Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Pelaku UMKM Top Chicken

Dampak Pandemi Covid-19 UMKM

Kabupaten Magelang – Di masa pandemi corona virus ini para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) tak hanya harus lebih meningkatkan kekuatan mentalnya tapi juga harus lebih kreatif dan lebih berani dalam mengambil risiko.

Selain itu, mereka perlu membekali diri dengan ilmu pemasaran, sehingga lebih tepat sasaran strategi yang akan diambil. Tidak sedikit usaha yang jatuh karena dampak dari pandemi Covid-19, hal ini dirasakan oleh pelaku UMKM di Gesikan, Ngluwar, Kabupaten Magelang yaitu Top Chicken.

Usaha rumahan merupakan salah satu usaha yang paling terdampak akibat dari pandemi corona virus . Usaha ini  mengalami kemerosotan omzet penjualan hingga 50 persen.

“Sejak bulan Maret hingga Agustus 2020 kemarin omzet kita menurun jutaan rupiah. Dari biasanya dalam sebulan Rp5 juta omzetnya, anjlok menjadi Rp 2 juta saja tiap bulannya,” ujarnya,” (26/9/2021).

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Pendapatan UMKM Boba Menurun di Masa Pandemi

Menurunnya, omzet tersebut lantaran adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diberlakukan pemerintah saat mewabahnya virus mematikan tersebut di Indonesia. Akibatnya usaha menjadi sepi pembeli dan jumlah produksi pun semakin merosot.

“Karena sepinya pembeli mengakibatkan kami mengurangi karyawan, dari sebelumnya 6 orang kini tinggal sekitar 2 orang,” paparnya.

Situasi saat ini sangat berat, tak hanya bagi para pelaku UMKM. Maka dari itu setiap wirausaha mempunyai jiwa Tangguh dan tak patah semangat. Namun, bukan itu saja bekal yang harus selalu diandalkan. Butuh ilmu pemasaran dan kreativitas untuk menggali ide-ide baru.

Kreativitas itu perlu, agar ide-ide baru dan inovasi yang didapat menjadi solusi yang tepat dengan kebutuhan masyarakat (konsumen) saat ini. Tak perlu malu untuk berbincang dengan para pengusaha atau pelaku UMKM lainnya.

Baca Juga: Peluang Bisnis Produksi Tauge di Tengah Pandemi Covid-19

Konsumen akan terpikat dengan produk dan bisnis yang sehat dan bersih . Seperti dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, maka dari itu Top Chicken selalu menjaga kebersihan dengan menyediakan hand sanitizer, karyawan selalu menggunakan masker, jaga jarak, dan menyediakan hand soap.

“Dengan ini kami ingin menormalkan kembali usaha yang sudah saya dirikan sejak 4 tahun yang lalu, dengan menu yang lebih bervariasi, agar dapat menarik pelanggan,” ujarnya.

Bupati Magelang, Zaenal Arifin mengungkapkan Pemerintah Pusat sudah memulai menyiapkan kebijakan ini. Sama seperti jaring pengaman sosial, Pemerintah Pusat mengeluarkan BLT, menambah jaring pengaman sosialnya, BLT-nya, kemudian Pemerintah Provinsi memberikan Bansos, Pemerintah Daerah juga memberikan bansos.

Arya Putra Ghari Sekretaris Desa Kalinegoro mengatakan nilai bantuan sebesar Rp 2.400.000 tersebut, data bisa dikumpulkan melalui Pemdes, yang sebelumnya dikoordinir oleh Ketua RW dan Kadus masing-masing.

Baca Juga: Pelaku Usaha di Kawasan Wisata Berhenti Total Akibat PPKM

Ini masuk dalam program pemulihan dampak ekonomi akibat Covid-19. Tujuannya untuk membangkitkan kembali UKM yang sempat terpuruk akibat terpukul pandemi.

Dinda Putri Titi Sari
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Editor: Diana Pratiwi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses