Analisis Peranan Lembaga Keuangan Non Bank (Modal Ventura) terhadap Perkembangan Ekonomi di Indonesia

Perkembangan Ekonomi
Ilustrasi: istockphoto, Karya: Intpro.

Abstrak

Fenomena yang terjadi pada tingkat lembaga keuangan yang mempengaruhi perkembangan ekonomi di Indonesia. Dengan menggunakan analisis deskriptif kuantiatif. Penelitian ini menjelaskan tentang peran lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank yang dilihat dari total aset yang dimiliki lembaga keuangan yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2013-2023. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan), BPS, dan BI. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menyatakan bahwa lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Secara parsial variabel lembaga keuangan bank berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi dan lembaga keuangan non bank berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Kata Kunci: Lembaga Keuangan Non Bank, Modal Ventura, Pertumbuhan Ekonomi.

Pendahuluan

Perkembangan ekonomi merupakan kenaikan dalam jangka panjang dari satu negara untuk menyediakan banyak barang ekonomi yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah penduduk. Kemampuan dalam suatu negara yang bisa mengembangkan perekonomian yang dilihat dari kemajuan, bidang teknologi penyesuaian, dari lembaga dan juga ideologi. Perkembangan perekonomian di indonesia tidak luput dari pemasalahan ekonomi yang terjadi disuatu negara yang dapat memperlambat laju pertumbuhan ekonomi. Di Indonesia permasalahan ekonomi dapat menghambat terwujudnya keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Permasalahan yang terjadi dalam perkembangan perekonomian di Indonesia selalu diakibatkan dengan Rendahnya pertumbuhan ekonomi, Kemiskinan, Pengangguran, Kesenjangan penghasilan dan Inflasi yang didasari dengan rendahnya pertumbuhan ekonomi (Wahjuningati, 2019).

Bacaan Lainnya

Hubungan antara perkembangan sektor keuangan dan pertumbuhan ekonomi telah menjadi perdebatan para ekonomi pada tahun 1870-an, Para pendapat ahli tentang ekonomi menyebutkan bahwa tidak ada pengaruh yang berarti dari perkembangan sektor keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, ada sebagai kalangan yang mengatakan bahwa peranan perkembangan sektor keuangan (financial development) berpengaruh penting terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara dan jika terhambat, maka akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dibutuhkan lembaga-lembaga keuangan yang mampu memfasilitasi kebutuhan masyarakat akan aset-aset keuangan. Dalam suatu sistem perekonomian peran utama lembaga-lembaga keuangan ialah menjalankan fungsi intermediasi, yakni menyalurkan kembali dana yang telah dihimpun dari masyarakat dalam bentuk pinjaman atau kredit kepada sektor-sektor riil dalam upaya pengembangan usaha masyarakat (Virmayanti et al., 2013).

Lembaga keuangan merupakan suatu lembaga keuangan yang memberikan jasa-jasa keuangan dan menarik dana dari masyarakat secara langsung. Untuk lembaga keuangan sebagaimana namanya menunjukkan aktiva yang dimiliki jelas lebih banyak aktiva finansial dari aktiva riil. Sumber pendanaan mungkin berasal dari perusahaan (non-lembaga keuangan), rumah tangga, maupun pemerintah. Sedangkan pemerintah akan memiliki jauh lebih banyak aktiva riil dari pada aktiva finansial. Aktiva finansial berasal dari kewajiban perusahaan,lembaga keuangan dan rumah tangga. Berbagai lembaga keuangan terdapat pada pasar keuangan dapat di pergunakan sebagai sumber pendanaan ekstrem bagi perusahaan sumber dana yang yang akan di pergunakan hendaknya memperhatikan masalah biaya jangka waktu, karena perusahaan tidak mungkin memperoleh dana murah dari pasar tersebut. Dana akan selalu mempunyai harga wajar sesuai dengan karakteristik dana tersebut (Triyanti, 1997).

Lembaga keuangan bukan bank merupakan lembaga yang memberikan jasa dalam hal keuangan namun bukan merupakan bank. Lembaga keuangan bukan bank (LKBB) ini juga dapat menarik dana dari masyarakat namun secara tidak langsung seperti pembiayaan konsumen dan kredit atau perusahaan peransuransian dan sebagainya.

Pada lembaga keuangan distribusi aset perlu mendapat perhatian yang lebih dari pada distribusi pendapatan. Pada negara-negara industri, dimana hambatan pasar kredit relatif kecil dari pada negara yang sedang berkembang (NSB) nilai distribusi aset (yang diukur dengan warisan kekayaan) merupakan variabel kunci untuk mengukur kemampuan individu memulai suatu usaha dan meningkatkan distribusi pendapatannya (Triyanti, 1997).

Baca Juga: Pengaruh Covid-19 terhadap Perkembangan Ekonomi Politik Negara Indonesia

Atas dasar itu semua, peranan lembaga keuangan didalam negeri adalah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dalam arti bahwa, semua kegiatan oleh bank itu menyangkut soal uang kegiatan-kegiatan itu meliputi: adminitrasi keuangan, penggunaan uang, penampungan uang, perdagangan dan penukaran, perkreditan, kiriman uang dan pengawasan.

Sepanjang tahun 2023, total aset industri keuangan non bank (IKNB) mencapai Rp. 1.907 triliun atau tumbuh 14,5% jika dibandingkan total aset pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp. 1.665 triliun. Pertumbuhan aset yang didorong dengan ekonomi nasional mencapai 5,02% atau lebih tinggi jika dibandingkan angka pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2022 yang sebesar 4,8%. Peningktan aset juga didiorong oleh penambahan jumlah entitas IKNB yang meningkat yaitu dari 936 entitas menjadi 1.045 entitas. Data OJK menunjukkan jumlah entitas terbesar berasal dari perusahaan pembiayaan yang mencapai 268 entitas. Kemudian, disusul dana pensiun dengan jumlah entitas mencapai 249, sedangkan industri asuransi berada pada posisi keempat dengan jumlah 147 entitas. Pada tahun 2024 jasa keuangan didukung permodalan yang tinggi dan likuiditas yang memadai untuk mengantisipasi risiko dan mendukung ekspansi usaha (Sofia et al., 2021).

Dalam penelitian ini penulis membahas masalah dari lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank dari sisi asset. Dalam lembaga keuangan bank peneliti hanya berfokus pada jumlah asset perbankan (Bank Umum& BPR). peneliti menggunakan data tahunan yang di publikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dalam perkembangan jumlah asset perbankan, perbankan banyak mempengaruhi tentang perkembangan perekonomian di Indonesia jika suatu jumlah asset perbankan menurun maka akan menurun juga suatu perekonomian di indonesia tersebut. Maka dari itu otoritas jasa keuangan selalu menjaga kestabilan dari perbankan tersebut. Masalah perbankan terjadi karena kondisi makro ekonomi mempengaruhi ekspansi bisnis perbankan. Efektivitas kebijakan pemerintah dalam memulihkan daya beli masyarakat dalam menarik investasi langsung yang berimplikasi pada peningkatan lapangan kerja (Santoso et al., 2021).

Menurut kelompok perbankan, rata-rata mengalami kenaikan aset kecuali BUSN Non Devisa. Perkembangan BUSN Non Devisa mencapai IDR 175 trilliun pada tahun 2023. Rata-rata perbankan keseluruhan cukup baik, profitabilitas perbankan yang ditunjukkan dari nilai Return of Asset (ROA) Bank umum menunjukkan peningkatan. Ojk menyebutkan bahwa asset perbankan selalu mengalami kenaikan namun tidak pada kredit yang selalu bermasalah atau non performence loan (NPL) perbankan pada saat ini belum mengkhawatirkan walaupun mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Saat kredit bermasalah tersebut diyakini merupakan level tertinggi, sebab data yang terakhir masuk OJK menunjukkan penurunan. Terlebih penyebab melambungnya NPL masih dari sektor yang sama dari sebelumya-sebelumnya, yakni komoditas (Hadi et al., 2021).

Pembentukan pada Perusahaan Modal Ventura di indonesia merupakan untuk melakukan pembiayaan sebanyak-banyaknya pada dasarnya penyertaan perusahaan modal ventura dilakukan kepada perusahaan yang berstatus persero terbatas (PT). Pada modal ventura lebih besar berasal dari pinjaman dari pasar nominalnya setiap periode pada modal ventura untuk memenuhi kebutuhan non keuangan ini membutuhkan keahlian spesifik sesuai dengan jenis usaha penerima modal ventura (Hadi et al., 2021).

Perusahaan modal ventura dapat dilihat dari tahun ke tahun modal ventura mengalami fluktuasi. pada tahun 2018 jumlah asset yang di miliki perusahaaan tersebut mengalami cukup baik namun pada tahun 2019 asset modal ventura mengalami penurunan, dari tahun 2019 sampai 2020 modal ventura mulai memperbaikinnya jumlah asset yang harus di miliki oleh modal ventura tersebut (Hadi et al., 2021).

Baca Juga: Globalisasi Teknologi Informasi: Perkembangan Teknologi Informasi yang Mendukung Perkembangan Ekonomi Indonesia

Tinjauan Pustaka

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses perubahan kondisi dari perekonomian suatu negara secara berkesinambungan untuk menuju kearah yang lebih baik lagi. Fungsi bank yang berjalan dengan baik akan mendorong inovasi teknologi dan pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran modal ke sektor produktif yang nanti mendorong kompetisi sehingga akan melahirkan inovasi baru dan pada akhirnya menambah produksi secara keselruhan (supply leading view). Sektor keuangan menjawab kebutuhan sektor riil yang mendorong pertumbuhan ekonomi, yang nanti juga akan menaikkan permintaan terhadap institusi sektor keuangan (deman following view) (Wahjuningati, 2019).

Perkembangan Ekonomi

Perkembangaan ekonomi merupakan suatu proses jangka panjang dari satu negara guna untuk suatu perusahaan yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhannya. Pemerintah menetapkan ketentuan mengenai posisi devisa netto bank-bank devisa dan LKBB. Penyesuaian ketentuan swap (tukar menukar) dilakukan dengan memperpanjang jangka waktu swap (tukar menukar) dan paling lama 6 bulan menjadi paling lama 3 tahun, dan premi swap (tukar menukar) di tetapkan berdasarkan perbedaan suku bunga dalam negeri dan luar negeri sesuai perkembangan pasar (Virmayanti et al., 2013).

Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, pada umumnya lembaga di atur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Lembaga keuangan merupakan wadah setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan di mana kegiatan yang dilakukan bisa hanya menghimpun dana atau memberikan pinjaman (kredit) juga melakukan usaha menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan. Kemudian bank lainnya memberikan jasa-jasa keuangan yang mendukung dan memperlancar kegiatan memberikan pinjaman dengan kegiatan menghimpun dana (Virmayanti et al., 2013).

Lembaga Keuangan Non Bank

Lembaga keuangan non bank merupakan suatu lembaga yang melakukan suatu kegiatan di bidang keuangan, yang menghimpun dana dari masyarakat dengan mengeluarkan surat berharga untuk pembiayaan perusahaan, serta di salurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman . Berikut ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori LKNB, yaitu (Djajadikerta, 2024):

  1. Asuransi merupakan suatu lembaga yang berfungsi untuk mestabilkan suatu bisnis untuk menghindari suatu risiko yang bisa saja terjadi, dengan alasan jika terjadi sesuatu dengan usaha tersebut maka perusahaan tersebut dapat menjalankan perusahaan tersebut seperti biasanya.
  2. Dana Pensiun merupakan suatu dana yang diberikan kepada si pekerja yang sudah memasuki tahap pensiun atau memberikan dana kepada pekerja yang mengalami kecelakaan dan tidak bisa bekerja kembali.
  3. Modal Ventura merupakan suatu pembiayaan oleh perusahaan modal ventura (investor) dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan.
  4. Pegadaian merupakan suatu lembaga keuangan bukan bank yang bergerak dalam membantu masyarakat dengan menyalurkan dana dengan jaminan menyerah kan harta yang mereka miliki sebagai jaminannya.

Baca Juga: Meningkatkan Perekonomian Bangsa Indonesia dengan Memanfaatkan Material Lokal sebagai Bahan Kontruksi Bangunan

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif . Data yang disajikan adalah time series yaitu data yang secara kronologis di susun menurut waktu pada suatu variabel tertentu. Data yang dihimpun dari tahun 2013 sampai dengan 2024 yang di publikasikan Otoritas jasa keuangan (OJK). Adapun variabel yang akan diamati adalah lembaga keuangan (Djajadikerta, 2024).

Hasil dan Penelitian

Lembaga Keuangan di Indonesia

Lembaga Keuangan merupakan suatu lembaga yang berbentuk aset (finansial asset) yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk pinjaman atau kredit dalam sektor riil dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Pada tanggal 10 oktober 1827, Indonesia masih di jajah Belanda, didirikan sebuah Bank di Batavia dengan nama De Javasche Bank. Tujuan utama pendirian bank tersebut adalah untuk meningkatkan perekonomian pemerintah Belanda. Setelah Bank di nasionalisasikan dan berganti nama menjadi Bank Indonesia (SP, 2024).

Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah termasuk perbankan, building society (sejenis koperasi di inggris), Credit Union, pialang saham, aset manajemen, modal ventura, asuransi, dana pensiun, dan bisnis serupa lainnya. Di Indonesia Lembaga keuangan ini di bagi ke dalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank (asuransi, pegadaian, dana pensiun, modal ventura, dan lain-lain) (Triyanti, 1997).

Lembaga keuangan dalam Undang-Undang 7 tahun 1992 tentang perbankan yang telah diubah dengan undang-undang 10 tahun 1998 pasal 1 yaitu : “Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Secara langsung atau tidak langsung dalam menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluakan kertas berharga dan menyalurkannya dalam masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan (Budisulistyawati, 2024).

Dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 1999 Bank Indonesia mempunyai satu tujuan yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dan nilai tukar yang merupakan prasarat bagi tercapainya suatu ekonomi yang berkelanjutan. Kestabilan dalam nilai rupiah tercemin pada stabilitas harga, stabilitas ekonomi, stabilitas pendapatan rill masyarakat pada umumnya.

Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak sebagai penyediaan jasa keuangan bagi nasabahnya, pada umumnya lembaga keuangan diatur oleh regulasi keuangan pemerintah. Lembaga keuangan sangat berperan penting dalam perkembangan ekonomi di indonesia dalam penyaluran dana atau menghimpun suatu dana dengan caranya sendiri. Pada lembaga keuangan, lembaga keuangan meliputi lembaga keuangan bank dan non bank yaitu : perbankan, asuransi, dana pensiun, modal ventura dan pegadaian (Budisulistyawati, 2024).

Dengan adanya keberadaan lembaga keuangan pada era sekarang ini cukup signifikan, banyaknya lembaga keuangan bank dan non bank membuat pertumbuhan ekonomi di Indonesia membaik dan membantu mempermudah masyarakat dalam memilih pinjaman baik bank maupun non bank. Dalam lembaga keuangan dapat kita lihat perkembangannya dari tahun ke tahun pada asset lembaga tersebut (Agustin, 2018).

Baca Juga: Kebijakan Fiskal Eksplisit dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Perkembangan Lembaga Keuangan Non Bank ( Modal Ventura)

Modal Ventura merupakan suatu badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan berupa modal ke dalam suatu perusahaan swasta sebagai pasangan usaha untuk jangka waktu tertentu. Pada umumnya investasi modal ventura ini biasanya memiliki suatu risiko yang tinggi namun memberikan imbal hasil tinggi pula. Pada modal ventura merupakan pembiayaan yang paling berisiko tinggi karena pembiayaan modal ventura tidak di sertai dengan jaminan seperti halnya dengan kredit perbankan. Akan tetapi hanya di dasarkan pada kenyakinan atas gagasan yang diusulkan tersebut dengan harapan untuk mendapatkan kembali yang lebih besar (Virmayanti et al., 2013).

Dana ventura ini mengelola dana investasi dari pihak ketiga (investor) yang tujuan utamanya untuk melakukan investasi pada perusahaan yang memiliki risiko tinggi. Manfaat modal ventura untuk mempermudah pendirian suatu perusahaan baru dan membantu perusahaan baik pada tahap pengembangan suatu produk maupun pada tahap yang mengalami kemunduran. Sumber dana perusahaan modal ventura yang lebih besar harus berasal dari modal sendiri sifat pembiayaan modal ventura adalah di samping memenuhi kebutuhan keuangan juga memenuhi kebutuhan non keuangan yaitu dampingan manajemen (Virmayanti et al., 2013).

Meningkatnya jumlah asset pada modal ventura di tahun 2018 dikarenakan pada tahun tersebut modal ventura sedang mengalami kenaikan dimana para investor selalu datang kepada perusahaan modal ventura untuk meminjam dana guna untuk melakukan untuk melakukan pengembangan pada perusahaan mereka. Meningkatnya asset pada tahun 2018 di karenakan banyak investor yang melaukan investasi pada modal ventura tersebut sehingga asset moadal ventura meningkat, karna pada tahun tersebut banyak para investor yang melakukan investasi pada jangka waktu pendek sehingga jumlah asset perusahaan modal ventura mengalami peningkatan pda tahun tersebut (Santoso et al., 2021).

Modal ventura mengalami kesulitan dana pada tahun 2019-2020 sehingga asset yang dimiliki modal ventura tersebut menurun. Penurunan tersebut karena tidak stabilnya suntikan dana yang di dapat pada modal ventura sehingga asset modal ventura mengalami penurunan yang cukup buruk. Sumber utama pembiayaan industri berasal dari perbankan karena modal ventura tersebut mengandalkan skema bagi hasil dalam menjalankan bisnis perusahaan. Faktor penghambat pertumbuhan lainnya adalah tidak ada insentif perusahaan modal ventura yang menjadi promotor untuk perusahaan rintisan (start up). Dengan banyaknya perusahaan private equity yang beroperasi secara bebas dan tidak diatur sama sekali karena bebasnya prusahaan tersebut yang membuat industri modal ventura tidak berjalan dengan baik sehingga jumlah asset yang di miliki modal ventura trus mengalami penurunan (Santoso et al., 2021).

Sulitnya modal ventura mengalami kenaikan di sebabkan mayoritas modal yang ada pada perusahaan modal ventura justru di dapat dari pinjaman perbankan, sedangkan di satu sisi dengan tugas sebagai penyertaan modal ventura kesulitan mengembalikan pinjaman modal dan bunga yang cukup besar dari perbankan. Karena kerja dari modal ventura memberikan pinjaman lagi kepada usaha yang membutuhkan dana tersebut (Djajadikerta, 2024).

Sifat yang dimiliki oleh modal ventura ini untuk memenuhi kebutuhan keuangan, juga memenuhi kebutuhan non keuangan yaitu dampingan manajemen. Kebanyakan dana ventura ini adalah berasal dari sekelompok investor yang mapan keuangannya, bank investasi dan institusi keuangan lainnya yang melakukan pengumpulan dana ataupun kemitraan untuk tujuan investasi tersebut (Sofia et al., 2021).

Baca Juga: Hubungan Islamic Financial Deepening terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Kesimpulan

Dari penelitan mengenai analisis peranan lembaga keuangan non bank (modal ventura) terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

  1. Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah.
  2. Perkembangan lembaga keuangan bank mengalami kenaikan yang cukup baik, dari tahun 2013 sampai 2023 lembaga keuangan bank selalu mengalami peningkatan dan itu akan berdampak baik terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia. Meningkatnya jumah asset pada perbankan yang di sebabkan karena makin banyaknya masyarakat melakukan simpanan di Bank di bandingkan mereka melakukan konsumsi yang berlebihan.
  3. Perkembangan pada lembaga keuangan non bank modal ventura untuk membantu memberikan pinjaman pada pengusaha-pengusaha kecil dan menengah, modal ventura tidak hanya memberi pinjaman tetapi juga ikut dalam penyertaan dalam perusahaan yang di biayainya.
  4. Modal ventura memainkan peran yang krusial dalam pengembangan industri keuangan di Indonesia. Dengan mendukung pertumbuhan usaha baru, meningkatkan inklusi keuangan, dan menyediakanmodal jangka panjang, lembaga modal ventura menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan dan inovasi dalam industri keuangan di Indonesia. Maka, esensial untukpemerintah sertapemangku kepentingan lain agarterus mendukung ekosistem modal ventura di Indonesia guna memperkuat sektor keuangan negara ini.Perusahaan modal ventura yang dibentuk oleh otoritas publik mempunyai misi membantu perusahaan independen yang melakukan penyertaan modal. Selain penanaman modal, perusahaan modal ventura juga membantu pengembangan perusahaan independen dengan bantuan manajemen.

Penulis:
1. Nisa Fadilatul Khusna
2. Alya Azzahra

3. Siti Nurfatimah
4. Dita Novita
5. Indri Nur Nabila
Mahasiswa Manajemen Universitas Pelita Bangsa

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Daftar Pustaka

Agustin, Y.“E. (2018). Asas Keseimbangan Dalam Perjanjianpemberian Bantuan  Pinjaman Antara  Perusahaan  Modal  Ventura Denganusaha Mikro Kecil Menengah. Jurnal  Morality, 4(2). https://jurnal.upgriplk.ac.id/index.php/morality/article/view/99/76

Budisulistyawati, A.“(n.d.). Karakteristik Modal Ventura Sebagai Lembaga Pembiayaan. Retrieved April 17, 2024, from https://core.ac.uk/download/pdf/12346593.pdf

Djajadikerta, H.“(n.d.). Mengangkat Usaha Kecil Dengan Modal Ventura. Retrieved April 17, 2024, from https://journal.unpar.ac.id/index.php/BinaEkonomi/article/download/485/469

Hadi, N.“H., Saudi, I. Al, & Syahid, A. (2021). Pengaruh Penyertaan Modal Ventura Terhadap Pendapatan Ppu Di Palangka Raya Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Syariah. Finansha: Journal of Sharia Financial Management, 1(2), 13–21. https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/finansha

Santoso, S., Anzelina, R.“S., Safari, L. A., Iskandar, D., & Erwanda, F. (2021). Pembiayaan Dan Manfaat Financial Technology (Fintech) Syariah Pada 212 Mart. Journal  of  Islamic  Economics,  Finance  and  Banking, 5(1). https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JIEc/article/view/9889

Sofia, M., Pratiwi, R.“A. I., Tan, F., Bachtiar, N., Putra, F. P., & Hidayat, M. (2021). Modal Ventura Indonesia. Jurnal  Akuntansi  Dan  Ekonomika, 11(2),  159–166. https://ejurnal.umri.ac.id/index.php/jae/article/view/2775/1659

SP-Peluncuran.“Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Modal Ventura 2024-2028. (n.d.). Retrieved April 17, 2024, from https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/siaran-pers/Documents/Pages/Peluncuran-Roadmap-Pengembangan-dan-Penguatan-Perusahaan-Modal-Ventura-2024-2028/SP%20-%20Peluncuran%20Roadmap%20Pengembangan%20dan%20Penguatan%20Perusahaan%20Modal%20Ventura%202024-2028.pdf

Triyanti, N.“(1997). Modal Ventura Sebagai Model Pendanaan Alternatif. Pusat Pengkajian Hukum Dan Pembangunan, 2(1). https://jurnal-perspektif.org/index.php/perspektif/article/view/130

Virmayanti, K.“M., & Marwanto. (2013). Tanggungjawab Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company) Dalam Hal Perusahaan Pasangan Usaha Mengalami Pailit. https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthanegara/article/view/5687/4324

Wahjuningati, E.“(2019). Kedudukan Jaminan Kebendaan Dan Jaminan Pribadi Dalam Perjanjian Modal Ventura  Di  Indonesia. Jurnal  Hukum  Pradasa, 6(1),  72–77. https://doi.org/10.22225/jhp.6.1.1003.72-77

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI