Secara geopolitik, negara-negara di kawasan Asia tenggara cukup rentan dalam mengalami konflik dikarenakan secara geografis berdekatan satu sama lain.
Hal ini yang menyebabkan adanya kesempatan untuk timbul konflik bilateral atau multiateral yang tidak dapat dihindari.
Ancaman non-tradisional seperti konsep keamanan yang mengarah kepada kepentingan kemanusiaan menjadi isu yang kontemporer di Asia Tenggara.
Pasca perang dingin, konsep keamanan menjadi fokus utama dalam wacana keamanan dari isu militer dan politik ke isu yang terkait dengan kehidupan individu dan masyarakat.
Hal ini dipicu dengan adanya perkembangan dari negara-negara anggota ASEAN yang tidak lagi berfokus terhadap musuh eksternal, melainkan berfokus terhadap permasalahan internal yang lebih memprioritaskan kelangsungan rezim politik dengan menggunakan aksi represif dan mengabaikan kondisi kehidupan masyarakat.
Human Security mengacu pada perlindungan individu dan komunitas terhadap ancaman – ancaman yang meliputi aspek bencana alam, konflik bersenjata, kemiskinan, dan krisis kemanusiaan.
ASEAN berperan aktif dalam memperjuangkan perdamaian dan keamanan di kawasan Asia Tenggara. ASEAN berusaha untuk mempertahankan stabilitas politik di kawasan dengan melakukan berbagai upaya terhadap penyelesaian konflik di kawasan.
Salah satu yang digunakan ASEAN dalam menjaga perdamaian yaitu dengan memfasilitasi dialog politik antar negara dengan mekanisme penyelesaian permasalahan negara-negara anggota melalui proses soft diplomacy.
Pada awal 1970, merupakan tahun pertama bagi ASEAN dalam mengatasi kejahatan transnasional secara konsisten yang ditandai dengan maraknya isu peredaran narkoba di kawasan.
ASEAN menanggapi kejahatan tersebut melalui deklarasi ASEAN Concord pada tahun 1976 yang membuahkan hasil yaitu pentingnya kerjasama yang intens antar negara-negara anggota dan organisasi internasional dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkoba.
Sejak awal berdirinya ASEAN berambisi untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan yang bebas narkoba.
Seiring berjalannya waktu, isu-isu transnasional di Asia Tenggara semakin meluas dari mulai munculnya penyelundupan senjata (arms smunggling), teorisme, pencucian uang, dan perdagangan manusia.
Munculnya beragam isu transnasional di Asia Tenggara membuat ASEAN merencanakan beberapa program dalam menanggapi isu tersebut.
ASEAN membentuk ASEAN Community pada tahun 2020 dan menghasilkan terbentuknya ASEAN Political Security Community yang menjadi pilar utama dalam meningkatkan keamanan politik dan perlindungan masyarakat ASEAN di kawasan Asia Tenggara.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh APSC adalah mengatur serta mengendalikan perdagangan senjata di kawasan.
Hal tersebut dilakukan dengan cara memantau perdagangan senjata (Arms Trade Monitoring) yang bertujuan untuk mencegah penyebaran senjata yang dapat membayakan stabilitas dan keamanan di kawasan.
ASEAN juga menciptakan kerjasama pertukaran informasi antar intelijen dan kerjasama keamanan yang bertujuan untuk pertukaran informasi serta mengatasi ancaman terorisme, ekstremisme, dan kejahatan transnasional.
Negara-negara anggota berbagi informasi, pengalaman, dan praktik dalam upaya meningkatkan keamanan di kawasan Asia Tenggara.
Pendekatan Human Security memiliki peran penting dalam meningkatkan keamanan di kawasan Asia Tenggara. “Keamanan” dapat diartikan sebagai bebas dari rasa takut dan ancaman serta setiap individu memiliki kebebasan dalam melakukan keinginannya.
Dalam mengatasi ancaman internal maupun eksternal, berbagai aktor internasional dan masyarakat harus saling berinteraksi dalam menangani berbagai jenis ancaman.
Maka dari itu, keamanan tidak dapat tercipta dengan sendirinya sehingga berbagai ancaman harus menjadi perhatian bagi seluruh aktor.
Penulis: Muhammad Naufal Rahman
Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Malang
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Referensi:
Safril, A. TANTANGAN IMPLEMENTASI KONSEP ‘HUMAN SECURITY’DI ASIA TENGGARA.
Adilfi, Y. I. (2022). PERAN ASEAN DALAMMENGATASI MASALAH HUMAN SECURITY DI KAWASAN ASIA TENGGARA (STUDI KASUS: PELANGGARAN HAM ETNIS ROHINGYA MYANMAR) The Effectiveness of Asean’s Role in Overcoming Human Security Problems in Southeast Asia (Myanmar Case Study) (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).
Mahendra, Y. C. (2016). Regionalisme Menjawab Human Security (Studi kasus ASEAN dalam permasalahan Human Security). Transformasi Global, 3(1).
Sitinjak, C. M., Kurniawan, S. M. D., & Paramahita, S. (2022). Upaya Asean Menangani Perdagangan Manusia Di Asia Tenggara. Jurnal Pena Wimaya, 2(2).
Khairi, N. F. (2021). Upaya ASEAN dalam Menangani Masalah Perdagangan Manusia di Asia Tenggara: Asean’s Effort On Dealing With Human Trafficking Problems In Southeast Asia. Anterior Jurnal, 20(2), 84-93.