Jemput Bola Administrasi Kependudukan (Jebol Anduk) merupakan salah satu inovasi Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan mendekati warga yang tidak bisa menuju ke loket pelayanan.
Warga yang memiliki keterbatasan aktivitas serta tidak dapat melakukan perekaman di Siola atau kecamatan tempat tinggalnya akan didatangi oleh tim Dispendukcapil dan kelurahan setempat.
Aksi Jemput Bola dilatarbelakangi oleh kesadaran masyarakat yang masih rendah terkait pengurusan dokumen kependudukan dan jauhnya jarak rumah dari kantor Dispendukcapil. Walaupun begitu prosedur pembuatan tak berbeda dengan pengurusan di Kantor Dispendukcapil.
Warga hanya perlu menyiapkan berkas yang dibutuhkan. Program Inovasi Jemput Bola Administrasi Kependudukan ini mengacu pada Peraturan Wali Kota Surabaya Nomor 139 Tahun 2022 tentang Daftar Inovasi Daerah.
Dalam kegiatan ini penulis melaksanakan dari akhir bulan Februari sampai dengan akhir Juni 2023 di Kelurahan Simomulyo Baru Kecamatan Sukomanunggal. Kegiatan yang dilaksanakan selama 5 bulan ini menerapkan berbagai cara dalam melaksanakan Jemput Bola, di antaranya:
1. Goes to School
Goes to School, dilakukan dengan tujuan memasifkan layanan kependudukan ke berbagai kota di wilayah Surabaya terutama di sekolah-sekolah. Hal ini dianggap penting, karena terkadang anak-anak di usia remaja terutama yang sudah berusia 18 tahun masih enggan untuk melakukan pembuatan atau perekaman e-KTP, hal ini dikarenakan di usia remaja seperti itu terkesan santai-santai saja meskipun belum mempunyai KTP. Selain KTP ada juga kepengurusan KIA untuk anak yang berusia kurang dari 17 tahun, menurut Permendagri Nomor 2 Tahun 2016, manfaat KIA adalah sebagai berikut: Melindungi pemenuhan hak anak, menjamin akses sarana umum, mencegah terjadinya perdagangan anak. Sebenarnya KIA tidak jauh berbeda seperti KTP orang dewasa hanya saja dengan KIA anak yang masih sekolah akan mendapatkan diskon belanja bisa sampai 10% di beberapa tempat seperti toko buku, kantin, dan lain-lain. Selain itu kedepannya KIA juga dapat digunakan untuk memperoleh bantuan dari pemerintahan.
2. Goes to Kampung
Kemudian Goes to Kampung, sebenarnya tidak jauh beda dengan Goes to School, kedua program ini sama-sama dapat melayani pembuatan KIA dan KTP, hanya saja ada tambahan beberapa pelayanan yang bisa didapatkan seperti pembuatan akta kelahiran, akta kematian, perubahan KK, kepengurusan pindah penduduk. Goes to Kampung sangat mempermudah masyarakat dalam kepengurusan administrasi kependudukan, layanan ini menyasar warga yang sepuh, sakit, dan warga-warga yang tidak bisa memanfaatkan layanan Klampid. Dalam layanan ini, Dispendukcapil bekerjasama dengan pihak kelurahan untuk mengumpulkan warga-warganya yang belum tersentuh Klampid. Jadi, Pak Lurah mengumpulkan beberapa warganya di balai RW, ada yang hanya 10 orang, ada yang 15 itu dikumpulkan, lalu kita datangi kampung-kampung itu dengan armada Jemput Bola.
3. Goes to Rumah Sakit
Yang tak kalah penting ada program Goes to Rumah Sakit, pada program ini Dispendukcapil menjalin kerjasama dengan rumah sakit dalam hal administrasi kependudukan. Target dari program ini adalah mengurus mengenai akta kelahiran, jadi para ibu hamil yang akan melahirkan sudah tidak pusing lagi harus mengurus berkas administrasi kependudukan akta kelahiran.
Penulis:
1. Camelle Aqila
2. Hasan Ismail, S.AP., M.AP.
Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi