Kecerdasan buatan atau biasa kita sebut dengan Artificial Intelligence (AI) telah menjadi topik paling hangat dalam beberapa tahun terakhir. Artificial Intellegence sendiri merupakan sebuah teknologi yang dapat menjadikan sebuah mesin atau komputer untuk melakukan simulasi kecerdasan manusia dan dapat melakukan pemecahan masalah.
Teknologi ini telah berkembang dengan sangat pesat sekaligus mengubah dunia dengan signifikan dalam jangka waktu yang sangat singkat. AI memiliki potensi besar untuk menjadi alasan terjadinya revolusi dari berbagai aspek kehidupan manusia.
Teknologi ini telah memiliki banyak manfaat pada berbagai bidang kehidupan, seperti, isu sosial, ekonomi, politik, hukum, kesehatan, dan lain sebagainya.
Namun, dari banyaknya pengaruh AI dalam berbagai bidang tersebut, menurut saya sebagai mahasiswa Universitas Airlangga dengan sudut pandang jurusan Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan, terdapat salah satu penggunaan AI yang masih sangat kontroversial di dunia saat ini, yakni penggunaan teknologi AI di bidang kesehatan.
Teknologi AI dalam dunia medis menawarkan berbagai peluang untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, contohnya, bantuan akses informasi kesehatan yang lebih mudah didapat, mendorong kemajuan penelitian pada bidang kesehatan, pembuatan obat, dan masih banyak lagi.
Baca Juga:Â Memanfaatkan Kekuatan Big Data dan Peran Sains Data untuk Mewujudkan Indonesia Emas
Manfaat teknologi AI dalam bidang kesehatan telah melampaui batas yang pernah dianggap tidak mungkin. Misalnya, adanya AI yang dapat membantu dalam proses mengidentifikasi pola pada gambar dari suatu masalah kesehatan dengan cukup akurat.
Adapun pemanfaatannya sebagai pembantu dokter dalam mendiagnosis suatu penyakit seperti kanker lebih awal. Selain itu, penggunaan AI dalam sebuah penelitian medis telah mempercepat proses pengembangan obat-obatan baru dengan analisis data genetik dan molekuler dengan cepat.
Penerapan lainnya terjadi di daerah yang sulit untuk dijangkau, teknologi AI memungkinkan masyarakat untuk dapat melakukan konsultasi terkait medis jarak jauh dan perawatan yang terjangkau. Penggunaan teknologi AI dalam hal-hal tersebut tentu telah sangat membantu dalam berbagai masalah di kehidupan kita.
Baca Juga:Â Mendukung Pembelajaran Masa Depan: Peran Robotik dan Kecerdasan Buatan dalam Dunia Pendidikan
Namun, lain halnya jika kasus kesehatan yang dimaksud adalah pelaksanaan operasi bedah dengan menggunakan teknologi artificial intelligence. Hal ini tentu menimbulkan banyak perdebatan, bagaimana tidak? sebuah kecerdasan buatan yang tidak memiliki hati nurani dan kesadaran diri layaknya manusia, berwenang untuk melakukan sebuah proses operasi bedah pada manusia.
Pada era perkembangan revolusi industri 4.0 ini, penerapan teknologi AI dalam prosedur bedah medis telah mejadi bahan perdebatan hangat. Seiring dengan kemajuan teknologi yang pesat dalam bidang medis, muncul keraguan mengenai peran AI yang semakin dominan, khususnya dalam ruang operasi.
Masyarakat mengkritik hal mengenai resiko yang terkait dengan memberikan wewenang kepada sebuah mesin untuk memimpin prosedur pembedahan yang krusial. Banyak survei terbaru mengatakan sikap skeptis masyarakat terhadap teknologi AI yang masih tergolong cukup besar.
Lantas, bagaimana penggunaan AI dalam mengambil keputusan medis yang berdampak pada nyawa manusia? Menggunakan teknologi AI, seorang dokter tetap bertanggung jawab atas semua keputusan dan tindakan yang dilakukan yang dilakukan oleh AI. Hal tersebut memberikan keresahan pada masyarakat umum dalam pelaksanaan proses pembedahan dengan memanfaatkan teknologi AI.
Baca Juga:Â Dampak dari Kecerdasan Buatan (AI)
Saat ini para ilmuwan sudah melakukan berbagai penelitian dan percobaan untuk dapat mengimplementasikan proses operasi bedah pada manusia. Sistem robot bedah da Vinci Surgical System adalah salah satu contoh sukses dalam implementasi AI dalam pelaksanaan pembedahan medis.
Dengan dilengkapi teknologi artificial intelligence robot ini mungkin untuk melakukan operasi bedah dengan tingkat presisi yang tinggi bahkan dalam area tertentu yang sulit untuk dijangkau. Menggunakan algoritma dan pemrosesan data yang dilakukan, memungkinkan sebuah AI untuk mengenali struktur anatomi pasien secara real-time, membantu dokter dalam menghindari kerusakan pada jaringan yang tidak seharusnya, serta dapat merespon perubahan lingkungan.
Walaupun terdengar mustahil, manusia pastinya akan mencari dan melakukan segala cara untuk dapat menerapkan imajinasinya menjadi sebuah kenyataan. Sama halnya dengan pesawat terbang yang bahkan tidak terpikirkan oleh manusia ratusan tahun yang lalu.
Meskipun demikian, hal ini membutuhkan proses yang memakan waktu dan usaha yang sangat besar untuk memastikan bahwa teknologi tersebut benar-benar aman dan diterima oleh masyarakat untuk digunakan dalam pembedahan umum.
Kesimpulannya, pemanfaatan teknologi artificial intelligence pada dunia kesehatan telah membawa berbagai manfaat besar bagi manusia. AI dalam medis, khususnya sebagai teknologi bedah modern, telah menimbulkan berbagai kontroversi dalam pemanfaatannya.
Keakuratan, presisi, dan efisiensi yang dihasilkan dalam proses pembedahan dengan adanya teknologi ini menjadikan AI memiliki potensi yang sangat besar di masa depan. Namun, tantangan dan pertimbangan dari berbagai pihak tetap ada dan diperlukan dalam menerapkan dan mengintegrasikan teknologi AI dalam praktik medis.
Institusi medis dan pihak berwenang perlu melakukan kolaborasi dalam mengembangkan sebuah pedoman etika yang ketat terkait implementasi teknologi AI di bidang medis ini untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan. Dengan perkembangan teknologi AI yang masih terus berlanjut, prospek masa depan teknologi AI untuk penerapan operasi bedah akan sangat menjanjikan.
Harapan untuk teknologi AI di bidang ini akan menjadi lebih baik dengan mengkombinasi kecerdasan bautan dengan sifat dan nilai-nilai manusia, serta dapat membuka jalan untuk adanya revolusi dalam bidang kesehatan yang lebih baik di masa depan, dengan mengembangkan AI untuk memperluas kemampuan dalam bidang medis. Hal ini dapat mengurangi resiko kesalahan manusia dalam sebuah proses pembedahan medis.
Penulis: Raka Argha Ahsantya Maharika
Mahasiswa Jurusan Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan Universitas Airlangga
Editor:Â Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News
Referensi
IBM. “Artificial Intelligence – Overview”. Diakses pada 5 Mei 2024, dari https://www.ibm.com/topics/artificial-intelligence
Christian, S. Wijaya. “Menggali Potensi Luar Biasa Robotik AI dalam Bedah Modern”. BINUS Online Learning. Diakses pada 4 Mei 2024 dari https://sis.binus.ac.id/2023/05/15/menggali-potensi-luar-biasa-robotik-ai-dalam-bedah-modern/