Paradigma Pendidikan Demokratik dan Otoriter

opini
Ilustrasi: Pixabay.com

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.

Sesuai dengan bunyi UUD 1945 Pasal 31 Ayat 1 yaitu: “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran” berarti semua individu berhak mendapat pendidikan sampai ke jenjang manapun sesuai dengan apa yang dikehendaki.

Dalam pendidikan terdapat beberapa pola antara lain yaitu pendidikan demokratik dan otoriter. Pendidikan demokratik adalah pendidikan yang memberikan kesempatan kepada setiap anak untuk mendapatkan pengajaran yang sesuai dengan kemampuannya.

Baca Juga: Problematika Pendidikan Generasi Saat Ini

Bacaan Lainnya

Pendidikan demokratik dibagi menjadi pendidikan yang horisontal dan vertikal. Pendidikan horisontal yaitu bahwa setiap anak layak mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapat pendidikan sekolah. Sedangkan pendidikan vertikal yaitu bahwa setiap anak dapat mendapatkan kesempatan menempuh pendidikan setinggi-tingginya sesuai kemampuan.

Nilai yang terkandung dalam pendidikan demokratik yaitu:

  1. Rasa hormat terhadap sesama manusia;
  2. Setiap manusia memiliki perubahan kearah pikiran yang sehat;
  3. Rela berbakti untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama.

Pendidikan otoriter yaitu pendidikan atau cara mendidik anak dengan terlalu memanjakan anak dan terlalu memberi cacian dan makian kepada anak.

Banyak yang mengatakan pendidikan tersebut keliru karena dapat membuat sifat anak menyeleweng, di antara tindakan yang dapat menimbulkan sifat tersebut yaitu:

Baca Juga: Paradigma Pendidikan Formal dan Non Formal

  1. Bertindak diktator;
  2. Bertindak keras dan kasar kepada anak;
  3. Bersikap tidak adil;
  4. Berburuk sangka.

Penulis: Waffiq Lanaa Zakya A’maali
Mahasiswa Pendidikan Matematika UIN Sunan Kalijaga

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses