Bunuh Diri Jadi Trend Anak Muda

Bunuh Diri Jadi Trend Anak Muda
Ilustrasi Mental Remaja (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Saat ini generasi muda di Indonesia cenderung melupakan kesehatan mentalnya. Di mana hal ini menyebabkan meningkatnya kasus bunuh diri di kalangan anak muda. Kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri hinga mencoba mengakhiri hidupnya sendiri menjadi sedikit dari banyaknya penyebab dimana negeri ini harus kehilangan generasinya.

Banyak sekali kasus yang muncul hingga saat ini, seperti kasus bunuh diri seorang mahasiswa berinisial NJW (20) yang ditemukan tewas di Mall Paragon Semarang, hingga kasus bunuh diri seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta di Semarang, berinisial EN (24) yang ditemukan meninggal di kamar indekosnya, dan masih banyak lagi kasus kasus serupa lainnya.

Baca juga: Insiden Bunuh Diri di Indonesia Sebagian Besar dipengaruhi oleh Kesehatan Mental Individu

Bacaan Lainnya
DONASI

Jika dilihat dari faktor usianya, mereka tentu saja sudah cukup dewasa untuk dapat menyelesaikan persoalannya sendiri. Lalu, mengapa hal tersebut masih bisa terjadi?

Kasus bunuh diri di kalangan anak muda bukan hanya disebabkan dari faktor kurangnya kedewasaan seseorang dalam menyikapi sesuatu, melainkan juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti gangguan kesehatan mental, tekanan akademik, masalah pribadi, masalah percintaan, perubahan sosial budaya, dan konsep diri yang keliru.

Depresi, kecemasan, gangguan prilaku, dan konsep diri yang keliru menjadi beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap masalah kesehatan mental dan kecenderungan bunuh diri di kalangan anak muda.

Selain itu, tekanan kompleks, seperti tekanan akademik, perubahan kultur, dan kehadiran media sosial, juga dapat memengaruhi kecenderungan bunuh diri di kalangan anak muda.

Dengan demikian, selain memprioritaskan masa depannya, generasi muda juga harus menjaga kesehatan mentalnya. Anak muda bangsa diharapkan dapat lebih mengutamakan sesuatu yang membahagiakan, ketimbang berlarut larut dalam kesedihan.

Memiliki pola fikir serta mental yang baik tentu saja lebih mampu membuat generasi muda menjadi generasi penerus yang berperan aktif dalam membangun peradaban. Akan tetapi, kondisi saat ini generasi muda membutuhkan bantuan untuk diselamatkan dan terhindar dari gangguan mental.

Oleh karena itu, peran pemerintah sangat dibutuhkan kehadirannya. Terutama dalam memberikan ketersediaan sarana dan prasarana yang baik.

Jadi, bukan hanya bertumpu dengan kemampuan generasi muda saja, pemerintah juga harus ikut berupaya dalam menciptakan generasi muda dengan raga serta mental yang baik, demi tercapainya keberlangsungan aset berharga dalam membangun masa depan bangsa.

 

Penulis: Melati Surya Ningsih
Mahasiswa Hukum, Universitas Bangka Belitung

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI