Bahaya Merokok dan Keinginan Berhenti Merokok di Kalangan Remaja

Bahaya Merokok
Ilustrasi Rokok (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Remaja cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa siswa lebih mungkin untuk merokok dari pada orang dewasa. Apalagi berdasarkan hasil riset terbaru mengatakan bahwa remaja yang merokok setiap tahun semakin tinggi.

Pada umumnya, remaja mengaku sudah mulai merokok antara usia 9 hingga 12 tahun dan tidak sedikit remaja juga menjadikan alasaningin terlihat keren dengan cara merokok dan juga dengan adanya dorongan dari teman-temannya atau dari lingkungan sekitar, tetapi tidak sedikit juga dari mereka yang mengetahui bahaya merokok.

Dikutip dari pafikabupatenbengkalis.org, salah satu bahan kimia yang terkandung di dalam sebatang rokok adalah nikotin. Nikotin sendiri memiliki efek yang tidak baik untuk kesehatan contohnya seperti ketagihan, merusak jaringan otak, menyebabkan darah mudah menggumpal, juga menyempitkan pembuluh darah arteri.

Kandungan berikutnya adalah tar. Tar dapat membunuh sel-sel pada saluran pernapasan dan paru-paru, meningkatkan produksi lender dan cairan paru-paru. Karbonmonoksida yang memiliki efek meracuni darah karena mengikat hemoglobin darah 200 kali lebih kuat daripada oksigen.

Bacaan Lainnya

Karsinogen, zat yang merangsang tumbuhnya sel-sel kanker di dalam tubuh. Dan yang terakhir ada iritan, yaitu zat yang mengganggu saluran pernapasan dan kantong udara dan paru-paru.

Selain perokok remaja, perokok juga dibagi menjadi 2 yaitu perokok aktif dan perokok pasif, masing-masing dari kedua perokok tersebut memiliki efek bahaya untuk tubuh mulai dari lansia, dewasa, remaja, anak-anak, bahkan sampai balita atau bayi.

Baca juga: Peran Keluarga sebagai Solusi Kebiasaan Merokok pada Remaja

Berikut adalah macam-macam bahaya perokok pasif:

  1. Beresiko terkena penyakit jantung/serangan jantung,
  2. Terkena penyakit paru-paru seperti sesak napas,
  3. Terancam terkena kanker walaupun hanya sebagai perokok pasif,
  4. Dapat mengganggu kesuburan wanita,
  5. Berbahaya untuk kehamilan, beresiko terkena masalah pernapasan kronis seperti pneumonia, bronkiolitis, dan bronchitis,
  6. Dapat mempengaruhi fungsi paru-paru pada anak,
  7. Berpengaruh juga terhadap kemampuan belajar seorang anak.

Adapun cara menghindari asap rokok di tempat umum, mengingat asap rokok adalah hal yang tidak bisa dikendalikan yaitu:

  1. Menghindari perkumpulan orang yang merokok,
  2. Mencari tempat yang memiliki tulisan bebas asap rokok di tempat umum,
  3. Menegur orang yang merokok dengan sopan dan ramah bahwa kita terganggu dengan asap rokoknya,
  4. Mengingatkan anggota keluarga di rumah agar tidak merokok di dalam rumah yang menyebabkan asap rokok tersebut menyebar di dalam rumah,
  5. Selalu menggunakan masker untuk mengurangi paparan asap rokok.

Adapun cara dan tahapan untuk berhenti merokok pada remaja yaitu dengan cara menetapkan tekad dan niat untuk berhenti merokok, mengelola stress, menghindari kebiasaan pemicu merokok, mengonsumsi makanan sehat, rutin olahraga, membersihkan rumah secara berkala, melibatkan keluarga dan teman terdekat, mencoba terapi pengganti nikotin(nicotine-replacement therapy), menjalani terapi perilaku, dan yang terakhir mencoba hipnoterapi.

Anak remaja yang merokok kebanyakan karena pergaulan dan juga lingkungan yang mereka tinggali. Semakin banyak perokok dilingungan semakin besar keingintahuan mereka terhadap rokok. Dan tidak sedikit perokok yang peduli terhadap lingkungan sekitarnya bahwa asap rokok yang mereka timbulkan sangat berbahaya terhadap orang sekitarnya.

 

Penulis: Mag’firah Pebriyanti
Mahasiswa Ilmu Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses