Pengolahan tanaman mangrove menjadi produk pewarna alami yang bernilai jual lebih tinggi merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan saat melimpahnya tanaman mangrove di Desa Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya.
Sebagian besar warga Desa Wonorejo memiliki mata pencaharian sebagai petani dengan memanfaatkan lahan yang ada. Salah satu produk pengolahan tanaman mangrove adalah Colorgrove.
Colorgrove merupakan salah satu produk hasil pengekstrakkan tanaman mangrove seperti daun, kulit buah, batang menggunakan alat yaitu tangki ekstraktor sederhana yang popular pada saat ini, khususnya untuk mengatasi melimpahnya tanaman mangrove saat panen dan untuk memperpanjang masa simpan mangrove.
Melihat potensi tanaman mangrove yang ada di Desa Wonorejo, membuat dosen dan mahasiswa Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, UPN “Veteran” Jawa Timur tergerak untuk melakukan pengabdian masyarakat guna mengembangkan produk Colorgrove.
Melalui pengabdian masyarakat ini, dosen Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, UPN “Veteran” Jawa Timur yang dipimpin oleh Ir. Sani, M.T. dengan beranggotakan AR Yelvia Sunarti, S.T., M.T. dibantu oleh mahasiswa yang terdiri dari Hanah Sajidah dan Ainur Rofiq melakukan pemanfaatan IPTEKS untuk menciptakan inovasi produk unggulan ini.
Program pengabdian masyarakat yang mengangkat judul “Pemberdayaan Masyarakat dengan Pengembangan Produk Non Pangan: Pembuatan Pewarna Alami berbasis Mangrove”.
Program ini dilaksanakan pada Minggu (15/10/2023) yang bertempat di Balai Desa Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya. Penyuluhan ini dihadiri oleh Perangkat Desa Wonorejo, Kelompok Tani Mangrove Wonorejo, Karang Taruna, dan ibu-ibu PKK di Desa Wonorejo.
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan diawali dengan pembukaan oleh MC yang kemudian dilanjutkan dengan pembagian brosur mengenai materi pembuatan pewarna alami dengan mangrove.
Penyampaian materi ini dilakukan oleh Ir. Sani, M.T. dan didampingi oleh AR Yelvia Sunarti, S.T., M.T. Tim Abdimas menjelaskan secara langsung mengenai proses pembuatan Colorgrove dan mengajak peserta untuk membuat Colorgrove sesuai dengan standar pembuatannya.
Prinsip proses produksi Colorgrove yaitu daun Rhizopora sp, kulit buah Nypa fructians, buah Rhizopora sp, dan buah Sonerratia casiolaris dikeringkan di bawah sinar matahari untuk menghilangkan kadar air yang ada pada tanaman mangrove selama lebih kurang 1-2 hari pengeringan.
Metode pengolahan mangrove menggunakan proses ekstraksi secara maserasi yang dilakukan dengan memasukkan bahan baku dari masing-masing tanaman mangrove (daun Rhizopora sp, kulit buah Nypa fructians, buah Rhizopora sp, dan buah Sonerratia casiolaris) yang telah ditimbang sejumlah 1 kg.
Kemudian masukkan ke dalam tangki ekstraktor yang ditambahkan air sebanyak 10 liter atau dengan perbandingan bahan dan pelarut 1:10.
Kemudian dipanaskan menggunakan kompor dengan suhu 100°C selama 60 menit, dan dilanjutkan sampai airnya tersisa seluruhnya ½ dari semula untuk pemekatan dari ekstrak daun dan kulit buah mangrove yang telah direbus. Selanjutnya ekstrak diaplikasikan ke kain untuk pewarnaan dasar pada kain batik ataupun yang lain.
Pewarna alami mangrove memiliki banyak keunggulan. Manfaat ini sangat relevan jika diterapkan di Desa Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya.
Peran masyarakat dan pemerintah sebagai agen perubahan harus dibekali dengan kemampuan teknologi yang mumpuni sehingga mampu bersaing di masyarakat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diharapkan partisipasi mitra secara aktif terlibat dalam seluruh tahapan kegiatan.
Peserta penyuluhan dapat langsung mencoba mengaplikasikan Colorgrove yang telah dibuat sebelumnya ke kain yang telah disediakan. Colorgrove berpotensi menjadi suatu produk yang bernilai jual di pasaran dan dapat memajukan UMKM yang ada di Desa Wonorejo. Peserta sangat antusias dalam mengikuti penyuluhan ini dengan melakukan tanya jawab dan diskusi.
Penyuluhan pembuatan Colorgrove diakhiri dengan penyerahan cendera mata dan foto bersama kepada peserta yang diwakili oleh ibu-ibu Desa Wonorejo yang berasal dari Kelompok Tani Mangrove Wonorejo, Karang Taruna, dan ibu-ibu PKK.
Diharapkan dengan diberikannya materi penyuluhan pembuatan Colorgrove, peserta penyuluhan beserta masyarakat Desa Wonorejo mampu memproduksi dan menjual produk pewarna alami dari tanaman mangrove ini di pasaran. Produk tersebut dapat menjadi produk unggulan yang dapat memajukan UMKM di Desa Wonorejo.
Penulis:
1. AR Yelvia Sunarti, S.T., M.T.
2. Ir. Sani, M.T.
Mahasiswa Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News