Pemahaman tentang hak dan tanggung jawab warga negara merupakan unsur penting dalam menciptakan kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan tertib. Melalui pemahaman tersebut, individu dapat mengetahui hak-hak yang menjadi haknya, termasuk keadilan, perlindungan, dan kebebasan berdasarkan hukum.
Sebaliknya, kewajiban yang dipahami dengan baik mendorong warga negara untuk berkontribusi positif kepada masyarakat dan negara, seperti mematuhi peraturan, membayar pajak, dan menjaga ketertiban.
Pemahaman tentang hak dan kewajiban juga sangat penting bagi mahasiswa psikologi guna menyeimbangkan hak individu dan tanggung jawab sosial. Jika seseorang memahami haknya, maka ia akan memperjuangkan hak tersebut secara bijaksana tanpa melanggar hak orang lain.
Di sisi lain, dengan membuat setiap individu menyadari tanggung jawab mereka sendiri, hal itu mendorong mereka untuk memainkan peran aktif dalam membangun masyarakat yang lebih harmonis dan tertib.
Memahami hak dan tanggung jawab juga membantu mengembangkan karakter warga negara yang baik yang tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang dapat memecah belah masyarakat.
Ketika individu memahami hak dan tanggung jawab mereka, mereka cenderung bertindak adil, bertanggung jawab, dan memiliki pandangan dewasa terhadap kehidupan pemerintahan.
Pendidikan merupakan langkah awal yang penting dalam meningkatkan kesadaran akan hak, tanggung jawab, dan kewajiban kita sebagai warga negara. Melalui pendidikan formal dan informal, orang memperoleh pengetahuan yang mereka butuhkan untuk berkontribusi positif bagi masyarakat dan negaranya.
Sekolah berperan penting dalam memberikan landasan pemahaman tersebut agar individu memperoleh keterampilan dan sikap yang mendukung pembangunan nasional.
Baca Juga: Hak Asasi Manusia dan Kewajiban Warga Negara
Selain pendidikan, peningkatan kualitas pribadi merupakan langkah penting yang harus dilakukan seluruh warga negara. Di era globalisasi, penguasaan teknologi, kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan berkolaborasi menjadi kunci terpenting dalam meningkatkan daya saing suatu negara.
Mengembangkan budaya kerjasama antar masyarakat juga merupakan aspek penting dalam memperkuat posisi negara di kancah internasional.
Berkontribusi pada perekonomian lokal, seperti membeli dan mempromosikan produk lokal serta melestarikan budaya tradisional, juga sangat penting. Dalam konteks globalisasi, melestarikan budaya lokal sekaligus merangkul inovasi global akan memperkuat citra suatu negara di tingkat internasional.
Selain itu, partisipasi dalam gerakan perlindungan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan merupakan langkah penting dalam mengatasi tantangan global.
Manfaat memahami hak dan tanggung jawab sangatlah besar. Bagi individu, pemahaman ini meningkatkan kepercayaan diri, tanggung jawab, dan kedewasaan dalam menghadapi berbagai situasi. Di tingkat masyarakat, pemahaman ini mencegah konflik, pelanggaran hak asasi manusia, dan ketidakadilan sosial.
Dengan saling menghormati hak satu sama lain, masyarakat dapat hidup bersama secara damai dan harmonis, mendukung stabilitas dan pembangunan negara.
Pemahaman ini juga membantu kita memperlakukan informasi yang ada dengan lebih kritis, menghindari pemberitaan palsu, serta mencegah korupsi dan pelanggaran hukum lainnya.
Dengan demikian, warga negara yang sadar akan hak dan tanggung jawabnya dapat menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan transparansi, yang pada gilirannya memperkuat landasan sosial dan politik negara.
Namun tantangan besar bagi warga negara untuk memenuhi kewajibannya di era globalisasi adalah kompleksitas perubahan sosial, budaya, dan teknologi yang sangat cepat. Salah satu tantangan terbesarnya adalah dominasi pengaruh budaya asing.
Baca Juga: Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam Berwatak Tajrid dan Tajdid
Hal ini mengancam nilai-nilai kedaerahan dan jati diri bangsa serta dapat menimbulkan individualisme yang berlebihan. Hal ini berisiko melemahkan kesadaran kolektif dan tanggung jawab sosial yang seharusnya menjadi landasan dalam memenuhi kewajiban kita.
Ketimpangan akses terhadap pendidikan dan teknologi juga menjadi kendala utama. Tidak semua warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan berkualitas atau mengakses teknologi yang diperlukan untuk bersaing di era globalisasi.
Hal ini menyulitkan sebagian warga negara untuk memahami hak dan tanggung jawab mereka serta memberikan kontribusi yang efektif kepada masyarakat.
Mengatasi tantangan ini memerlukan pelatihan yang komprehensif dan berkelanjutan. Pendidikan formal, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai tanggung jawab sosial, pemahaman tentang hak dan tanggung jawab, serta kesadaran akan hubungan kekuasaan global.
Namun, pendidikan informal, seperti pelatihan dan kampanye sosial, juga diperlukan untuk menjangkau komunitas yang lebih luas dan meningkatkan pengetahuan tentang isu-isu global, teknologi, dan tanggung jawab sipil.
Pemerintah mempunyai peran penting dalam memastikan akses yang setara terhadap pendidikan, informasi, teknologi dan layanan publik. Hal ini juga memungkinkan pemerintah untuk membina kolaborasi dengan sektor swasta dan masyarakat serta menyelenggarakan program pendidikan yang memenuhi kebutuhan zaman.
Dari sisi individu, warga harus berperan aktif dalam meningkatkan kemampuan diri dengan terus belajar, beradaptasi dengan perubahan teknologi, dan memahami isu-isu global yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari ya.
Baca Juga: Gender Bukan Batasan: Mewujudkan Hak Setara untuk Semua
Secara kolektif, pendidikan inklusif, akses yang setara terhadap sumber daya, dan kesadaran individu akan pembelajaran dan partisipasi yang berkelanjutan adalah kunci untuk memungkinkan warga negara melaksanakan hak dan tanggung jawab mereka secara efektif di era globalisasi.
Bersama-sama, upaya-upaya ini memungkinkan warga negara untuk berperan aktif dalam memajukan negara, memperkuat persatuan dan meningkatkan citra negara di mata dunia.
Penulis:
1. Atifah Shafa Kirana
2. Kenji Ahmad Rayhan
3. Aulia Rahma Madina
4. Putri Vania Candrakanti
5. Dista Auliya Azzahra
6. Zaskia Putri Shantana
7. Tirta Ramadhani
8. Lisda Oppy Septiyani
Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News