Sebelum membahas lebih dalam tentang pasar modal, sebenarnya apasih pasar modal itu? pasar modal merupakan tempat bertemunya dua pihak, yaitu investor dan emiten. Investor berperan sebagai pihak yang memiliki dana. Sementara emiten merupakan sebuah badan usaha yang membutuhkan modal dan mengeluarkan surat berharga untuk diperdagangkan. Pasar modal tidak hanya melulu tentang konvensional, tetapi ada juga yang berbasis syariah. Selain investor dan emiten ada beberapa pihak yang kita akan jumpai dalam bursa efek, yaitu; Underwriter atau penjamin emisi, Broker, dan Manajer Investasi.
Pasar modal biasanya lebih dikenal dengan istilah bursa efek. Terdapat berbagai jenis surat berharga yang bisa diperdagangkan, Seperti: Saham, Reksadana, Obligasi, dan masih banyak lagi. Lalu apasih untungnya berinvestasi di pasar modal? Penanaman modal di bursa efek lebih memberikan keuntungan dalam jangka panjang, pencairannya mudah, bisa dilakukan dengan modal kecil, nilai investasi terus berkembang, dan juga bisa digunakan sebagai jaminan.
Lalu adakah perbedaan antara pasar modal syariah dan pasar modal konvensional? berikut penjelasannya:
Instrument yang dijual
Pasar modal konvensional tidak memandang adanya batasan dalam instrument yang dijual. Beda halnya dengan pasar modal syariah yang harus mempertimbangkan instrument yang dijual telah sesuai dengan hukum syariah atau tidak.
Indeks Saham
Dalam pasar modal konvensional, indeks yang ada terbuka dan tidak memisahkan saham yang halal secara khusus, sementara pasar modal syariah harus sudah terjamin kehalalannya.
Emiten Penjual Saham
Dalam pasar modal konvensional, dapat melakukan penjualan saham tanpa harus memikirkan status halal atau haramnya dan juga transaksi yang dilakukan memiliki bunga yang memungkinkan adanya manipulatif, sedangkan dalam pasar modal syariah emiten yang menjual saham harus memenuhi syarat sesuaidengan syariat dan juga transaksi yang dilakukan bebas dari bunga
Pada intinya dalam pasar saham konvensional maupun pasar saham syariah sama-sama menguntungkan, semua tergantung investor dalam memilih haknya dalam membeli saham.
Farah Virginia Maharani
Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya
Editor: Rahmat Al Kafi
Baca Juga:
Instrumen Saham Syariah
Hal yang Wajib Diketahui dalam Analisis Fundamental Saham!
Sudahkah Kamu Memilih Investasi yang Tepat Berdasarkan Profil Risikomu?