Manuskrip adalah naskah yang ditulis tangan sebelum adanya teknologi percetakan, yang berfungsi untuk merekam pengetahuan, tradisi, dan ajaran agama dalam berbagai budaya (G.W.J. Drewes, 1977).
Gallop (2011) menjelaskan bahwa manuskrip berfungsi sebagai sumber otoritatif dalam aspek hukum, sosial, dan agama.
Manuskrip sebagai warisan budaya bangsa yang memiliki nilai yang tinggi, karenanya naskah-naskah ini harus dijaga dan dilestarikan.
Dalam isi teks manuskrip, terdapat berbagai macam bidang, seperti sejarah, agama, hukum, adat, obat-obatan, dan lainnya.
Manuskrip ini adalah private collection atau koleksi pribadi yang dimiliki oleh La Ode Zaenu yang berasal dari Baubau, Sulawesi Tenggara.
Secara keseluruhan, setiap halaman terdiri atas 9 dan 11 baris kalimat yang ditulis menggunakan tinta hitam dengan media tulis berupa kertas Eropa berukuran 17 x 13 cm, dengan dimensi blok teks 8,5 x 8 cm.
Baca Juga: Manuskrip Al-‘Azīrī: Kajian Filologis Naskah Tata Bahasa Arab
Penulisan naskah ini menggunakan aksara Arab dan berbahasa Arab juga. Jumlah halaman manuskrip ini mencapai 68 halaman, termasuk 8 halam kosong.
Naskah ini merupakan salah satu koleksi manuskrip yang terdaftar di Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia atau biasa disebut DREAMSEA, dengan nomor kode DS 0010 00021 yang dapat di akses melalui tautan https://www.hmmlcloud.org/dreamsea/detail.php?msid=41.
Secara umum, kondisi naskah ini tergolong baik, dengan hanya terdapat beberapa sobekan kecil di bagian ujung kertas yang tidak mengenai area tulisan, teksnya masih terbaca dengan jelas, namun bagian awal hilang yang mana itu terdapat judul dari naskah tersebut.
Transliterasi Teks
Solufan wal-harb wal-qital wa-amtsaluha
Qoblal wuquu’i wal-mukāshafāt al-kullīyah
Wal-juz’īyah yakūnu bayna ‘aynayh wa-yanzuruhu
Wa yausīrul aa-‘ālam kamā arādts khayran fajaru
In saroofasyaro faadzaa anqaḍa ‘umruhu yaḥḍur
‘Azrā ra’īl wa-yuṣallim ‘alayh wa-yaqūl
“Yā maqbūl allāh mā kān yaṣībuka
Fī al-dunyā tamma wa-anqaḍā, fa-in kāna lak
Ghunīyy fī al-‘ālam al-bāqī wa-ṣaḥbah al-aḥbāb.
Terjemahan Teks
Persiapan untuk perang, pertarungan, dan hal-hal serupa sebelum terjadi, serta pengungkapan secara keseluruhan maupun sebagian, semuanya berada di depan matanya.
Dia melihatnya, dan dunia menjadi sesuai dengan kehendaknya, baik dalam kebaikan maupun keburukan.
Maka, jika umurnya telah habis, Malaikat Maut (Izrail) akan hadir, memberi salam kepadanya, dan berkata: ‘Wahai orang yang diterima oleh Allah, segala yang menimpamu di dunia telah selesai dan berlalu. Jika engkau memiliki kekayaan di dunia yang kekal, maka bersiaplah untuk menemani para kekasih (Allah).’
Transliterasi Teks
Wa linabluwanakum ḥattā na‘lamu al-mujāhidīn
Minkum wasṣābirīn wa-qāla ta‘ālā yā ayyuhā al-ladzīna
Amanū ista‘iīnū bisṣabri wa-ṣalāh wa innaha
Inna Allāha ma‘a as-ṣābirīn wa-qāla ta‘ālā kulu
Min ṭayyibāti mā razaqnākum wa-ashkurū allāh
Baca Juga: Keunikan Bahasa Arab
In kuntum iyāhū ta‘budūn wa-qāla ta‘ālā kulu
Min rizqi rabbikum wa-shkurū lahu wa-qāla ta‘ālā
Raḍīa Allāh ‘anhum wa-raḍū ‘anhu wa-fī tafsīr Allāh
Baghawī, rriḍho yanqosimu tasmīni riḍoi bih
Wa-roḍīa ‘anhu fa-rriḍho bidarribān wa-mudabbirān wa-rriḍo ‘anh
Fīmā yaqḍī wa-yuqaddir ‘an Abī Mālik al-Ḥārith.
Terjemahan Teks
Dan Kami benar-benar akan menguji kalian hingga Kami mengetahui siapa di antara kalian yang berjihad dan bersabar.
Allah Ta’ala berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan dengan sabar dan sholat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.”
Kemudian Allah juga berfirman: “Makanlah dari yang baik-baik yang telah Kami rezekikan kepada kalian, dan bersyukurlah kepada Allah jika kalian benar-benar menyembah-Nya.”
Lanjut firmannya: “Makanlah dari rezeki Tuhan kalian, dan bersyukurlah kepada-Nya.” Dan “Allah ridha kepada mereka, dan mereka pun ridha kepada-Nya.”
Baca Juga: Mengenal Jawi dan Pegon, Huruf Arab untuk Menulis Bahasa Melayu dan Jawa
Dalam tafsir Allah Al-Baghawi, ridha terbagi menjadi dua jenis, ridha terhadap-Nya yaitu ridha kepada-Nya sebagai Tuhan dan Pengatur, ridha atas ketetapan-Nya yaitu ridha terhadap apa yang Dia putuskan dan takdirkan. (Diriwayatkan dari Abu Malik Al-Harits)
Sesuai dengan terjemahan dari kedua teks naskah kuno ini, dapat disimpulkan bahwa naskah ini berisi ajaran-ajaran Sufi yang praktis dan etis.
Makna yang terkandung dalam teks pertama menggambarkan konsep persiapan spiritual dan mistik seseorang yang mengaitkan kehidupan dunia dengan kehidupan setelah mati, melalui pandangan yang lebih esoterik atau metafisik.
Orang tersebut memiliki kedalaman kemampuan spiritual bisa melihat atau memahami peristiwa sebelum terjadi, termasuk perang, konflik, atau peristiwa besar lainnya.
Ketika hidupnya berakhir, Malaikat Maut datang untuk menjemputnya dengan salam, mengungkapkan bahwa segala ujian di dunia telah selesai.
Jika dia memiliki kekayaan amal yang baik, dia akan dipersiapkan untuk menemani para kekasih Allah dalam kehidupan yang kekal.
Baca Juga: Memahami Konsep Mudharabah dalam Hukum Islam: Prinsip dan Penerapannya dalam Keuangan Islam
Teks ini menekankan pentingnya kedekatan dengan Allah dan kesadaran spiritual dalam menjalani hidup dan kematian.
Pesan spiritual dan mistik yang mendalam tentang persiapan menghadapi kehidupan, kematian, dan akhirat.
Ia menekankan bahwa dunia fana hanyalah persinggahan, dan kebahagiaan sejati ada di dunia yang kekal bersama orang-orang yang dicintai Allah.
Makna yang terkandung dalam teks kedua menggambarkan penjelasan sifat ridha kepada Allah dan bentuk-bentuknya dalam berbagai ayat Al-Qur’an.
Teks ini mengajarkan bahwa ujian dari Allah bertujuan untuk menguji siapa yang berjihad dan sabar.
Allah memerintahkan umat beriman untuk memohon pertolongan melalui sabar dan sholat, karena Dia selalu bersama orang yang sabar.
Baca Juga: Arabian Dream, Arabian Nights: Wajah Benderang Arab dan Bayangan Terkelamnya
Selain itu, umatnya juga diingatkan untuk makan dari rezeki yang baik dan bersyukur kepada Allah.
Dua keridhoaan terhadap-Nya sebagai Tuhan dan ridha atas takdir-Nya. Tafsir Al-Baghawi menjelaskan bahwa ridha ini menunjukkan penerimaan penuh terhadap keputusan Allah.
Terdapat banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang pelajaran-pelajaran dalam berkehidupan sebagai umat Islam dan beberapa darinya terdapat dalam naskah ini.
Isi manuskrip yang bermanfaat dan penuh makna, diharapkan informasi ini dapat berguna bagi para pembaca dalam meningkatkan pengetahuan keagamaan maupun untuk penelitian mengenai manuskrip dengan tema serupa berikutnya.
Penulis:
1. Shifa Agnia Rahmi Daga
2. Dr. Iin Suryaningsih, S.S., M.A.
Mahasiswa Prodi Bahasa dan Kebudayaan Arab, Universitas Al-Azhar Indonesia
Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News