Kegiatan bermain memiliki manfaat yang mampu melatih dan mengembangkan kognitif melalui kreativitas, memecahkan masalah, menguasai konsep-konsep baru.
Bermain juga baik untuk membangun kepercayaan diri anak, menumbuhkan kemauan berbagi, mengontrol fisik, menguji ketahanan fisik, melatih otot-otot tangan, dan menghasilkan gerakan baru.
Tahapan bermain anak usia dini pada gambar di atas yang berusia 3-4 tahun yaitu Associate Play pada tahapan ini ketika seorang anak mulai berinteraksi dengan orang lain selama bermain, tetapi tidak ada banyak interaksi yang terjadi.
Baca juga: Perubahan Budaya Sosial dalam Permainan Anak-Anak Zaman Dulu Vs Zaman Sekarang
Seorang anak mungkin melakukan kegiatan yang berhubungan dengan anak-anak di sekitarnya, tetapi mungkin tidak benar-benar berinteraksi dengan anak lain. Misalnya, semua anak mungkin bermain di peralatan bermain yang sama, tetapi semua melakukan hal yang berbeda seperti memanjat, berayun, dan main perosotan.
Jenis-jenis Bermain Pada Anak Usia Dini
1. Permainan Bebas
Permainan bebas ini merupakan permainan paling dasar yang dilakukan oleh anak-anak. Gunanya melatih anak untuk bebas berpikir, bergerak, dan berimajinasi tanpa aturan permainan.
2. Bermain Sendiri
Bermain memiliki manfaat yang cukup bagus yang akan membuat anak menjadi lebih mengenal kemampuan dirinya sendiri dan meningkatkan rasa kepercayaan diri anak atas usahanya dalam menyelesaikan permainan.
3. Permainan Mengamati
Permainan mengamati ini membantu si kecil untuk mengembangkan komunikasi dengan teman seusianya, memahami aturan permainan baru, dan lebih berani untuk berinteraksi dengan teman-temannya yang lain untuk membahas permainan tersebut.
4. Permainan Pararel
Permainan ini memberikan kesempatan anak untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Misalnya, mereka saling bertukar mainan atau memulai obrolan kecil dengan temannya mengenai permainannya.
5. Permainan Berkelompok
Permainan ini membangun kerja sama anak dan teman satu kelompoknya memiliki tujuan yang sama, baik itu menyelesaikan permainan atau memenangkan permainan.
6. Permainan Asosiatif
Tahap permainan ini hampir sama dengan permainan mengamati, tapi kali ini anak usia dini mulai ikut tertarik menirukan gerakan-gerakan permainan yang ia lihat.
SOFI ASHHABAL JANNA
Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru – Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Surabaya