Anti Termakan Hoaks, Berikut Mitos dan Fakta Mengenai Kesehatan Gigi dan Mulut!

KKN
Sumber berita: Liputan langsung.

Sukoharjo – Informasi yang valid mengenai kesehatan gigi dan mulut sangat penting guna menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh. Gigi dan mulut merupakan aspek penting dalam tubuh yang harus dijaga karena selain memiliki fungsi guna, gigi dan mulut juga mempengaruhi tingkat kepercayaan diri seseorang.

Baru-baru ini beredar banyaknya kasus meninggal karena masalah kesehatan gigi dan mulut. Tentu hal tersebut membuat masyarakat was-was, namun sayangnya beberapa masyarakat juga menjadi takut untuk merawat gigi dan mulutnya secara lebih lanjut.

Pada program pengungkapan mitos dan fakta mengenai kesehatan gigi dan mulut melalui peran ibu-ibu Kader Posyandu Kelurahan Mandan, mahasiswa KKN Tim II Undip berdedikasi langsung dalam menjawab keresahan masyarakat mengenai pemberitaan yang beredar.

Bacaan Lainnya

Salah satu mitos yang tak asing di telinga masyarakat adalah mencabut gigi dapat menyebabkan kebutaan bahkan kematian. Tidak hanya itu, masyarakat juga percaya terhadap mitos bahwa penggunaan obat pereda nyeri sudah cukup untuk mengobati masalah gigi dan mulutnya. Menggosok gigi juga menjadi lebih kuat dan kasar karena tidak percaya akan kebersihan gigi dan mulut.

Pada kenyataannya mitos-mitos tersebut terbantahkan melalui pencerdasan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Tim II Undip Kelurahan Mandan. Melalui pemaparan materi dan dialog interaktif, ibu-ibu Kader Posyandu secara antusias melangsungkan diskusi interaktif mengenai kesehatan gigi dan mulut pada 10 Agustus 2024.

Faktanya pencabutan gigi merupakan salah satu opsi perawatan gigi pada kasus-kasus tertentu. Saraf pada gigi atas dan mata juga tidak saling berkaitan. Selain itu, obat pereda nyeri pada sakit gigi hanya berlangsung sementara dan tidak memiliki potensi untuk menyembuhkan.

Baca Juga: Mahasiswa KKN Tim II Undip Kenalkan Pantun pada Anak-Anak Sekolah Dasar melalui Permainan Kartu

Oleh karena itu perlu dilakukannya perawatan lebih lanjut. Demikian pula pada aktivitas menggosok gigi terlalu keras, hal tersebut dapat membuat lapisan gigi rusak.

Agenda yang berlangsung seru ini meninggalkan jejak untuk mengantisipasi prosedur lebih lanjut. Program pemberdayaan ini mengharapkan ibu-ibu kader Posyandu dapat mengimplementasikan ilmunya pada masyarakat setempat.

Penulis: Bonaventura Ditra Deoaryudya
Mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Diponegoro

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI