Masalah sosial seperti kemiskinan, ketidakadilan, kekerasan, dan diskriminasi telah lama menjadi tantangan besar dalam berbagai masyarakat. Di tengah kompleksitas persoalan ini, agama seringkali menjadi sumber inspirasi dan solusi dalam menyelesaikan banyak permasalahan sosial.
Agama tidak hanya memberikan pedoman moral dan etika, tetapi juga membentuk cara pandang manusia terhadap kehidupan, kemanusiaan, dan keadilan sosial. Ada beberapa cara bagaimana agama berperan sebagai sumber inspirasi dalam memecahkan masalah sosial.
Agama Mengajarkan Nilai Keadilan dan Kemanusiaan
Yang pertama yaitu, agama mengajarkan nilai keadilan dan kemanusiaan yang berarti banyak agama mengajarkan nilai-nilai yang sangat relevan untuk mengatasi ketidakadilan sosial.
Misalnya, dalam ajaran Islam, terdapat prinsip adl (keadilan), yang mengajak umatnya untuk selalu berusaha berlaku adil dalam segala hal tanpa membedakan status sosial, ras atau agama. Nilai-nilai ini mendorong individu dan kelompok untuk lebih peduli terhadap masalah-masalah sosial, seperti kemiskinan, kesenjangan sosial, dan ketidakadilan.
Baca Juga: Sejarah Pengumpulan dan Pembukuan Hadits
Agama mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki martabat yang sama dan berhak untuk diperlakukan dengan adil, yang menjadi dasar kuat untuk memerangi diskriminasi dan ketidaksetaraan dalam masyarakat, seperti pada hadis yang telah disebutkan yang berbunyi:
إن الله يحب المقسطين في معاملاتهم كلها. — (HR. أحمد)
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil dalam segala urusan mereka” (HR. Ahmad)
Hadits ini menunjukkan bahwa keadilan adalah prinsip penting dalam Islam yang dapat menginspirasi kita untuk berperan aktif dalam memecahkan masalah sosial, seperti ketidakadilan dan diskriminasi.
Agama Mendorong Tindakan Sosial melalui Amal dan Kedermawanan
Dan yang kedua yaitu, agama mendorong tindakan sosial melalui amal dan kedermawanan, banyak ajaran agama menekankan pentingnya memberi dan berbagi dengan sesama. Dalam Islam, misalnya, ada kewajiban zakat yang merupakan salah satu bentuk redistribusi kekayaan kepada yang membutuhkan.
Begitu pula dalam agama Kristen, ajaran tentang memberi kepada yang miskin dan menolong sesama sangat ditekankan, seperti yang tertera dalam Perjanjian Baru. Seperti yang dikatakan dalam hadits:
«لن تنقص الصدقة من مال، وما تصدق أحد وهو يبتغي وجه الله إلا زاده الله». (HR. مسلم)
Artinya: “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi sedekah karena mencari keridhaan Allah, melainkan Allah akan menambahkannya”. (HR. Muslim)
Hadis ini mengingatkan umat islam bahwa amal, terutama dalam bentuk sedekah, adalah salah satu cara efektif untuk membantu mereka yang kekurangan dan mengurangi kesenjangan sosial. Sama halnya dengan agama-agama lain seperti Hindu dan Budha juga menekankan konsep berbagi dan menolong yang membutuhkan sebagai bentuk pengabdian terhadap Tuhan dan sesama.
Melalui ajaran ini, agama menginspirasi umatnya untuk terlibat dalam kegiatan sosial yang dapat mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial. Banyak lembaga amal yang didirikan oleh organisasi keagamaan, yang secara aktif terlibat dalam memberikan bantuan kepada mereka yang kurang beruntung, seperti membangun sekolah, rumah sakit, dan menyediakan makanan bagi yang membutuhkan.
Secara keseluruhan, agama memainkan peran penting dalam memberikan inspirasi dan solusi untuk masalah yang dihadapi masyarakat. Keagamaan mengajarkan nilai-nilai seperti keadilan, kemanusiaan, perdamaian, dan kedermawanan.
Nilai-nilai ini dapat membantu mengatasi masalah sosial seperti kemiskinan, ketidakadilan, diskriminasi, dan kekerasan. Dalam kehidupan sehari-hari, individu dan masyarakat dapat bekerja sama untuk membuat dunia lebih adil, damai, dan penuh kasih sayang.
Penulis: Ria Ulfah
Mahasiswa Jurusan Ilmu Hadist, Universitas Islam Negeri Abdurrahman Wahid
Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News