Red Flags Alergi Susu Sapi pada Anak

Red Flags Alergi Susu Sapi Pada Anak

Alergi susu merupakan reaksi berlebihan sistem imun tubuh terhadap kandungan protein berbagai produk susu. Kondisi ini biasanya ditandai dengan rasa gatal, muntah, atau diare.

Faktor yang Menyebabkan Alergi Susu

Beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi terkena alergi (sensitivitas) daripada yang lain. Faktor risiko yang dapat memicunya antara lain: (1) Faktor keluarga, misal terdapat riwayat alergi seperti asma dan eksim; (2) Bayi dan anak-anak lebih rentan terkena karena sistem pencernaannya yang belum sempurna; (3) Muncul riwayat alergi makanan lain setelah alergi muncul.

Reaksi Muncul dari Berbagai Gejala

Biasanya gejala alergi muncul 30 menit hingga 1 jam setelah anak terpapar protein sapi. Gejala yang mudah diketahui, antara lain: Gejala pada kulit biasanya ditandai dengan munculnya ruam kemerahan disekitar tubuh si kecil, ditimbulkan bengkak kemerahaan serta nyeri diarea mulut anak, serta ditandai eksim di daerah kedua pipi.

Gejala yang ditimbulkan selain faktor kulit yaitu gejala pada saluran nafas yang biasanya ditandai dengan sesak pada pernafasan bayi, hidung berair disertakan dengan bersin bersin, bahkan pada reaksi berat akan menimbulkan mata dan telinga yang memerah.

Bacaan Lainnya

Adapun alergi yang muncul lebih lambat, sekitar 1 sampai 3 jam setelah anak terpapar protein susu sapi, antara lain: Gejala yang ditimbulkan pada sistem pencernaan anak. Mulai merasakan mual serta muntah, sakit perut berulang disertakan diare, dan menyebabkan nafsu makan yang berkurang.

Pencegahan

Pencegahan yang bisa diberikan yaitu dengan memberi asi eksklusif sampai usia 6 bulan. Menghindarkan anak dari protein sapi beserta produknya sampai usia 12 bulan, apabila masih berlanjut dianjurkan untuk melakukan terapi. Apabila asi ibu sulit didapatkan maka bisa mencari susu pengganti.

Susu yang sebagian besar rantai proteinnya telah dihidrolisis (dipecah) menjadi rantai pendek atau  yang susunya mengandung asam amino yang diberikan dalam kondisi klinis yang berat.

Jika anak tidak suka rasanya atau orang tua keberatan dengan harga yang  mahal, maka bisa mencoba susu kedelai, asalkan kita harus memberi perhatian khusus pada keadaan klinis, mengingat  kemungkinan  alergi 10-30%.

Penulis: Nabila Amanda
Mahasiswa  Prodi D4 TLM Reguler Sore

Dosen Pengampu: Apriani Riyanti, S.Pd., M.Pd.

Daftar Pustaka

Dr. Badriul Hegar, PhD, SpA(K), ikatan dokter anak indonesia. 2013. Mengenali Alergi Susu Pada Anak.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses