Air adalah sumber pokok bagi kehidupan manusia. Air digunakan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari seperti minum, mencuci, mandi, memasak, dan lain sebagainya. Selain digunakan untuk kehidupan sehari-hari, air juga digunakan dalam jumlah besar seperti dalam sistem irigasi, perindustrian, pabrik, perdagangan, sekolah, rumah sakit, dan lainnya.
Ini membuktikan bahwa air merupakan kebutuhan pokok yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Kebutuhan air bersih ini harus memenuhi syarat seperti jernih, layak diminum, tidak berbau, dan tidak berasa.
Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai konsumen air untuk memperhatikan serta menjaga air yang kita gunakan itu bersih dan tidak tercemar limbah/ kotoran.
Baca Juga: Kerupuk Kulit Lele: Ubah Limbah Jadi Berkah
Air limbah adalah air yang kualitasnya menurun karena pengaruh manusia. Limbah cair adalah air yang banyak mengandung bahan pencemar. Polutan inilah yang membuat air tidak dapat digunakan. Limbah cair yang dihasilkan berasal dari berbagai faktor, seperti air bekas cucian, minyak jelantah, sampah yang menumpuk, dan lain-lain.
Untuk mengurangi limbah cair di lingkungan adalah dengan mengetahui karakteristiknya. Karakteristik limbah secara umum dikelompokkan menjadi tiga, yaitu karakteristik fisik, kimia, dan biologi. Karakteristik fisik limbah cair meliputi warna, temperatur, dan kekeruhan.
Karakteristik kimia pada limbah cair meliputi BOD, COD, Ph, dan sebagainya. Sedangkan sifat biologis limbah cair adalah berbagai organisme yang ada di dalam limbah.
Pengolahan limbah cair ini bertujuan untuk memisahkan padatan terlarut atau terapung dalam padatan yang dapat merusak peralatan yang digunakan atau mengganggu pengolahan limbah cair di kemudian hari.
Keuntungan dari pengolahan air limbah industri adalah menghilangkan unsur beracun dan mengurangi pencemaran lingkungan dalam pencegahan penyakit serta menjaga kesehatan manusia. Untuk mengurangi limbah cair ke lingkungan, maka dilakukan proses pengolahan berjalan dengan baik sebelumnya melalui tahap penelitian pengembangan.
Air limbah domestik yang tidak diolah mengandung bahan, patogen, dan nutrisi. Sedangkan air limbah industri, selain mengandung bahan organik, juga mengandung zat lain seperti logam berat. Limbah kontak yang tidak diolah terlebih dahulu akan berdampak negatif terhadap lingkungan dan ekosistem.
Pada akhirnya pencemaran air menyebar luas dan mengurangi penggunaan sumber air yang aman dan produktif untuk meningkatkan pasokan air tawar, terutama di daerah yang sulit mendapatkan air.
Sejumlah negara Asia menghadapi tantangan yang semakin besar dalam pengolahan air limbah di tengah percepatan ekonomi. Di Indonesia misalnya, kepadatan penduduk mencapai 270 juta jiwa dan berjumlah ribuan yang menjadi faktor utama pencemaran sungai.
Selain itu, kurangnya disiplin masyarakat dan pengawasan dari pemerintah daerah dan dinas terkait juga memperburuk dan membuat lebih mengkhawatirkan sungai-sungai di Indonesia. Ribuan pabrik industri yang berpotensi besar mencemari sungai sebagian besar tidak ada dalam pengelolaan instalasi pengolahan limbah.
Baca Juga: Perancangan Biodigester Penghasil Biogas, Solusi Alternatif Mengolah Limbah Kotoran Ternak
Upaya mengatasi masalah pencemaran air limbah antara lain diperlukannya suatu instalasi pengolahan limbah yang bertujuan untuk mengolah air limbah sebelum dibuang atau disalurkan ke lingkungan atau saluran umum.
Pada umumnya limbah cair akan dikumpulkan terlebih dahulu kemudian diolah atau dapat dibuang langsung atau ke lingkungan. Pembuangan limbah cair langsung ke lingkungan tentunya akan membahayakan lingkungan karena kemungkinan racun dalam limbah cair tidak dapat dibawa oleh mikroorganisme di lingkungan.
Oleh karena itu, limbah cair yang dihasilkan harus diolah agar tidak melebihi baku mutu pemerintah. Pengolahan limbah cair adalah suatu cara menjadikan air bersih dengan cara mengurangi atau mengurangi bahan pencemar yang terkandung di dalam air sehingga sifat pencemar yang terkandung di dalam air hilang.
Sebelum membuang limbah cair ke perairan atau lingkungan, kita harus memastikan bahwa limbah cair tersebut tidak berbahaya bagi lingkungan.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dari segi kualitas dan kuantitas maka perlu adanya pihak yang bertugas mengawasi dan bertanggung jawab dalam kegiatan berbahaya yang menghasilkan limbah. Limbah cair adalah bagian dari limbah yang berpengaruh besar terhadap kualitas lingkungan.
Banyaknya limbah cair yang dihasilkan setiap harinya berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan, maka perlu dilakukan penanganan dan pemantauan.
Berikut adalah teknik pengolahan limbah cair, yaitu Pengolahan Primer (Primary Treatment): Penyaringan (Screening), Pengolahan Awal (Pretreatment), dan Pengapungan (Floation).
Bila limbah cair hanya mengandung polutan yang dapat diolah dan disingkirkan menggunakan metode primer, maka limbah yang mengalami proses primer tersebut dapat langsung dibuang ke pembuangan akhir.
Apabila limbah cair mengandung polutan yang sulit dihilangkan, maka limbah tersebut harus melalui ke pengolahan selanjutnya. Pengolahan Sekunder (Secondary Treatment): Metode Trickling Filter, Metode Activated Sluged, dan Metode Treatment Ponds/ Lagoon.
Baca Juga: Kupas Pemanfaatan Limbah Jerami Menjadi Produk Next Level
Inilah beberapa proses pengolahan air limbah sebelum disalurkan ke lingkungan. Harapannya dengan melalui proses ini, dapat mengurangi pencemaran yang ada di perairan Indonesia.
Seperti kita ketahui, pencemaran air cukup memprihatinkan, terutama di wilayah sungai. Hal ini disebabkan banyaknya ulah manusia yang membuang sampah sembarangan terutama di sungai. Sumber air yang tercemar tentu akan mengancam kondisi kehidupan masyarakat dan makhluk hidup lainnya.
Oleh karena itu, diperlukan tindakan untuk mengatasi pencemaran limbah cair tersebut. Langkah-langkah tersebut dapat dimulai dari sendiri, seperti menghemat penggunaan air, menggunakan produk rumah tangga yang merusak lingkungan, menanam parit dengan air yang dapat mengurangi polutan limbah, membuat saluran drainase yang baik, dan lain-lain.
Jika limbah cair yang dihasilkan memiliki volume yang besar, maka cara untuk mengatasi limbah cair tersebut adalah dengan menggunakan filtrasi.
Penulis:
Vina Rishaida Abdan
Mahasiswa Teknik Lingkungan Kampus Akatirta Magelang
Editor: Ika Ayuni Lestari