Academic Burnout pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Kampus Merdeka

Academic Burnout pada Mahasiswa
Sumber : https://images.app.goo.gl/LzZme4GCSVVVjzZD9

 Academic Burnout pada mahasiswa di tingkat akhir di kampus merdeka merupakan fenomena yang mendapat perhatian di kalangan pendidikan tinggi di Indonesia.

Di kampus merdeka, sebagai bagian dari kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi di Indonesia dapat memberikan lebih banyak kebebasan dan fleksibilitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi mereka melalui berbagai banyak program.

Meskipun banyak kesempatan baru untuk menunjukkan potensi bakat di akademik maupun non-akademik, hal tersebut juga dapat memunculkan tantangan tersendiri, termasuk terjadinya academic Burnout. Academic Burnout sendiri adalah kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental yang disebabkan oleh tekanan akademik yang berlebihan.

Kondisi ini sering kali dialami oleh mahasiswa terutama pada mahasiswa tingkat akhir. Academic Burnout seringkali ditandai dengan perasaan kelelahan yang extreme seperti kehilangan motivasi, penurunan performa akademik, serta perasaan frustasi.

Bacaan Lainnya

Faktor dan penyebab terjadinya academic burnout sangat bervariasi. Secara umum, ada beberapa elemen utama faktor dan penyebab utama terjadinya academic burnout yaitu, beban akademik yang berlebihan, seperti jumlah pekerjaan yang tidak realistis.

Biasanya beban kuliah yang terlalu banyak dapat membuat individu merasa kewalahan dan kehilangan kendali atas jadwal akademiknya. Kemudian kurangnya pengelolaan waktu.

Hal itu dapat terjadi karena individu tidak dapat mengatur waktu dengan baik dan sering kali merasa tidak mampu memenuhi tuntutan akademik. Lalu yang terakhir Faktor psikologis, ditandai dengan stres dan depresi. Individu yang sudah memiliki gangguan psikologis seperti stres dan depresi cenderung lebih rentan terhadap burnout.

Baca Juga: Mencegah Burnout pada Mahasiswa: Tips dan Trik untuk Tetap Bersemangat dan Fokus

Adapun teori stres akibat akademik. Teori stres akademik adalah kondisi psikologis yang terjadi ketika individu mengalami tekanan belajar yang tinggi dan ditimbulkan oleh tuntutan akademik. Stres akademik merujuk pada tekanan, kecemasan, atau ketegangan yang dialami oleh individu, terutama pada mahasiswa atau pelajar.

Stres akademik dapat memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang yang tidak membantu. Stres akibat academic burnout dapat memengaruhi banyak aspek kehidupan seseorang, berikut adalah beberapa ciri stres akibat academic burnout adalah kelelahan extreme, gangguan tidur, kecemasan berlebihan, perasaan tertekan, kesulitan berkonsentrasi dan kurang kurang produktif yang berakibat menghindari suatu tugas.

Dampak dari academic burnout dari sisi psikologis dan psikologi yaitu stres dan depresi. Hal tersebut dapat memicu atau memperburuk stres dan depresi. Kemudian, perasaan tidak berharga dan rendah, seperti menyebabkan seseorang merasa tidak cukup baik, merasa gagal meskipun telah berusaha keras.

Adapun dari sisi kesehatan fisik, yaitu gangguan tidur. Salah satu dampak fisik yang paling umum adalah gangguan tidur, baik insomnia atau tidur yang tidak nyenyak. Lalu, perubahan pola makan yang dapat menyebabkan seseorang makan berlebihan atau bisa juga kehilangan nafsu makan.

Selain dampak dari stres akademik,academic burnout juga memiliki dampak. Academic Burnout dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan seorang mahasiswa. Dampak-dampak ini tidak hanya terbatas pada akademik, tetapi juga pada kesejahteraan emosional, fisik, dan mental.

Secara emosional, seseorang yang mengalami burnout sering merasa cemas, frustasi, atau bahkan depresi. Kemudian dari segi fisik, kelelahan yang berkepanjangan dapat menurunkan sistem imun tubuh, membuat seseorang tersebut lebih rentan terhadap penyakit. Selain itu, kualitas tidur juga dapat terganggu, yang mengarah pada perasaan kelelahan yang konstan dan kurangnya energi untuk beraktivitas sehari-hari.

Dari segi mental, dapat memberikan dampak yang cukup serius dan berkelanjutan. Salah satu dampaknya adalah penurunan motivasi. Sering kali seseorang untuk menghindari tugas-tugas akademik karena tidak ada semangat atau hasrat untuk menuntaskan tersebut.  

Baca Juga: Menghadapi Burnout: Mengenali Tanda-tanda dan Mencari Solusi

Hal tersebut butuh penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi academic burnout agar tidak semakin buruk. Penangan academic burnout memerlukan pendekatan yang komprehensif dan penuh perhatian terhadap kondisi fisik dan mental dengan cara mengenali tanda-tanda burnout sejak dini.

Setelah itu, memberi waktu bagi diri sendiri untuk memulihkan energi. Penangan academic burnout bukanlah tentang menghilangkan semua tekanan secara instan, melainkan bagaimana merespon hal tersebut dengan cara yang lebih sehat dan realistis.

Dengan memberikan perhatian pada kebutuhan fisik dan emosional, serta mendekati masalah akademik dengan pola pikir yang lebih positif. Hal itu seseorang dapat keluar dari burnout dengan lebih baik dan lebih siap menghadapi tantangan selanjutnya.

Beberapa fakta data terutama di kalangan mahasiswa dengan beban akademik yang tinggi. Beberapa penelitian lokal menunjukkan bahwa tingkat stres akademik dan burnout di kalangan mahasiswa cukup tinggi.

Sebuah laporan dari kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi pada tahun 2023 juga mengungkapkan lebih dari 50% mahasiswa di perguruan tinggi mengalami tingkat stress yang cukup tinggi.

Penyebab utama tersebut adalah beban akademik yang berat, tenggat waktu yang ketat serta kecemasan terkait ujian dan tugas. Selain itu, survei yang dilakukan oleh Indonesian Student Alliance (AMI) pada 2023 menyatakan bahwa beberapa di perguruan tinggi di Jakarta dan Surabaya sekitar 40-50% mahasiswa merasa tertekan oleh beban akademik.

Secara keseluruhan, penelitian dan survei memberikan gambaran yang jelas bahwa banyak mahasiswa menghadapi tekanan akademik yang tinggi. Dengan semakin meningkatnya kesadaran tentang pentingnya kesejahteraan mental, dukungan yang lebih baik dari universitas dan lembaga pendidikan lainnya menjadi sangat penting untuk membantu mahasiswa mengatasi akademik burnout.

Academic burnout pada mahasiswa tingkat akhir di kampus merdeka merupakan masalah signifikan yang dipengaruhi oleh beban akademik tinggi, manajemen waktu yang buruk, dan tekanan psikologis. Kondisi ini ditandai oleh kelelahan fisik dan mental, kehilangan motivasi, serta penurunan performa akademik.

Dampak burnout meliputi stres, depresi, gangguan tidur, penurunan imunitas, dan kualitas hidup. Upaya penanggulangan mencakup manajemen waktu yang efektif, menetapkan tujuan yang realistis, serta menjaga kesehatan mental dan fisik melalui teknik relaksasi.

Laporan dan survei menunjukkan tingginya tingkat stress akademik di kalangan mahasiswa Indonesia, dengan lebih dari 50% mahasiswa mengalami tekanan yang signifikan. Hal ini menekankan perlunya perhatian lebih pada kesejahteraan mental mahasiswa untuk mengurangi dampak negatif burnout.

 

Penulis: Aisyah Az Zahra Putri Arifani
Mahasiswa Jurusan Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses