Dampak Polarisasi Politik terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat

Polarisasi Politik
Ilustrasi Politik. Sumber: PSIK Indonesia

Polarisasi politik merupakan salah satu istilah yang sering kita dengar belakangan ini dalam dunia politik. Kata Polarisasi dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah proses, perbuatan, magnetisasi, pembagian atas dua bagian (kelompok orang yang berkepentingan dan sebagainya) yang berlawanan.

Dengan kata lain polarisasi merupakan pembagian masyarakat dalam pandangan dan dukungan politik mereka atau perbedaan masyarakat dalam menyikapi isuisu politik.

Polarisasi politik merujuk kepada terpecahnya Masyarakat akibat adanya perbedaan pilihan politik, yang mana dalam perpecahan ini muncul rasa saling tidak percaya dan kebencian, sehingga memunculkan permusuhan.

Di tengah dinamika kehidupan politik yang semakin kompleks, polarisasi politik menjadi salah satu isu yang tak terhindarkan dalam banyak masyarakat modern. Fenomena ini semakin diperparah dengan perkembangan teknologi informasi dan media sosial yang mempercepat penyebaran opini dan membentuk ruang publik yang semakin tersegregasi.

Bacaan Lainnya

Polarisasi politik tidak hanya berimbas pada dunia politik itu sendiri, tetapi juga memberikan dampak yang dalam terhadap kehidupan sosial masyarakat. Ketegangan yang timbul akibat perbedaan pandangan politik dapat merusak hubungan antarindividu, mengurangi rasa saling percaya, bahkan menurunkan kualitas dialog sosial di masyarakat.

Di sisi lain, fenomena ini juga memunculkan tantangan baru dalam membangun kohesi sosial dan menciptakan masyarakat yang inklusif dan harmonis.

Dikutip dari artikel berjudul “Upaya Pencegahan Polarisasi Politik di Tahun Pemilu 2024” yang diperoleh dari Jurnal Sosial Humaniora, telah dijelaskan dampak dari polarisasi politik yaitu:

Dampak Polarisasi Politik 

1. Terciptanya perpecahan

Polarisasi politik dapat membuat perpecahan dinegara Indonesia, dengan kefanatikan pendukung tertentu bisa memyebabkan perpecahan diantara kedua kelompok, tidak terciptanya pemilu yang damai melainkan terciptanya pemilu yang panas, saling menyebar fitnah, stigma buruk serta adanya ancaman dari salah satu pihak dan lain sebagainya.

2. Menghilangnya kredibilitas partai politik Kepercayaan

Masyarakat terhadap partai politik disuatu negara juga bisa menurun akibat terjadinya polarisasi. Karena polarisasi politik dapat membuat minat Masyarakat terhadap politik menurun disebabkan semua kendali dipegang oleh pihak pemenang dan ini membuat Masyarakat tidak puas sehingga bisa memimbulkan aksi demonstrasi dari Masyarakat yang merasa dirugikan akibat ketidakpuasan dari pemerintahan itu.

3. Menurunnya Kredibilitas Masyarakat

Masyarakat yang terpolarisasi sering menyaksikan kontroversi publik mengenai pertanyaanertanyaan yang dapat dibuktikan secara faktual. Selama proses ini, fakta dan kebenaran moral semakin kehilangan bobotnya, karena semakin banyak orang yang menyesuaikan diri dengan pesan-pesan dari kelompok mereka sendiri.

Pelaku sosial dan politik seperti jurnalis, akademisi, dan politisi terlibat dalam penyampaian cerita yang bersifat partisan atau menanggung kerugian sosial, politik, dan ekonomi yang semakin besar.

Para pemilih kehilangan kepercayaan terhadap lembaga-lembaga publik. Dukungan terhadap norma dan demokrasi menurun.

Semakin sulit bagi masyarakat untuk bertindak berdasarkan prinsip moral dengan mengacu pada kebenaran atau bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang ada ketika hal tersebut bertentangan dengan kepentingan partai.

Simpulan

Polarisasi merupakan perbedaan masyarakat dalam menyikapi isu-isu politik, dalam perbedaan ini muncul rasa saling tidak percaya dan kebencian, sehingga memunculkan permusuhan bahkan bentrokan antar pendukung.

Polarisasi tidak hanya terjadi di Indonesia namun juga di negara-negara lain. Polarisasi sering terjadi ketika masa-masa pemilu yang mana timbul perpecahan antara partai politik dan pendukung mereka.

Polarisasi politik dapat terjadi diberbagai konteks seperti dalam pemilu, kebijakan publik, isu-isu sosial budaya termasuk isu pasca debat Capres dan Cawapres. Penyebab terjadinya polarisasi politik tak lain adalah partai politik, media massa, pemekaran wilayah, konteks politik dan ideologi politik masyarakat.

Dampak polarisasi politik terhadap kehidupan sosial masyarakat yaitu terciptanya perpecahan, menghilangnya kredibilitas partai politik kepercayaan dan menurunya kredibilitas masyarakat.

 

 

Penulis: Aulia Marta Indah
Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Kristen Satya Wacana 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses