Awal Mula Kasus
Kasus penangkapan dan penetapan Tom Lembong tersangka ini menjadi salah satu kasus korupsi terbesar yang menambah rentetan kasus korupsi lain yang menyeret para pejabat-pejabat tinggi negara.
Bagaimana reaksi publik? Tentunya berbagai reaksi disampaikan, terkejut dan bertanya-tanya apakah kasus ini benar-benar terjadi kepada seseorang yang memiliki reputasi yang begitu baik dalam sektor perekonomian di Indonesia.
Di samping itu juga, implikasi politik dari kasus Tom Lembong ini menjadi pusat perhatian.
Seorang tokoh yang memiliki segudang pengalaman dan profesional di bidangnya menjadi tersangka dalam kasus korupsi.
Berbagai spekulasi publik mulai muncul, apakah ini murni penegakan hukum? Apakah ada unsur persaingan politik didalamnya?
Spekulasi-spekulasi seperti ini, menjadikan kasus korupsi ini menjadi lebih kompleks dan menjadi bahan diskusi di berbagai media dan forum publik.
Siapa Itu Thomas Trikasih Lembong?
Thomas Trikasih Lembong atau yang biasa disapa Tom Lembong adalah seorang pengusaha dan mantan menteri perdagangan, serta juga pernah menjabat sebagai kepala badan koordinasi penanaman modal Indonesia (BKPM) di bawah pemerintahan Jokowi pada tahun 2015-2019.
Tentunya dengan perjalanan karir yang malang melintang tersebut, kepiawaian Tom Lembong dalam menangani berbagai masalah dalam bidang ekonomi sudah tidak perlu diragukan lagi.
Namun, pada 29 Oktober 2024 KPK menangkap Tom Lembong dan Kejaksaan Agung menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus pemberian izin impor gula yang diperkirakan membuat kerugian sekitar Rp400 M untuk negara.
Hal ini tentunya mengejutkan masyarakat Indonesia karena Tom Lembong adalah seorang yang dikenal dengan reputasinya yang begitu baik dalam dunia perpolitikan Indonesia.
Kasus ini menjadi salah satu kasus yang mendapatkan perhatian publik dan membuat publik bertanya-tanya apakah yang sebenarnya terjadi?
Baca Juga:Â Meningkatkan Independensi KPK dalam Pemberantasan Korupsi
Ditetapkannya Tom Lembong Sebagai Tersangka
Kejaksaan Agung resmi menetapkan Tom Lembong menjadi tersangka dugaan kasus korupsi impor gula ketika dirinya menjabat menjadi menteri perdagangan pada tahun 2015 silam.
Tom diduga terlibat dalam pemberian izin terhadap gula yang diimpor sebesar 105.000 ton kepada PT AP.
Hal ini menjadi masalah besar karena Tom Lembong melakukan transaksi ini tanpa melibatkan kementerian apapun maupun instansi yang bersangkutan terkait pengimporan untuk negara.
Pihak penegak hukum menyampaikan kepada media dan publik bahwa kasus ini menjadi bukti nyata bahwa penangkapan terhadap Tom Lembong ini menjadi momentum bagi KPK untuk menunjukkan komitmen yang besar dalam penyidikan berbagai kasus korupsi yang menyeret tokoh-tokoh berpengaruh di perpolitikan Indonesia.
Apalagi pada saat ini perekonomian Indonesia sedang berjuang untuk terus berkembang, tentu diperlukan pengawasan yang ketat untuk merealisasikan kesuksesan Indonesia di sektor ekonomi.
Baca Juga:Â Polemik Kasus Gratifikasi Kaesang Pangarep sebagai Tindak Pidana Korupsi ataukah Tidak?
Di samping itu, para pendukung Tom Lembong menganggap bahwa kasus yang menimpa Tom saat ini adalah tuduhan yang salah.
Pendukung Tom lembong menganggap bahwa apa yang dilakukan penegak hukum saat ini memiliki motif politik didalamnya.
Mereka berani menyampaikan hal ini dikarenakan rekam jejak Tom Lembong sendiri yang begitu baik, Tom dikenal sebagai pejabat yang berani berbeda dengan kepentingan pihak elite tertentu, memperjuangkan reformasi, dan pro-investasi terhadap perekonomian Indonesia, serta beberapa kebijakan progresifnya kala dia menjabat.
Selain itu, para pendukung juga menyampaikan dan bertanya-tanya apakah penyelidikan dan proses pemeriksaan serta sidang yang dilakukan terhadap Tom Lembong sebagai tersangka kasus korupsi penggelapan dana impor gula ini telah berjalan sesuai prosedur dan transparan?
Baca Juga:Â Joko Widodo Masuk Daftar Tokoh Terkorup di Dunia Versi OCCRP
Dalam kasus ini, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam pengambilan suatu kebijakan perlu untuk melakukan transparansi, serta akuntabilitas dalam pengelolaan dan publik, dan investasi-investasi asing.
Pemerintah tentu harus segera berbenah dan harus sadar, mau sampai kapan kasus-kasus seperti ini terus merugikan negara dan tidak diberikan hukuman setimpal pada pelakunya.
Untuk menciptakan perekonomian yang lebih baik kedepannya serta untuk pembangunan ekonomi Indonesia diperlukan kebijakan-kebijakan serta membuat penguatan sistem hukum.
Penulis: Rizky Akbar Firdaus
Mahasiswa Prodi Hubungan Internasional, Universitas Islam Indonesia
Referensi
Filana, L. (2024, October 30). Profil dan Biodata Tom Lembong Lengkap dengan Sederet Perusahaannya, Termasuk yang Ada di Bandung – Hai Bandung. Hai Bandung. Retrieved December 27, 2024, from https://haibandung.pikiran-rakyat.com/hukum-politik/pr-2948725154/profil-dan-biodata-tom-lembong-lengkap-dengan-sederet-perusahaannya-termasuk-yang-ada-di-bandung?page=all
Murti, A. S. (2024, November 26). Istri Tom Lembong Bersama Pendukung Hadiri Sidang Putusan Praperadilan. SINDOnews.com. Retrieved December 27, 2024, from https://nasional.sindonews.com/read/1494287/13/istri-tom-lembong-bersama-pendukung-hadiri-sidang-putusan-praperadilan-1732608673
Prinada, Y. (2024, October 30). Kenapa Tom Lembong Ditangkap & Tersangka Korupsi Kasus Apa? Tirto.id. Retrieved December 27, 2024, from https://tirto.id/apa-kasus-tom-lembong-ditangka-tersangka-korupsi-menteri-apa-g5eG
Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News