Kurikulum 2013, Menciptakan Kader Cendekiawan Muda

Suatu negara akan disebut maju apabila setiap generasi memaknai pengkaderan yaitu menyiapkan kader sebagai generasi emas penerus bangsa. Tapi bukan hanya meneruskan namun juga generasi muda dapat aktif memperbaiki berbagai hal yang telah diamanahkan dari generasi sebelumnya kepada generasi berikutnya untuk dijaga dan dibesarkan agar lebih sempurna.

Setiap negara di dunia ini memiliki culture atau budaya yang berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh latar belakang masyarakat dan sejarah penduduk setiap negara. Di Indonesia sendiri memiliki berbagai macam budaya, contohnya: Betawi, Jawa, Sunda, Batak, Bugis. Namun walau berbeda-beda, Indonesia tetap satu jua. Konsep ini harus diajarkan kepada generasi muda agar budaya Indonesia tidak punah. Contoh karya lain ialah batik Agar karya budaya negara ini tidak diakui oleh negara lain, yang kedua adalah karakter, negara Indonesia dikenal oleh penduduk dunia dengan karakter sopan dan santun serta sifat ramahnya, yang ketiga, pendidikan (education) merupakan suatu sarana untuk membentuk karakter dan menyelamatkan peninggalan generasi sebelumnya agar tidak punah, yaitu dengan cara mengajarkan malalui media guru atau pengajar.

Pendidikan merupakan suatu jalan sebuah negara untuk membangun sekaligus pencipta cendekiawan muda yang beradab dan berakhlak mulia, yang bertujuan untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik yang telah tertera dalam pembukaan Undang-undang dasar NKRI alinea ke-4 pada salah satu tujuan yaitu bertujuan mencerdasakan kehidupan bangsa, kurikulum merupakan bagian pendidikan untuk memudahkan jalanya pembelajaran.

Bacaan Lainnya
DONASI

Menurut wikipedia.org/wiki/Kurikulum kurikulum sendiri ialah suatu perangkat yang berisikan mata pelajaran serta program pendidikan yang dibuat oleh suatu instansi yang berisi rancangan pelajaran untuk menyelenggarakan pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta pembelajaran. Di Indonesia saat ini, kurikulum yang berlaku ialah Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 sendiri merupakan kurikulum penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat kurikulum ini memiliki ciri khas yang unik dengan menyesuaikan perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi dan memiliki tujuan menjaga karakter peserta didik bukan hasil dari pendidikan yang penting namun proses sang anak dalam menempuh pendidikan menjadi penilaian utama Kurikulum 2013.

Teknologi selalu mengalami perkembangan yang pesat, apabila hari ini ditemukan teknologi tercanggih, maka hari esok akan ada penemuan yang terbaru yang lebih canggih dan lebih muktahir dari teknologi sebelumnya. Hal ini memiliki dampak yang signifikan terhadap semua bidang pada dunia ini baik pada bidang ekonomi, politik, kesehatan, pendidikan, dan lainnya. Sehingga dalam bidang pendidikan hal yang dipengaruhi ialah karakter anak, yaitu dengan mudahnya mengakses segala informasi sehingga secara tidak langsung menciptakan sifat malas untuk membaca buku baik buku sekolah maupun buku pegangan, karena telah terpaku dalam mindset untuk mengakses internet, padahal buku merupakan media yang sangat bermanfaat.dengan membaca buku maka akan dapat melihat dunia karrena buku merupakan jendela dunia. Selain itu karena dalam dunia maya cukup sulit untuk membedakan informasi yang valid atau tidak jikalau tanpa memahami sumber referensi yang jelas dan benar. Dan semua itu perlu belajar.

Dengan hadirnya Kurikulum 2013 diharapkan dapat menjadi solusi dalam pembentukan karakter bangsa dan menciptakan generasi cendekiawan-cendekiawan muda yang berdedikasi dan berakhlak mulia.

Alna Seohfiah
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Baca juga:
Homeschooling, Sebuah Gerakan Pendidikan Alternatif
Kurangnya Pendidikan Karakter, Aplikasi Tik Tok Penyebab Penyimpangan Perilaku Remaja
Biaya Pendidikan dalam Perspektif Pendidikan Humanis

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI