Yogyakarta – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Periode ke-94 Unit I.A.3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), di bawah bimbingan dosen lapangan Indah Wenerda, S.Sn., M.A., mengadakan pelatihan pengelolaan sampah dengan metode Losida atau Lodong Sisa Dapur di RT 53, RW 11, Dusun Tegalgendu, Kotagede, Yogyakarta. (12/12/2024)
Pengelolaan sampah masih menjadi tantangan serius bagi warga Kota Yogyakarta. Pada tahun 2024, volume sampah yang dihasilkan terus meningkat, sedangkan kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) semakin terbatas, terutama setelah ditutupnya TPA Piyungan.
Salah satu jenis sampah yang sering menumpuk adalah sampah organik rumah tangga. Solusi inovatif untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengolah sampah organik menjadi kompos.
Program pengabdian masyarakat UAD, yang merupakan rangkaian kegiatan pengabdian dosen, kini dilanjutkan dengan monitoring oleh mahasiswa KKN selama periode pelaksanaan.
Kegiatan ini dilakukan dengan memperkenalkan metode Losida kepada warga RW 11, Dusun Tegalgendu, dengan menempelkan poster serta menyebarkan flyer kepada warga sekitar , agar nantinya dapat digunakan jangka Panjang untuk menunjang kehidupan warga sekitar.
Unit I.A.3 bekerja sama dengan warga RW 11, Dusun Tegalgendu, Kecamatan Kotagede untuk menanggulangi penumpukan sampah organik dengan membangun satu titik pusat Losida di dekat gardu RT 53.
Lokasi ini dipilih karena sudah terdapat lahan yang ditanami Tanaman Obat Keluarga (TOGA) diantaranya seperti: jahe, kencur, dan sereh. Kemudian selain tanaman TOGA juga terdapat beberapa tanaman sayuran seperti: tomat, terong, dan cabai. Mahasiswa Unit I.A.3 melakukan pendampingan serta pemantauan secara berkala guna memastikan program ini berjalan efektif dan berkelanjutan.
Metode Losida diharapkan menjadi Solusi efektif dan efisien bagi warga dalam pengelolaan sampah organik. Program ini menjadi wujud nyata kerja sama antara mahasiswa KKN UAD dan warga yang terlibat. Kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat bukan hanya disaat pelaksanaan periode KKN saja, namun juga berdampak jangka panjang bagi warga sekitar.
Losida adalah metode tradisional pengelolaan sampah organik rumah tangga menggunakan pipa atau paralon berukuran 100 cm dengan diameter 2 inci, bagian bawah pipa, dibuat sejumlah lubang sebagai akses masuk dan keluar cacing tanah untuk proses pengomposan yang nantinya dapat menjadi pupuk kompos.
Pipa tersebut ditanam ke dalam tanah dengan kedalaman kurang lebih 40 cm, sementara bagian atas pipa terdapat lubang yang digunakan untuk memasukkan sampah organik, seperti sisa sayuran, kulit telur, nasi, dan buah-buahan. Setelah sampah organik dimasukkan, pada bagian atas pipa nantinya akan ditutup menggunakan penutup pipa.
Sampah organik yang terkumpul disiram dengan larutan EM4 untuk mempercepat proses pembusukan. Setelah satu bulan, isi Losida dapat diambil dan dimanfaatkan sebagai kompos untuk menyuburkan tanah serta tanaman.
Penulis: Naufal Anas Es Abiyyu
Mahasiswa Jurusan Informatika, Universitas Ahmad Dahlan
Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News