Arah Baru Pembangunan Indonesia melalui Pemindahan Ibu Kota Negara

Desain Ibu Kota Negara
Desain Ibu Kota Negara Nusantara (Gambar: Investor.id)

Pemindahan ibu kota negara baru menjadi isu beberapa tahun belakangan ini dan prosesnya pun telah mulai terlaksana. Ibu kota Negara baru terletak di titik nol yaitu di kabupaten Penajam Paser Utara dan kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dengan nama yang direncanakan yaitu “Nusantara”.

Pemindahan ibu kota bukanlah permasalahan krusial, pasalnya sudah terjadi banyak hal serupa di negara-negara lain, seperti pemindahan ibu kota Kuala Lumpur ke Putrajaya di Malaysia, kemudian ibu kota Bonn ke Berlin di Jerman, kemudian di Negara Brazil dari Rio Jenairo ke Brasilia karena kepadatan penduduk yang dialami Rio Jenairo.

Alasan pemindahan ibu kota Negara Indonesia cukup logis dimana yang pertama permasalahan kepadatan penduduk yang menumpuk di pulau Jawa, dari data yang dihimpun oleh Bappenas menunjukkan bahwa sekitar 57% penduduk Indonesia berada di pulau Jawa sementara daerah lain hanya memiliki kurang dari 10% penduduk Indonesia terkecuali pulau Sumatera.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca juga: Konsep Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Baru

Hal tersebut menggambarkan betapa padatnya wilayah jawa yang tidak seimbang dengan wilayah lainnya di Indonesia. Kemudian yang kedua, pulau Jawa berkontribusi sangat besar terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) dalam perekonomian yaitu sebesar 58,49% sementara daerah lain terutama bagian timur dan tengah berkontribusi sangat kecil, hal ini dikarenakan pusat perindustrian yang terkosentrasi di Jawa terutama di DKI Jakarta.

kepadatan penduduk di Jakarta
Foto Kepadatan Penduduk Jakarta (Foto: Tribunnews.com)

Kemudian permasalahan air bersih di daerah DKI Jakarta dan Jawa Timur yang menjadi permasalahan sampai saat ini karena kepadatan penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya dikarenakan perpindahan masyarakat desa ke pulau Jawa terutama Jakarta.

Kemudian juga pemindahan ibu kota Negara diharapkan menjadi jalan bagi pemerataan pembangunan di Indonesia terkhusus ke wilayah bagian Timur Indonesia.

Dengan diletakkannya ibu kota Negara di Pusat Indonesia tersebut menjadi salah satu alternatif untuk mempercepat dan mempermudah pemerataan pembangunan ke seluruh penjuru Indonesia.

Ibu kota Negara baru dengan nama Nusantara tersebut akan di desain menjadi ibu kota Negara yang akan menjadi identitas Negara indonesia.

Baca juga: Analisa Pemindahan Ibu Kota

Nusantara didesain sebagai ibu kota Negara yang green, smart, beautiful, and sustainable, artinya ibu kota Negara Nusantara dijadikan sebagai identitas bangsa yang hijau artinya jauh dari polusi udara yang akan mengganggu kesehatan, kemudian indah dangan posisi yang berada di tengah-tengah Indonesia dan juga akan didesain menjadi ibu kota yang modern dan berstandar internasional dengan tata kelola pemerintahan yang efisien dan efektif.

Dengan desain tersebut diharapkan Indonesia dapat dengan mudah mengadakan kerja sama internasional yang menguntungkan Indonesia.

Lokasi dan desain Ibu Kota Negara
Lokasi dan desain Ibu Kota Negara

Di tengah proses pelaksanaan pembangunan ibu kota baru tersebut muncul berbagai isu mengenai dampaknya terhadap perekonomian Indonesia yang tengah menghadapi pandemi, sehingga dianggap pemindahan ibu kota baru bukan solusi pemerataan pembangunan malah dapat memperburuk perekonomian Indonesia.

Berbicara mengenai dampak dari pemindahan tersebut, pemerintah telah mengajinya jauh-jauh hari hal ini dibuktikan dengan menghadirkan Rubem Barbosa yaitu Duta Besar Brazil untuk Indonesia, belajar dari pemindahan ibu kota di Brazil dapat dikatakan berhasil karena pemindahan tersebut tidak merugikan Rio Jenairo dan memberikan dampak positif bagi Brasilia, tidak ada kerugian ekonomi yang ditimbulkan dari pemindahan ibu kota baru.

Justru sebaliknya pemerintah menjamin pertumbuhan ekonomi kearah yang lebih baik, hal ini dikarenakan jika pemindahan ibu kota baru dilaksanakan akan meningkatkan perdagangan antar wilayah di Indonesia karena letak ibu kota yang strategis.

Pemerintah kemudian menjamin lebih dari 50% wilayah di Indonesia akan merasakan peningkatan arus perdagangan jika ibu kota Negara dipindahkan ke Provinsi yang memiliki konektivitas dengan Provinsi lain yang baik.

Pemindahan ibu kota Negara bukan lagi hal yang perlu diperdebatkan mengingat keputusan telah dijatuhkan dan prosesnyapun telah dilaksanakan, yang perlu menjadi focus pada saat ini ialah bagaimana agar perencanaan pemerataan pembangunan dengan pemindahan ibu kota ini dapat terlaksana dengan baik tanpa merugikan masyarakat.

Baca juga: Resistensi ASN Pindah ke IKN, Solusinya?

Kisah pemindahan ibu kota Negara yang sukses dapat kita lihat pada Negara Uni Emirat Arab yang meletakkan Abu Dhabi sebagai ibu kota Negara dan Dubai sebagai kota bisnis utama.

Kemudian begitu juga dengan Negara India yang menempatkan Mumbai sebagai ibu kota bisnis dan New Delhi sebagai pusat pemerintahan. Indonesia juga dapat melakukan hal yang sama seperti Negara-negara tersebut jika wacana yang dicanangkan dapat dilaksanakan dengan baik.

Pemindahan ibu kota Negara ini merupakan salah satu yang menjadi faktor keterlaksanaan pembangunan yaitu Sistem pemerintahan yang modern dan transparan, akuntabilitas public. Sistem administrasi modern / berbasis IT, memberi kemudahan, transparan.

Kebijakan yang berkeadilan sosial dan berskala prioritas. Hal ini sesuai dengan konsep dari ibu kota Negara baru yang diwacanakan, kemudian terkait dengan nilai kebangsaan atau identitas kebangsaan, pemindahan ibu kota Negara ini mengisyaratkan pemenuhan nilai keadilan sosial bagi daerah-daerah di luar Jawa.

Hal ini telah dibahas pada perkuliahan Analisis Teori Pembangunan dan Kebangsaan di Prodi  Pascasarjana PPKn UNP bersama Dosen yang luar biasa yaitu Ibunda Susi Fitria Dewi.

Artinya bahwa pemindahan ibu kota baru akan memberi dampak positif terhadap nilai kebangsaan dan pembangunan di Negara Indonesia, namun ditegaskan sekali lagi hal ini akan terwujud jika dilaksanakan sesuai dengan rencana awal pembangunan dengan sebaik mungkin.

Pemindahan ibu kota Negara akan memberikan manfaat dengan nilai rasa keadilan sosial bagi daerah di luar Jawa, daerah-daerah tersebut akan merasakan dampak yang sama berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi yang akan menunjang pembangunan terutama terkait hal perdagangan antar provinsi.

Intinya ialah pemindahan ibu kota negara tidak selamanya buruk bagi suatu Negara, pemindahan tersebut akan memberi manfaat bagi Negara, untuk kepastian dan bukti akan kita lihat bersama kedepannya.

Perlu diingat satu hal bagi pemerintah perlu adanya transparansi dan rasa persamaan derajat serta keadilan sosial yang diwujudkan dalam pelaksanaan pembangunan IKN tersebut agar tidak terjadi kecemburuan baru bagi daerah lain yang tidak terpilih menjadi ibu kota Negara.

Baca juga: Kalimantan Timur: Peluang Pembangunan Jangka Panjang dan Ibu Kota dalam Visi Nusantara

Pemindahan tersebut diharapkan menjadi solusi bagi pemerataan pembangunan di luar wilayah Jawa dan meningkatkan rasa kebangsaan seperti kata pepatah “Hidup Bukan Tentang Menunggu Badai Berlalu, Tetapi Belajar Menari Di Tengah Hujan”

Ini mengisyaratkan sampai kapan kita menunggu perubahan di kota Jakarta baik mengenai banjir ataupun kepadatan dan ketidakmerataannya dengan daerah lain, tapi kita harus mulai berani bergerak untuk mengejar perubahan salah satunya dengan pemindahan ibu kota Negara.

Yuslistia Opeska

Penulis: Yuslistia Opeska, S.Pd.
Mahasiswa Magister PPKn Universitas Negeri Padang

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI