Setiap manusia yang hidup di muka bumi ini pasti memiliki haknya masing masing. Namun dengan adanya perkataan tersebut apakah setiap manusia sudah mengerti mengenai hak berkehidupan setiap manusia? Namun faktanya masih sangat banyak orang yang belum sepenuhnya mengerti apa tujuan dari sebuah dari Hak Asasi Manusia di dalam kehidupan sehari-hari.
Sebelum masuk lebih dalam, lebih baik kita mengingat kembali, apakah itu hak asasi manusia? Hak Asasi Manusia adalah sebuah bentuk pemberian dari Tuhan kepada setiap ciptaanNya yang tidak memandang tinggi atau rendahnya dalam sebuah status kehidupan.
Tentu saja Ketika kita masih bersekolah kita selalu diajarkan mengenai HAM. Karena sekolah lah yang mengenalkan kita terhadap HAM. Dan lingkungan sekolah lah yang menjadi tempat yang menerapkan perilaku yang berhubungan dengan HAM. Maka dari itu nilai- nilai hak asasi manusia di sekolah itu penting.
Namun, apakah disekolah masih sering terlihat adanya pelanggaran HAM? Atau nilai nilai HAM disekolah sudah diterapkan dengan baik? Namun nyatanya menurut riset masih banyak terjadinya pelanggaran HAM dilingkungan sekolah, seperti kasus pembullyan, pembeda bedaan kasih sayang oleh guru, tawuran dilingkungan sekolah, aniyaya yang terjadi di lingkungan sekolah, dan masih banyak lagi.
Dan menurut data Komnas HAM bahwa kasus pelanggaran HAM masih sering terjadi di lingkungan sekolah. Mulai dari 2017 yang tercatat 19 kasus pelanggaran HAM, dan setiap tahunnya masih banyak kasus pelanggaran HAM terjadi yang terlihat di media, dan pastinya masih banyak kasus yang terjadi namun tidak terliput oleh media.
Baca juga: Amanat Undang-Undang dan Ajaran Sosial Gereja untuk Keadilan Hak Asasi Manusia Papua
Berdasarkan riset mengenai kasus pelanggaran HAM di lingkungan sekolah, maka tugas sebagai guru, mentor, orang tua sangat diperlukan untuk diperhatikan agar kasus pelanggaran HAM dapat terminimalisir. Namun Langkah apa yang dapat dilakukan agar kasus pelanggaran HAM dapat berkurang?
Sosialisasi dilingkungan sekolah dapat menjadi opsi yang cukup efektif untuk menjadi Langkah meminimalisir kasus pelanggaran HAM. Dengan adanya sosialisasi tersebut diharapkan lingkungan sekolah dapat sadar dengan maraknya dan mirisnya kasus pelanggaran HAM.
Maka dari itu sekolah merupakan tempat terbaik untuk mengantisipasi pelanggaran HAM yang terjadi, karena dari sekolahlah muncul bibit bibit yang dapat memajukan negara. Dari sekolah lah manusia dapat diajarkan pentingnya HAM setiap manusia, karena jika kita sudah ditanamkan benih yang bermutu maka kedepannya dapat diharapkan kasus pelanggaran HAM ini dapat berkurang atau terminimalisir.
Universitas Internasional Batam bersama mahasiswa/i melalui kegiatan PASEPRO 2022 (Pancasila Social Experimental Project) mengambil bagian dalam menerapkan dan memberikan materi mengenai bentuk-bentuk perlindungan HAM di lingkungan sekolah.
Kelompok yang beranggotakan Ivan Felix, Daniel, Yuliana, Kendrik, Julianto, dan Jacky memilih SMA Kristen Basic Batam sebagai tempat pelaksanaan dan kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada bulan April tahun 2022 dengan sasaran utamanya ialah para siswa maupun guru yang masih saling membeda-bedakan sehingga terjadilah pelanggaran HAM.
Kegiatan ini merupakan wujud kegiatan yang bertujuan mengedukasi SMA Kristen BASIC mengenai pentingnya Hak Asasi Manusia.
Baca juga: Kebebasan Berbicara di Ruang Cyber dalam Perspektif Perlindungan Hak Asasi Manusia
Pemilihan SMA Kristen Basic Batam sebagai tempat sosialisasi bentuk-bentuk pelanggaran HAM diharapkan dapat mengurangi bahkan tidak lagi terdapat kasus yang dapat melanggar HAM yang masih terjadi di sekolah sehingga para siswa nantinya juga mempunyai bekal diri untuk ke jenjang selanjutnya
Dalam kegiatan ini para mahasiswa akan melakukan sosialisasi mulai dari pengertian HAM hingga bentuk bentuk pelanggaran HAM yang terjadi di sekolah serta apa yang harus di lakukan jika terjadi pelanggaran HAM di sekolah.
Tidak hanya kelompok ini juga memberikan kuesioner kepada kelas kelas sebagai tolak ukur urgensi terhadap penerapan perlindungan HAM kepada siswa di sekolah.
Semoga dengan terlaksananya kegiatan ini para siswa/I dapat memahami pentingnya perlindungan HAM di sekolah serta diharapkan pendidikan di indonesia dapat lebih maju demi generasi selanjutnya.
KELOMPOK :
- 2131044 Jacky
- 2131046 Daniel Lo
- 2131047 Kendrik Jonatan
- 2131064 Yuliana
- 2131065 Ivan Felix
- 2131153 Julianto Wijaya
Mahasiswa Universitas Internasional Batam