Tol Cipali Jadi Ancaman, Omzet Rumah Makan Anjlok

Tol Cipali Jadi Ancaman, Omzet Rumah Makan Anjlok

Cirebon, Jawa Barat – Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) mempunyai dampak ekonomi terhadap warga sekitar. (21/10/2024)

Salah satunya adalah para pemilik rumah makan yang berada di sepanjang jalur pantura Cirebon, Jawa Barat. Pengusaha rumah makan tersebut mengaku penghasilan mereka menurun setelah beroperasinya jalan tol Cipali.

Keberadaan Jalan Pantura sebagai sarana fisik interaksi bagi pengguna jalan dan masyarakat setempat untuk melakukan aktivitas khususnya aktivitas ekonomi sebagai penunjang kebutuhan sehari-hari masyarakat yang berada di sekitarnya terutama koridor Jalan Pantura Kawasan Eretan Kulon.

Bacaan Lainnya

Namun beroperasinya jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) pada Juni 2015 menyebabkan pergerakan Jalan Pantura beralih ke jalan Tol Cipali memberikan pengaruh terhadap perubahan aktivitas ekonomi.

Baca Juga: Masalah-Masalah Ekonomi Akibat Pembangunan Jalan Tol Padang Sicincin-Pekanbaru

Salah satu pemilik rumah makan yang berada di jalan pantura, mengatakan bahwa perbandingan dari sebelum adanya pembangunan Tol Cipali mendapatkan omset lebih besar dibanding omset yang diterima, setelah pembangunan jalan Tol Cipali penghasilan didapatkan bisa mencapai 5 juta lebih, dengan penghasilan tersebut, pemilik mengatakan bisa memperkerjakan satu orang karyawan, namun dengan adanya pembangunan jalan tol Cipali pendapatan yang dihasilkan mengalami penurunan hingga 90%. Sehingga untuk membayar upah satu karyawan pun masih belum terpenuhi.

Apa dampak utama pembangunan Tol Cipali terhadap usaha rumah makan di sepanjang Jalan Pantura?

Dengan adanya Pembangunan jalan tol Cipali penurunan pendapatan menunjukan bahwa usaha rumah makan yang paling berdampak. Pendapatan mayoritas usaha rumah makan yang berada di Jalan Pantura, memiliki penghasilan diatas Rp 2.500.000.

Akan tetapi setelah beroperasi jalan tol, pemilik usaha rumah makan hanya mendapatkan penghasilan di rentang Rp 500.000 jika dilihat pendapatan total yang ada pada Kabupaten Indramayu masih dibawah UMK (Upah Minimun Kabupaten).

Penurunan jumlah kegiatan ekonomi yang terjadi pada usaha rumah makan, berpengaruh terhadap mayoritas pengunjung atau konsumen rumah makan, rata-rata konsumen didapatkan dengan adanya kerja sama antara penumpang bus dengan pemilik rumah makan, maka dengan adanya operasi Jalan Tol Cipali banyak beberapa lahan parkir bus yang terbengkalai atau tidak terawat.

Pembangunan Tol Cipali, meskipun membawa kemajuan, ternyata juga menimbulkan masalah bagi usaha kecil di bidang makanan. Banyak warung makan di sepanjang jalan Pantura yang kini sepi pengunjung karena banyaknya kendaraan yang beralih menggunakan jalan tol. Pemerintah perlu mencari cara agar masyarakat kecil tidak dirugikan dengan adanya proyek besar seperti ini.

 

Penulis: Nathayya Lakshita Devi
Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Semarang

 

Editor: I. Khairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.