Indonesia mengalami cuaca yang sangat panas dalam beberapa minggu terakhir. Berdasarkan pantauan BMKG, suhu maksimum yang diukur pada periode 12-15 Mei 2022 berkisar antara 35,4 hingga 36,4 °C. Suhu ini sedikit lebih tinggi dari suhu normal, di mana BMKG mencatat kisaran normal suhu udara di Indonesia adalah 21,3 hingga 29,7 derajat.
Menurut ahli meteorologi BMKG Tomi Ilham, cuaca yang semakin panas biasa terjadi di bulan Mei sebenarnya merupakan fenomena alam yang wajar, apalagi menjelang dimulainya musim kemarau.
Keadaan ini disebabkan oleh awan yang sangat pekat, ada juga pengaruh dari kecepatan angin yang rendah. Kecepatan angin yang rendah ini mempengaruhi atau menyebabkan kelembaban yang sangat tinggi dan membuat suhu udara menjadi lebih basah dan lebih hangat dari biasanya.
Baca Juga: Kementan Latih 13 juta Petani, Mentan SYL: Mari Bersiap Hadapi El Nino
Pada cuaca panas, suhu tubuh meningkat tajam dan tubuh bekerja lebih keras untuk menjaga keseimbangan (homeostasis). Bahkan menurut ahli jantung dr. Chauncey Crandall, cuaca panas bisa membunuh, terutama karena bisa menyebabkan gangguan jantung.
Beliau melanjutkan, “Ketika tubuh terlalu panas, hipertermia juga dapat terjadi, bersamaan dengan dehidrasi, hal ini menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, dan akibatnya, seseorang dapat mengalami syok kardiogenik, ketika jantung tiba-tiba melemah dan berhenti. Sirkulasi darah darah di seluruh tubuh berhenti.” Ini menyebabkan kegagalan banyak organ dan dapat menyebabkan serangan jantung.
Menurut penulis, suhu yang terik tidak hanya membuat tubuh lemas dan tidak nyaman, tetapi juga dapat menyebabkan berbagai penyakit. Karena peningkatan suhu tubuh yang berlebihan akibat pengaruh luar merusak kemampuan mengatur suhu, yang menyebabkan munculnya sejumlah penyakit.
Maka dari itu teman-teman semua, kita harus sama-sama mewaspadai beberapa penyakit yang terjadi pada cuaca yang sangat panas, seperti:
- Sakit kepala satu sisi (migrain). Ini karena tubuh terkena sinar matahari yang membakar. Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi saat tubuh terpapar polusi udara yang berlebihan.
- Panas dalam. Cuaca yang terlalu panas dapat menyebabkan tubuh kepanasan, dan jika digabungkan dengan asupan makanan yang tidak tepat, seperti terlalu banyak makan gorengan atau makanan pedas, bisa terjadi mulas.
- Infeksi pernafasan. Udara panas dan berdebu dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti infeksi saluran pernapasan. Hal ini tentu saja terjadi jika Anda tidak menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, saat menggunakan kendaraan umum, atau saat mengendarai sepeda motor. Banyaknya polusi yang diakibatkan oleh sepeda motor dan dengan kondisi teriknya matahari juga menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) jika terhirup oleh asap-asap polusi tersebut.
- Sakit mata juga merupakan kondisi yang perlu mendapat perhatian saat cuaca panas, terutama saat beraktivitas memaparkan mata pada kotoran, debu, dan asap. Akibatnya muncul berbagai penyakit mata seperti kemerahan, gatal, atau mata panas.
- Demam tinggi. Saat tubuh terkena panas yang membakar, suhu tubuh meningkat, dan dapat menyebabkan demam tinggi. Jika ini tidak diikuti, bisa berbahaya dan bisa merusak otak dan organ vital kita.
- Dehidrasi dan stroke panas. Panas, dehidrasi, dan ruam kulit adalah beberapa gangguan kesehatan yang harus diwaspadai saat cuaca panas. Kondisi ini ditandai dengan kulit kering dan urin keruh. Jika urin berwarna kuning keruh, Anda mungkin mengalami dehidrasi parah. Selain dehidrasi, risiko heatstroke juga harus diperhatikan, karena dapat memperparah riwayat heatstroke seseorang akibat kelelahan akibat dehidrasi.
Baca Juga: Saatnya Mengadopsi Agroekologi
Penulis juga menambahkan beberapa cara yang bisa dilakukan agar kesehatan tetap terjaga dan tidak tumbang akibat terpapar udara terlalu panas, antara lain:
- Menjaga agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik dengan meminum air mineral atau air matang. Dianjurkan agar orang dewasa minum setidaknya delapan gelas air setiap hari.
- Mengonsumsi banyak buah dan sayuran seperti semangka, jeruk, mentimun, semangka, seledri, tomat, buah, dan sayuran lainnya yang banyak mengandung air.
- Mengindari sinar matahari langsung dengan menggunakan topi atau payung untuk kegiatan di luar ruangan.
- Juga bisa dengan mengenakan pakaian nyaman yang terbuat dari bahan penyerap yang tidak menyebabkan keringat berlebihan.
- Kita juga harus menggunakan pelembap untuk menjaga kelembapan kulit dan tabir surya untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari.
- Kita harus mengurangi konsumsi makanan yang dapat meningkatkan panas dalam tubuh, seperti: kacang-kacangan, kentang, brokoli, bawang merah, cabai, lada hitam, jahe, dan makanan pedas lainnya.
- Berusaha mengindari minum-minuman beralkohol karena dapat menyebabkan dehidrasi melalui keringat berlebih dan buang air kecil.
- Berusaha juga mengindari makan makanan berlemak, seperti gorengan dan makanan tanpa lemak, karena lebih mudah sakit tenggorokan saat cuaca panas.
- Kita juga harus minum suplemen atau multivitamin bila diperlukan.
Berdasarkan opini penulis yang disampaikan di atas, penulis sampai pada kesimpulan bahwa pengaruh cuaca ekstrim memang sangat berbahaya bagi kondisi seluruh tubuh kita. Kita harus pintar-pintar menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat.
Kita juga perlu lebih menjaga diri kita sendiri, orang-orang di sekitar kita dan lingkungan di sekitar kita. Karena lingkungan sekitar kita merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan cuaca ekstrim ini semakin meningkat.
Begitu juga pemerintah Indonesia harus lebih memperhatikan masyarakatnya, karena masih banyak masyarakat yang belum memahami kondisi cuaca yang kita alami secara teratur maupun tidak teratur.
Penulis:
Elfira Ananda
Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi