Dalam sebuah wacana pastinya sudah tidak asing dengan kata kohesi dan koherensi. Keduanya mempunyai hubungan dalam sebuah wacana. Kohesi sendiri adalah unsur unsur bahasa yang saling berkaitan secara sistematis. Artinya dalam sebuah wacana pasti kohesi sangat penting untuk menyusun suatu wacana secara padu dan utuh.
Kohesi dibagi menjadi dua macam yaitu: kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. Kohesi gramatikal adalah kohesi yang membangun gramatikal wacana atau tata bahasa dalam sebuah wacana. Sedangkan kohesi leksikal adalah kohesi yang berhubungan dengan semantis atau makna dalam sebuah wacana.
Kohesi gramatikal dibagi menjadi empat yaitu : referensi, substitusi, eliplis, dan konjungsi.
Pertama, referensi adalah penggunaan kata untuk menunjuk kata atau satuan gramatikal yang lain. Contohnya “ Ali sedang makan donat, dia sangat menyukainya”. Dari contoh tersebut kata Dia menunjuk kepada kata Ali dan Nya menunjuk kepada kata Donat.
Kedua, substitusi adalah hasil penggantian unsur bahasa satu dengan unsur bahasa yang lain. Contohnya “Portugal sedang berada di puncak klasemen piala dunia, Saya tahu itu”. Dari contoh tersebut kata itu mengganti unsur bahasa yaitu kata Portugal.
Ketiga, eliplis adalah pelesapan kata atau satuan lingual yang telah disebutkan sebelumnya. Contohnya “siapa namamu? Ahmad. Dari contoh tersebut terdapat kata yang dilesapkan yaitu kata Namaku yang terletak sebelum kata Ahmad.
Dan yang keempat, konjungsi adalah satuan kebahasaan yang berfungsi sebagai penghubung. Contohnya “Risa pergi ke perpustakaan kemudian membaca buku disana”. Dari contoh tersebut ada kata kemudian yang menjadi penghubung dalam kalimat tersebut.
Kohesi Leksikal dibagi menjadi enam yaitu : sinonimi, hiponimi, antonimi, repetisi, kolokasi, dan ekuivalensi.
Pertama, sinonimi adalah persamaan kata atau ungkapan yang maknanya kurang lebih sama. Contohnya “Maskot piala dunia 2022 bernama laeeb dapat dijumpai di sepanjang jalan di Qatar. Selain itu, di ruang publik, stadion dapat didapati maskot yang terkenal itu. Dari contoh tersebut terdapat kata yang maknanya sama yaitu kata dijumpai dan didapati.
Kedua, hiponimi adalah satuan bahasa yang maknanya dapat dianggap merupakan bagian dari makna satuan lingual yang lain. Contohnya “Sekolah alam itu mengoleksi beberapa jenis bunga, terlihat pada kunjungan ada bunga dahlia, bunga mawar, bunga sepatu, bunga anggrek dan bunga kamboja. Dari contoh tersebut terdapat kata bunga yang menjadi bagian dari satuan lingual yang lain.
Ketiga, antonimi adalah satuan lingual yang maknanya berlawanan dengan hal lain. Contohnya “Suhu yang panas menjadikan Qatar memasang banyak AC di dalam stadion agar suhu menjadi dingin”. Dalam contoh tersebut terapat kata berlawanan yaitu panas dan dingin.
Keempat, repetisi adalah pengulangan satuan lingual yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Contohnya “Kunci dari menulis adalah menulis, menulis dan menulis “. Dari contoh tersebut terdapat pengulangan kata menulis yang bertujuan untuk memberikan tekanan untuk bersemangat dalam menulis.
Kelima, kolokasi adalah sebuah pilihan kata yang digunakan cenderung secara berdampingan. Contohnya “Murid belajar pelajaran di kelas “. Dari contoh tersebut kata murid, belajar, pelajaran dan kelas mempunyai hubungan yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain.
Keenam, ekuivalensi adalah hubungan kesepadanan anatara satuan lingual satu dengan yang lain dala sebuah kerangka berfikir. Contohnya belajar, mengajar, pelajaran, pengajaran. Dari contoh tersebut semua kata ada hubungan kesepadanan.
Kohesi dan koherensi dalam wacana memang saling berhubungan, namun adanya kohesi tidak terlalu dibutuhkan. Dibuktikan dalam sebuah wacana “ Ayah, ada telfon “. Ayah menjawab “ Ayah sedang mandi”. Dari wacana tersebut terlihat bahwa secara struktur keduanya tidak saling berkaitan sedangkan secara semantis anak dapat memahami bahwa ayah tidak bisa mengangkat telfon saat itu juga karena ayahnya sedang mandi. Dan penanda suatu wacana itu kohesi yaitu bisa dilihat dari kata penghubungnya.
Nama : Shofa Marwa Tasya Kamila
Jurusan : Tadris Bahasa Indonesia
Asal Kampus : IAI Al Qolam Malang