Kehidupan mahasiswa seringkali dipenuhi dengan jadwal yang padat, tumpukan tugas, dan tekanan akademis yang tinggi. Dalam menjalani segala kesibukan tersebut, seringkali olahraga menjadi aspek yang terlupakan. Padahal, manfaat olahraga tidak hanya terbatas pada aspek kesehatan fisik, tetapi juga memberikan dampak positif pada kesejahteraan mental.
Redaksi Media Mahasiswa Indonesia akan mengajak teman-teman menjelajahi beberapa kutipan dan teori ilmiah yang mendukung manfaat olahraga di tengah kesibukan mahasiswa.
Manfaat Kesehatan Fisik
1. “Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat”
Olahraga bukan hanya sekadar aktivitas fisik, tetapi juga kunci untuk menjaga kesehatan tubuh. American Heart Association menyebutkan “Olahraga teratur dapat mengurangi risiko penyakit jantung, meningkatkan kesehatan tulang, dan mengoptimalkan fungsi sistem peredaran darah.”
2. Produktivitas dan Energi
Penelitian yang dilakukan oleh Journal of Occupational and Environmental Medicine menunjukkan bahwa mahasiswa yang rajin berolahraga memiliki tingkat energi yang lebih tinggi dan tingkat produktivitas yang lebih baik dalam menjalani aktivitas sehari-hari mereka.
Manfaat Kesehatan Mental
1. Pengelolaan Stres
Olahraga telah terbukti menjadi salah satu cara efektif untuk mengelola stres. Saat berolahraga, tubuh menghasilkan endorfin yang dapat memberikan perasaan bahagia dan mengurangi tingkat stres.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat mengurangi gejala stres sekaligus meningkatkan kualitas tidur.
2. Peningkatan Konsentrasi dan Kreativitas
Olahraga tidak hanya memberikan manfaat fisik, tetapi juga meningkatkan fungsi otak. Menurut seorang profesor psikiatri dari Harvard Medical School, (John Ratey – 2008), “Olahraga dapat merangsang pertumbuhan sel-sel otak baru, meningkatkan koneksi antar sel-sel otak, dan meningkatkan fungsi kognitif, termasuk konsentrasi dan kreativitas.”
Olahraga adalah Investasi Jangka Panjang
“30 Menit Sehari untuk Keseimbangan Optimal”
Dalam menjalani kehidupan yang padat, mahasiswa bisa menjadwalkan aktivitas olahraga ke dalam rutinitas harian mereka dengan berkomitmen untuk beraktivitas fisik selama minimal 30 menit sehari.
Aktivitas sehari-hari seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang sudah cukup untuk memberikan dampak positif pada kesehatan fisik dan mental.
Dalam kesibukan mahasiswa, olahraga bukan hanya sekadar kegiatan tambahan, tetapi investasi pada kesehatan fisik dan mental jangka panjang. Dengan menjaga keseimbangan antara aktivitas akademis dan olahraga, mahasiswa dapat meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Jangan lupakan bahwa tubuh dan pikiran adalah satu kesatuan yang perlu dirawat dengan seimbang.
Penulis: Evaldo Efendi
Mahasiswa Jurusan Hukum Universitas Diponegoro
Editor: Rahmat Al Kafi
Referensi:
- American Heart Association. (2022). Physical Activity and Your Heart.
- Proper, K. I., Singh, A. S., van Mechelen, W., & Chinapaw, M. J. (2011). Sedentary behaviors and health outcomes among adults: a systematic review of prospective studies. American journal of preventive medicine, 40(2), 174-182.
- Salmon, P. (2001). Effects of physical exercise on anxiety, depression, and sensitivity to stress: a unifying theory. Clinical psychology review, 21(1), 33-61.
- Ratey, J. J., & Hagerman, E. (2008). Spark: The revolutionary new science of exercise and the brain. Little, Brown Spark.
- S. Department of Health and Human Services. (2018). Physical Activity Guidelines for Americans.
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News