Anemia adalah suatu kondisi tubuh yang ditandai dengan sel darah merah atau kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal. Kadar normal hemoglobin (Hb) pada remaja putri yaitu 12 mg/dL.
Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum dialami remaja, terutama pada remaja putri yang menjadi salah satu kelompok rentan mengalami anemia. Kondisi ini dapat berdampak pada kesehatan, prestasi belajar dan kualitas hidup. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk memiliki semangat dalam mencegah anemia.
Bagaimana Anemia Mempengaruhi Remaja?
Anemia dapat menyebabkan seseorang mengalami gejala 5L (lemah, letih, lesu, lelah, dan lalai), kulit pucat, sakit kepala, serta nafas yang pendek. Kondisi ini dapat berdampak pada prestasi belajar dan aktivitas sehari-hari. Remaja yang mengalami anemia lebih rentan terhadap penyakit lainnya.
3 Kategori Anemia
Terdapat 3 kategori anemia, yaitu:
1. Anemia Ringan
Kadar hemoglobin pada kategori ini yaitu 11,9-11 mg/dL. Umumnya seseorang yang mengalami anemia ringan tidak mengalami gejala yang mencolok. Gejala yang dialami sering dianggap sebagai kondisi yang biasa terjadi. Apabila seseorang mengalami anemia ringan sebaiknya mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) seminggu sekali dihari yang sama.
2. Anemia Sedang
Kadar hemoglobin pada kategori ini yaitu 10,9-8 mg/dL. Pada kategori ini mulai timbul gejala yang lebih terasa oleh seseorang yang mengalami anemia sedang. Gelaja yang terjadi seperti jantung terasa sering berdebar, lebih sering merasa lelah dengan aktivitas biasa, sesak nafas, dan terlihat lebih pucat dari biasanya. Apabila seseorang mengalami anemia ringan sebaiknya mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) sehari sekali pada jam yang sama.
3. Anemia Berat
Kadar hemoglobin pada kategori ini yaitu <8 mg/dl. Gejala yang terjadi lebih berat berupa kelelahan yang berkepanjangan, menggigil, jantung berdebar cepat, pucat lebih nyata, sesak nafas, nyeri dada, dan gangguan fungsi organ lainnya. Apabila seseorang mengalami anemia ringan sebaiknya mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) sehari dua kali setiap 12 jam.
Baca juga:Â Mengenal Anemia Sel Sabit, Penyakit Sel Darah Merah
Faktor Penyebab Anemia
- Kekurangan asupan zat gizi (zat besi, asam folat, vitamin B12, dan protein) sehingga mengganggu pembentukan hemoglobin.
- Keluarnya darah dalam jumlah yang banyak atau perdarahaan baik akut maupun kronis. Perdarahan akut biasanya disebabkan oleh kecelakaan, sedangkan perdarahan kronis disebabkan oleh menstruasi yang berlangsung lama dan banyak.
- Faktor keturunan (penyakit thalassemia yang menyebabkan sel darah merah rusak).
Cara Mencegah Anemia
- Konsumsi makanan kaya zat besi (daging merah, sayuran hijau, kacang-kacangan).
- Minum tablet tambah darah minimal seminggu sekali.
- Periksa kesehatan secara teratur.
- Hindari kebiasaan tidak sehat (merokok, alkohol).
- Olahraga teratur minimal 30 menit dalam sehari.
- Konsumsi vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi.
- Hindari konsumsi teh dan kopi karena mengandung senyawa tanin dan kafein yang dapat menghambat penyerapan zat besi.
Tips SMART
- (S)adari pentingnya kesehatan
- (M)enerapkan makanan bergizi seimbang
- (A)ktif berolahraga
- (R)utin periksa kesehatan
- (T)angguh menghadapi tantangan
Mencegah anemia memerlukan semangat dan komitmen. Dengan pola hidup sehat, konsumsi makanan seimbang dan pemeriksaan kesehatan teratur, serta konsumsi TTD secara rutin remaja dapat menghindari anemia dan mencapai potensi maksimal.
Penulis: Nurul Tri Anggraini, S.Gz
Mahasiswa Pendidikan Profesi Dietisien, Universitas Esa Unggul
Referensi:
KEMENKES RI. (2023). Buku Saku Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil dan Remaja. Jakarta.
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News