadaan siswanya.

Masalah yang ada di SMA tersebut adalah setelah selesainya pembelajaran kelas dan telah keluarnya nilai siswa tetapi guru dan siswanya tidak ada merefleksikan terhadap hasilnya dan apa selanjutnya yang akan dilakukan, maka dari sini otomatis siswa akan sangat cepat untuk lupa terhadap materi yang telah mereka peroleh.

Kurikulum Merdeka dan Literasi Digital

Kurikulum Merdeka memang mendorong pengembangan keterampilan abad ke-21, termasuk literasi digital, berpikir kritis, dan kolaborasi.

SMA yang ada di padang telah memenuhi tuntutan ini dengan mengintegrasikan teknologi secara efektif dalam pembelajaran, bahkan sebelum pandemi COVID-19.

Ini sejalan dengan temuan bahwa sekolah yang mampu mengoptimalkan teknologi pendidikan akan lebih siap menghadapi perubahan zaman dan lebih adaptif terhadap kebutuhan siswa modern.

Tidak Mengklaim Sekolah Berbasis Teknologi, namun Sangat Cakap

Menariknya, sekolah ini tidak perlu mengklaim diri sebagai sekolah berbasis teknologi, namun hasil observasi membuktikan kompetensi mereka dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran sangat tinggi.

SMA tersebut telah bekerja sama dengan Google From Education dan menjadi pionir dalam transformasi digital, meskipun sekolah tidak secara eksplisit mengklaim sebagai sekolah digital.

Tapi tujuan sekolah tersebut siswa harus cakap terhadap penggunaan teknologi untuk proses pembelajaran siswa.

SMA tersebut tidak mengklaim diri mereka digital, tetapi dari tahun 2019 yang lalu mereka telah melakukan ujian menggunakan HP/Laptop, dan dari sini SMA tersebut sudah sangat cakap terhadap teknologi.

Hal ini membedakan mereka dari sekolah lain yang mungkin hanya berfokus pada branding tanpa implementasi nyata.

Konteks Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas pada sekolah dan guru untuk memilih dan mengembangkan metode serta media pembelajaran yang paling sesuai dengan kebutuhan lokal dan perkembangan zaman.

Sekolah SMA salah satu di Padang telah memanfaatkan kebebasan ini dengan optimal, membuktikan bahwa kesiapan teknologi bukan hanya respons sesaat terhadap pandemi, tetapi hasil dari proses panjang dan konsistensi dalam pengembangan SDM dan infrastruktur.

Kesimpulan Penyesuaian Narasi

SMA tersebut sudah sangat sesuai dengan tren dan kebijakan pendidikan nasional saat ini.

Penekanan pada keseimbangan antara teknologi dan media cetak, kesiapan lebih awal sebelum pandemi, serta kompetensi teknologi yang tidak sekadar klaim, tetapi terbukti dalam praktik, sangat relevan dengan hasil penelitian dan praktik di lapangan.

Hal ini memperkuat posisi SMA tersebut sebagai contoh sekolah yang benar-benar adaptif dan inovatif dalam menghadapi tantangan zaman, sekaligus mendukung implementasi Kurikulum Merdeka secara optimal.

 

Penulis:
1. Asifa Zahwa
2. Elbunia Untari
3. Muhammad Rizki Alvarizi
4. Puja Wulandari
5. Muhammad Aidil
Mahasiswa Prodi Pendidikan Sosiologi, Universitas Negeri Padang

Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses