Tingkat pemahaman seorang mahasiswa satu dengan yang lain dalam memahami sebuah materi perkuliahan tidak lah sama. Terkadang saat pembelajaran di dalam kelas sering kali ada sesi Tanya jawab yang hampir memakan waktu yang sangat banyak dikarenakan kurang nya pemahaman terkait materi yang sudah dijelaskan, banyak dari teman-teman yang kurang memahami materi sehingga keluar kelas dengan tangan kosong itu juga karena mereka yang malu bertanya.
Ada beberapa yang tidak faham kemudian bertanya, tetapi tidak menjamin mahasiswa tersebut akan langsung paham, apalagi yang tidak bertanya sama sekali.
Tantangan Pembelajaran secara Daring
Masa Pandemi yang tidak kunjung berakhir dan terus meningkatnya kematian karena virus COVID 19 memberikan dampak yang besar di dunia pendidikan di Indonesia. Pembelajaran tatap muka di dalam kelas secara langsung sementara di tiadakan. Pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh atau secara online melalui Aplikasi yang sudah disediakan pemerintah atau dari pihak masing-masing kampus. Itu adalah opsi utama yang akan dilakukan selama virus masih merebak. Â
Sebagai mahasiswa Luar Kota tentu teknis pembelajaran tersebut sangatlah tidak mudah terutama teruntuk mahasiswa yang tinggal jauh dari kota dan kurangnya kecepatan jaringan didaerah rumahnya. Kelemahan jaringan membuat materi yang disampaikan menjadi tidak maksimal dan tidak mudah diterima. Gangguan terhadap masing-masing alat elektronik yang terkadang juga tidak ada toleransinya. Alat elektronik, kuota distribusi dari pemerintah, pengajar dan lingkungan sangat berkaitan untuk kemajuan pembelajaran jarak jauh.
Pengaruh Kualitas Hasil Pembelajaran daring VS Belajar Tatap Muka
Hasil yang tidak maksimal sangat tidak di inginkan di semester ini. Pengertian dari dosen pengajar, Kebaikan dari pemerintah terkait distribusi kuota, dan lingkungan pendukung. Setiap dosen selalu berbeda dalam menyampaikan materi nya, mereka mempunyai cara sendiri-sendiri dalam memberikan penjelasan kepada mahasiswanya. Dan tidak semua mahasiswa yang berada dalam kelas bisa memerhatikan dan memahaminya.
Semester ini sangat lah tidak mudah untuk dilewati. Bahkan terhitung sudah 9 bulan pembelajaran jarak jauh dilaksanakan. Berdasarkan studi, pembelajaran di dalam kelas menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik dibandingkan pembelajaran jarak jauh. Penerimaan mata kuliah sangat dipertanyakan kualitasnya.
Sistem Pembelajaran jarak jauh memang upaya pemerintah dalam pencegahan penyebaran COVID-19 tetapi juga banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan dalam pembelajaran jarak jauh. Dampak negatif yang banyak, menutupi hikmah di dampak positif.
Ketidak masimalan yang lalu diharapkan tidak terulang di semester depan. Kelayakan dalam proses pembelajaran sangatlah perlu untuk dipersiapkan dari sekarang. Perlu sekali untuk melibatkan berbagai pihak untuk melihat celah dari pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Sekarang bukan hanya tugas dari pemerintah saja untuk berbenah diri.
Peran Orang Tua, Mahasiswa, dan Dosen Pengajar dalam proses adaptasi Belajar secara Daring
Tapi, kita sebagai mahasiswa, dosen pengajar, orang tua sudah harus bisa untuk saling mengerti dan bekerja sama, agar tidak memberatkan satu sama lain. Saat ini kita perlu adaptasi dan memperbaiki masalah-masalah yang ada. Mahasiswa diminta untuk tidak kebingungan dan tidak bermalas-malasan, Mahasiswa harus mempunyai motivasi dan semangat untuk terus belajar, Satuan pendidikan yang membuat aturan khusus dan juknis yang jelas,
Dosen pengajar atau tenaga pendidik diberikan pelatihan secara daring untuk bekal pada saat melakukan pengajaran. Orang tua turut membantu dalam melakukan pengawasan, memberi dukungan semangat motivasi. Kerja sama tersebut kemudian akan membantu berjalannya Sistem Pembelajaran Jarak Jauh sampai masa pandemi berakhir. Semoga masa pandemi segera berakhir agar Pembelajaran Jarak Jauh tidak terlaksana dalam jangka panjang.
Ivanda Cahyani Romadhon
Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya
Editor: Muhammad Fauzan Alimuddin
Baca Juga:
Pembelajaran Jarak Jauh, Sudahkah Memadai?
Pembelajaran Daring di Masa Pandemi
Media Pembelajaran yang Menjadi Online Selama Pandemi Covid-19