Dampak Positif Wabah Corona di Indonesia

Dampak Corona

Wabah corona yang telah menghantui dunia membuat semua pihak terdampak mendapatkan kerugian yang signifikan. Tak terkecuali juga dengan negara Indonesia yang sangat terpukul dengan penekanan penyebaran virus corona ini. Namun, kita sebagai manusia tidak harus secara terus-menerus untuk melihat semuanya dengan derita, karena masih ada kesan bahagia yang terukir dari sebuah peristiwa.

Awal Mula Penyebaran & Kasus Kematian

Covid-19 atau biasa juga disebut dengan virus Corona ini bermula dari kota Wuhan, China. Virus tersebut merupakan satu dari virus baru yang dikategorikan sebagai virus mematikan di dunia. Data dari WHO per Maret 2020 menyebutkan bahwa virus tersebut mampu menjangkit ke tubuh manusia dengan sangat cepat, bahkan dapat berkembang selagi virus tersebut masih menempeh di sel aktif manusia. Karena tak pandang bulu, virus ini dapat menyerang kepada siapa saja, utamanya kepada masyarakat dengan imun yang rendah.

Di Indonesia, perkembangan jumlah orang terjangkit virus Covid-19 hingga akhir bulan Maret telah mengalami kenaikan hingga mencapai total lebih dari 5000 kasus positif hingga pertengahan bulan April ini. Berawal dari satu pasien positif di daerah Jakarta, penyebaran jumlah kasus positif secara nasional terus meningkat dan masih belum ditemukan obatnya.  Sehingga, data angka rata-rata kematian hingga Bulan April tercatat selalu diatas angka 8%, lebih kecil dibandingkan dengan angka kesembuhannya. Kendati demikian, kondisi ini mengindikasi bahwa kasus corona yang ada di Indonesia masih belum bisa diselesaikan dengan tuntas dan serius.

Dampak Positif & Hikmah Virus Corona

Namun, tanpa disadari bahwa hal tersebut bisa menjadi aksi positif bagi sebagian pekerja yang mengambil hikmah dari semua ini. Pertama, sosialisasi untuk tetap berada di dalam rumah melalui tagar viral “#dirumahsaja” membuat masyarakat antusias untuk tetap semangat bekerja dari rumah. Bahkan, sebagian orang menganggap bahwa dengan adanya kebijakan Work from Home (WFH) dapat menghemat ongkos dan beban hidup untuk pergi ke kantor. Terlebih lagi, dengan penerapan tersebut membuat masyarakat lebih produktif, efisien, dan fleksibel dalam mengerjakan tugasnya sehari-hari. Sayangnya, walau ini hanya bisa dirasakan oleh sebagian orang yang bekerja sebagai pegawai, guru, dosen, dan akademisi, kebijakan tersebut dianggap mampu membantu pengurangan penyebaran virus corona secara massif.

Kedua, dengan adanya penerapan Work from Home (WFH) dapat menyadarkan kita sebagai manusia untuk kembali kepada keluarga sebagai tempat yang paling ideal untuk bersosialisasi dan melakukan kegiatan produktif bersama-sama. Dengan keluarga, kita juga dapat merasakan bahwa keluarga merupakan terbaik untuk berbagi kasih sayang. Setiap hari, banyak diantara kita, baik sebagai pelajar maupun pekerja yang berusaha mengatasi beban berat pekerjaannya masing-masing agar sesuai dengan target yang diharapkan. Namun, sebenarnya produktivitas bekerja juga bisa diimbangi untuk bersosialisasi dengan keluarganya. Misalnya, orang tua yang biasanya bekerja selama 8 jam di kantor hanya bisa berinteraksi dengan anaknya ketika pulang kerja. Begitupun dengan anak-anak yang lebih menghabiskan waktunya untuk menempuh pendidikan formal maupun informal di luar rumah, kini bisa secara bersama-sama untuk melakukan aktivitas bersama keluarga.

Kemudian, kita bisa melihat bahwa status penyebaran virus corona yang dinaikkan menjadi pandemic global membuat masyarakat menghidupkan kembali arti dari nilai gotong royong sebagai budaya bangsa Indonesia. Ini patut diapersiasi setinggi-tingginnya karena masyarakat bersama-sama dengan pemerintah, lembaga sipil, akademisi, dan juga tenaga medis telah berusaha membantu dalam meminimalisir dari dampaknya virus corona. Masyarakat saling bergotong royong satu sama lain untuk turun tangan, mulai dari memberikan sosialisasi kepada warganya, pemberian akses cuci tangan darurat di setiap sudut ruang publik, penyemprotan massal cairan disinfektan, dan pemberian bantuan langsung kepada kaum menengah kebawah.

Dari segi politik dan sosial, kita bisa melihat bagaimana respon sigap dan cermat yang telah diultimatumkan oleh semua kepala daerah di masing-masing wilayah Indonesia. Semua unit pemerintah bersatu dalam mengawal pemberantasan virus ini. ini menandakan bahwa unsur kekuasaan daerah sangat membantu dalam hal penuntasan wabah virus corona. Ditambah lagi, masyarakat yang biasanya kurang mengenal pejabat wilayahnya masing-masing sekarang mulai mengenal dan membantu satu dengan lainnya. Contoh kecilnya adalah langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai episentrum wabah corona di Indonesia. Pemerintah provinsi DKI Jakarta berusaha untuk tetap memberikan layanan kesehatan, membuat tim aksi tanggap darurat, hingga pemberian layanan akses kesehatan lainnya. Sehingga, ini menjadi arti bahwa penerapan semangat persatuan dan kesatuan kita sebagai warga negara Indonesia sesuai dalam sila ketiga masih diterapkan.

Dari segi kesehatan, virus corona juga telah menyadarkan kita sebagai seorang manusia untuk selalu mematuhi dan melaksanakan hidup sehat sehari-hari. Perbuatan baik dalam mencuci tangan menggunakan sabun, menghindari makanan yang kotor, menyentuh keadaan barang sembarangan, berolahraga secara teratur, dan menjaga pola konsumsi makanan sehat setiap hari sudah seharusnya dilakukan. Nyatanta, apa yang telah kita kerjakan dalam menjaga hidup sehat selama ini masih belum maksimal. Buktinya, kita sering mengabaikan gerakan aksi cuci tangan menggunakan sabun, masih terdapat lingkungan kotor, membuang sampah sembarangan, hingga kurang peka terhadap mitigasi kesehatan diri kita sendiri.

Terakhir, kita bisa melihat bahwa sebenarnya bahaya nyata selalu ada di depan mata kita. Tak disangka, kita telah disadarkan oleh virus kecil bernama corona atau covid 19 ini untuk selalu menjaga keselamatan diri sendiri. Tidak ada apa-apanya kita hidup kaya namun tidak mementingkan kesehatan sebagai prioritas yang utama. Sebagai sesama manusia, kita juga bisa menjadi masyarakat yang bijak dalam menerima informasi yang berhubungan dengan kesehatan. Tentunya, kita juga harus saling menghargai orang sekitar dan menjalin interaksi yang harmonis terhadap sesama.

Semoga wabah virus corona ini bisa cepat berakhir dan kesan positif yang sudah ada ini dapat tetap tersalurkan di kemudian hari. Aamin.

Mochammad Rosyid Agustiawan
Mahasiswa Universitas Sampoerna

Kirim Artikel

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.