Kita mungkin sudah cukup sering mendengar mengenai seseorang yang terinfeksi penyakit Mpox atau yang lebih dikenal dengan penyakit cacar monyet. Namun taukah kalian apa sebenarnya cacar monyet itu dan bagaimana peranan seorang penyuluh kesehatan mencegah penyebaran penyakit tersebut?
Masyarakat Indonesia akhir-akhir ini kembali digemparkan dengan maraknya virus Mpox. Mpox sendiri merupakan penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia ataupun dapat menyebar antar manusia. Penyakit ini disebabkan oleh virus Mpox yang merupakan bagian dalam genus orthopoxvirus.
Sejak kemunculannya di Benua Afrika tepatnya di negara Republika Demokratik Kongo pada 1970-an, Mpox mulai mengalami penyebaran ke berbagai negara di dunia melalui para wisatawan yang berkunjung ke negara lain. Di Indonesia sendiri merujuk pada data Kemenkes RI, telah tercatat sebanyak 88 kasus Mpox sejak 2022-2024 di antaranya 74 kasus di 2023 dan 14 kasus di 2024.
Tanda-tanda fisik dari terinfeksi penyakit Mpox adalah demam, sakit kepala hebat, pembengkakan kelenjar getah bening hingga muncul ruam kulit yang dimulai dari bintik merah yang kemudian berkembang menjadi lepuh berisi cairan.
Penyakit ini pada dasarnya bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya namun dapat menjadi serius dan mematikan ketika penderitanya merupakan anak-anak, ibu hamil ataupun individu yang memiliki gangguan system imun.
Sebagai ujung tombak dalam memberikan pelayanan kesehatan, penyuluh kesehatan masyarakat memiliki peranan sangat penting terutama dalam memberikan pencegahan yang tepat pada penyakit cacar monyet tersebut.
Pencegahan penyakit Mpox memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan individu, masyarakat, tenaga kesehatan dan pemerintah. Beberapa pendekatan komprehensif yang dapat dilakukan dalam mencegah penyebaran penyakit Mpox di antaranya sebagai berikut:
Edukasi Penyakit Mpox
Memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai informasi seputar penyakit Mpox. Edukasi perlu diberikan juga kepada masyarakat mengenai Mpox agar dapat memperkecil kemungkinan penyebaran penyakit tersebut.
Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan memastikan masyarakat telah memahami tanda-tanda awal terkena penyakit, bagaimana penyakit ini dapat tersebar dan bagaimana cara penanganan awal ketika individu terdampak penyakit tersebut.
Tidak hanya itu, penyuluh kesehatan juga dapat mendorong masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan, rutin membersihkan lingkungan sekitar hingga menghindari kontak fisik dengan hewan yang memiliki peluang besar untuk terinfeksi seperti tikus dan monyet.
Penguatan Deteksi Dini
Langkah kedua adalah dengan melakukan penguatan deteksi dini. Penyuluh kesehatan dapat berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam mengidentifikasi secara cepat kasus-kasus Mpox yang terjadi di Indonesia.
Dengan melakukan deteksi dini diharapkan dapat mempermudah tenaga kesehatan dalam melakukan pengendalian penyakit secara lebih efektif sehingga dapat mencegah penyebaran penyakit ke ranah yang lebih luas.
Seorang penyuluh kesehatan masyarakat juga mengambil peran penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi. Vaksinasi merupakan salah satu langkah penting dalam mengatasi penyebaran Mpox itu sendiri. Vaksin yang telah digunakan untuk cacar dapat memberikan perlindunan terhadap Mpox, karena kedua penyakit ini memiliki kesamaan antigenik.
Dalam memberikan penyuluhan mengenai pencegahan dan penanganan penyakit Mpox, seorang penyuluh kesehatan juga dapat memanfaatkan teknologi sebagai alat yang efektif.
Mereka dapat menggunakan media sosial seperti instagram, aplikasi kesehatan, dan platform digital lainnya dalam memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat seputar penyakit Mpox. Pemanfaatan teknologi ini memudahkan penyuluh untuk menjangkau lebih banyak audiens dalam waktu yang lebih singkat, terutama bagi daerah yang cukup sulit dijangkau secara fisik.
Edukasi mengenai pencegahan dan penanganan dalam menghadapi penyakit Mpox saat ini masih jarang ditemukan dalam tatanan masyarakat. Oleh karena itu, diharapkan kedepannya pemerintah akan lebih peduli lagi terhadap penyakit tersebut sehingga penyebaran penyakit dapat dengan cepat teratasi.
Diperlukan kolaborasi antara penyuluh kesehatan, tenaga kesehatan, pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi wabah penyakit Mpox di masa depan.
Penulis:Â Maya Citaniyah Sabrina
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
Referensi:
Editorial, S. (2024) ‘Kedaruratan Kesehatan Masyarakat akibat Cacar Monyet ( Monkeypox / Mpox )’, 3(3).
Fajriyah, N. (2023) ‘Peningkatan Global Outbreaks: Monkeypox Di Indonesia’, Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Fajar, 2(1), pp. 44–51. Available at: https://journal.unifa.ac.id/index.php/jihif/article/view/641.
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News