Berbagai cara telah dilakukan di seluruh jajaran pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan. Namun, upaya tersebut masih belum memberikan kepastian bagi kelangsungan hidup masyarakat Indonesia sehingga masih menjadi masalah yang sulit diatasi.
Secara umum, ketahanan pangan tercapai bila dua dimensi terpenuhi secara bersamaan.
Pertama adalah memastikan akses pangan yang cukup dan merata untuk setiap populasi.
Kedua, setiap warga negara memiliki akses fisik dan ekonomi terhadap pangan dengan tujuan memenuhi kebutuhan gizi untuk hidup sehat dan produktif setiap hari.
Makanan tradisional tercipta melalui proses evolusi selama bertahun-tahun. Proses adaptasi antara makanan yang kita konsumsi dengan rempah-rempah lokal maupun bahan tambahan yang diperkuat oleh adat istiadat kelompok masyarakat setempat.
Mengutip Eliazer (Sastroamidjojo, 2013) makanan tradisional adalah makanan yang sudah disantap secara turun temurun, terdiri dari masakan yang sesuai selera, tidak bertentangan dengan agama dan kepercayaan masyarakat, terbuat dari bahan dan rempah-rempah lokal.
Peran Makanan Tradisional sebagai Sumber Ketahanan Pangan
Pangan tradisional merupakan sumber daya lokal yang potensial untuk konsumsi pangan kemasyarakatan dalam mencapai ketahanan pangan daerah.
Ketahanan pangan dalam negeri merupakan sarana dan pencapaian ketahanan nasional. Ketahanan pangan sangat bergantung pada kecukupan gizi rumah tangga yang tercermin dari ketersediaan, keterjangkauan, keamanan, dan keberlanjutan sumber pangan.
Contoh dari makanan khas nusantara ini adalah rendang. Rendang adalah makanan khas Sumatera Barat yang terbuat dari olahan daging atau telur dengan rempah-rempah ditambah santan kelapa dimasak pada suhu rendah dalam waktu yang cukup lama.
Rendang merupakan salah satu makanan yang bisa bertahan dalam jangka waktu panjang. Jika dimasukkan ke dalam lemari pendingin maka rendang dapat bertahan hingga dua minggu.
Sementara itu, jika rendang dimasukkan ke dalam freezer maka akan bertahan hingga dua bulan. Hal ini terjadi karena cara pengolahan makanan yang tepat.
Teknik pengelolaan makanan secara mekanik dengan packing yang unik (vacuum packed) juga dapat disimpan dan menjadi makanan siap santap dan bisa bersaing dengan makanan yang sudah ada.
Selain ada sentuhan teknologi dan juga publikasi perlu juga meningkatkan kepada masyarakat luas untuk menjaga makanan tradisional tetap mendapatkan eksistensi.
Fasilitas yang sudah saat ini seperti rumah makan dengan khas makan tradisional menjadi modal kuat sumber makan tradisional seperti rendang tetap menjadi salah satu menu makan yang akan tetap ada di masa depan, kerena sumber bahan mudah didapatkan dan tersedia di seluruh daerah Indonesia.
Ketahanan pangan sangat bergantung pada kecukupan gizi rumah tangga yang tercermin dari ketersediaan, keterjangkauan, keamanan dan keberlanjutan pangan. Untuk menjaga kelestarian makanan tradisional, maka kita harus membuat sebuah inovasi agar makanan tradisional tidak hilang termakan oleh waktu. Misalnya dengan membuat packaging yang unik dan lebih menarik sehingga mendapat perhatian dari masyarakat.
Penulis: Edvan Duta Zulham
Mahasiswa Universitas Binawan
Referensi
Ketut Kariyasa,Achmad Suryana, 2012. MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN MELALUI PENGURANGAN PEMBOROSAN PANGAN.
KRISTANTI, Novita Erma, Prof.Dr.Ir. Moch. Maksum, M.Sc, 2007. Kajian peran makanan tradisional dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan :: Studi kasus di Desa Karangwuni, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul.
Suryana, A., 2014. MENUJU KETAHANAN PANGAN INDONESIA BERKELANJUTAN 2025:TANTANGAN DAN PENANGANANNYA.