Dengar, Rasakan, Sembuh: Menyingkap ‘Harta Karun’ Lagu-lagu Karya Baskara (Hindia) yang disebut Sarana Terapi Tanpa Uang

Sarana Terapi Tanpa Uang
Daniel Baskara Putra (Sumber: https://www.instagram.com/wordfangs/)

Semua akan hilang pada waktunya. Jadi, untuk kehidupan yang sementara ini apakah tidak sia-sia jika hanya murung memilih diam dan mengalah dengan luka-luka yang saya dapatkan? Bukankah lebih baik selalu bersemangat untuk terus menghadapi hidup yang penuh dengan kejutan ini?

Siapa Daniel Baskara Putra?

Daniel Baskara Putra, yang dikenal dengan nama panggung Hindia, adalah seorang artis multitalenta dari Indonesia. Dilahirkan pada tanggal 22 Februari 1994, Baskara menyelesaikan pendidikannya di bidang Ilmu Komunikasi dari Universitas Indonesia.

Sejak dibangku SMA baskara sudah tertarik untuk berkecimpung dalam industri musik, hal ini ia wujudkan dengan mulai membentuk kembali projeknya, dia bertemu dengan Adnan Satyanugraha Putra “Adnan” (gitaris dari .Feast).

Bacaan Lainnya
DONASI

.Feast awalnya hanya projek duo, antara Baskara Putra & Adnan. Selanjutnya mereka berniat membuat band serius dan menambah 3 anggota lain yaitu Dicky, Bodat, dan Awan. Merasa bahwa dirinya egois jika memaksakan lagu .Feast bercerita tentang dirinya, Baskara memilih untuk menulis lagunya secara individu. Proyek solo nya ini ia beri nama Hindia.

Musik sebagai Terapi

Kalian perlu tahu, alasan terbesar bunuh diri di Indonesia adalah karena depresi. Hal tersebut tidak bisa dianggap enteng mengingat kasus bunuh diri di Indonesia makin tahun makin melonjak.

Menurut World Population Review tahun 2023, Indonesia memiliki jumlah penduduk terdepresi yang signifikan, mencapai 9.162.886 kasus atau sekitar 3,7 persen dari jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 278 juta jiwa pada tahun tersebut.

Sekitar 16 juta orang berusia 15 tahun ke atas, ditemukan kasus bunuh diri yang diawali gejala kecemasan dan depresi oleh pelakunya.

Seram? Tentu saja. Karena itu, depresi bukan hal sembarangan.

Musik menjadi alat yang sering digunakan untuk mengungkapkan dan merayakan berbagai emosi, termasuk yang berkaitan dengan kesehatan mental. Terapi musik dapat diibaratkan sebagai suatu bentuk obat, tapi bukan obat biasa.

Dalam hal ini, musik dimanfaatkan untuk membantu menjaga kesehatan mental, emosional, fisik, dan sosial seseorang. Penting banget lho, nggak cuma para ahli kesehatan jiwa yang mengatakan seperti itu, tapi masyarakat juga harusnya pada ‘ngeh’.

Saya paham, usia 20 tahun ke atas jadi momen yang rentan akan quarter life crisis. Saya juga merasakannya. Namun, saya merasa tidak pantas bagi kita untuk mendiagnosis diri sendiri sebagai menderita depresi tanpa berkonsultasi dengan seorang psikolog atau psikiater.

Lagu Hindia yang Katanya ‘Dosis Terapi untuk Jiwa’

Dengar lagu Hindia memang sarana terapi tanpa uang, selalu dengar suara baskara tuk menyelamatkan hari-hari ku. Hari yang berat ter emosikan dengan tepat, hari yang kacau diperbaiki lewat lirik. Hari yang ada artinya. Lagipula hidup akan berakhir, berdansalah dengan bayangan dirimu sendiri” kata salah satu pengguna media sosial TikTok dengan username @liavie

Sejak membaca komentar tersebut, saya mulai memperhatikan teman-teman saya sendiri. Ternyata, ada banyak yang baru-baru ini menyatakan diri sebagai penggemar Hindia.

Ketika saya menanyakan alasannya, jawaban mereka hampir selalu sama. Lagu-lagu Hindia terkait dengan masalah yang mereka hadapi, yaitu depresi dan beberapa juga merasa bingung mencari ‘arti hidupnya’ sendiri.

Thank Yourself for Saving You” lewat lagunya yang berjudul “Evaluasi”, Daniel Baskara Putra (Hindia) Menyampaikan bahwa kehidupan sering kali seperti permainan taruhan, karena masa depannya tidak pernah pasti; semuanya dipenuhi dengan ketidakpastian.

Mereka yang tampaknya berjuang keras dapat jatuh, sementara mereka yang tampaknya malas dapat meraih kesuksesan. Segalanya mungkin terjadi, setiap orang berhak memilih, tetapi setiap pilihan memiliki konsekuensinya sendiri.

Hidup bukan saling mendahului, bermimpilah sendiri-sendiri” Melalui bagian lirik ini dalam lagunya yang berjudul “Besok Mungkin Kita Sampai”, Hindia menyampaikan bahwa hidup bukanlah untuk membanding-bandingkan.

Hidup bukanlah perlombaan siapa yang lebih dulu sampai, karena setiap orang punya tujuan yang berbeda. Setiap orang punya jalan dan waktunya masing-masing.

Memilih untuk tetap bertahan hidup itu sesederhana, besok kamu akan menikmati kopi enak di coffeeshop favorit mu, bertemu dengan orang-orang yang kamu sayangi, memotret pemandangan yang menakjubkan, dan pergi piknik kecil-kecilan dengan teman-teman akrab mu.

Kalo kata Dory “Just Keep Swimminng” memang kadang ada masanya dimana yang penting kita bertahan hidup dulu aja. Jangan lihat keseluruhan tangga di depan nanti karena yang ada malah membuat capek. Naik aja satu persatu dan jangan mudah menyerah untuk hal-hal yang sekiranya sepele, bahkan untuk hal-hal yang sekiranya sangat berbahaya.

Apapun itu, yang bisa dilakukan hanyalah berdiri dan hadapi, karena tidak ada masalah yang selesai jika tidak dihadapi Semenjak saat itu saya mengerti, bahwa apapun yang ada di dunia ini hanyalah bersifat sementara.

Pernah kau bayangkan tak takut melihat berita? Tak takut jadi dirimu yang seada-adanya?

Tak takut punya mimpi yang lumayan agak gila? Berat tapi besok ada di tangan kita.

Bayangkan Jika Kita Tidak Menyerah”, Hindia.

Pesan dari Lagu Hindia yang satu ini mengajak kita untuk melihat ke dalam diri sendiri, lihat kekuatan dan ketabahan yang kita punya. Dengan tidak menyerah, kita bisa melewati segala rintangan dan sampai ke titik puncak potensi kita dalam hidup.

Selain itu, pesannya juga sebagai dorongan buat terus berjuang, nggak boleh sampai suatu kegagalan atau masalah yang kita hadapi membuat ‘down’ banget. Dengan semangat dan tekad yang mantap, kita bisa ngelewatin semua batasan yang mungkin ngehalangin kita buat mencapai tujuan atau mimpi kita.

Jadi intinya, konsep “Bayangkan Jika Kita Tidak Menyerah” dari Lagu Hindia itu nyemangatin kita buat tetap kuat dan optimis, bahkan pas lagi di tengah-tengah masalah hidup. Yang penting, ‘continue to strive endlessly towards our success and happiness’ yakan?.

Ketika kita mendengarkan lagu-lagu yang pernah kita nikmati bersama dalam situasi-situasi tertentu, seperti saat bahagia atau sedih, itu bisa memicu respons emosional yang sama. Ini bisa membantu mengalihkan perhatian dari emosi negatif yang sedang kita rasakan.

Dalam kesimpulan, terapi musik telah diakui sebagai bentuk intervensi yang penting dalam meningkatkan kesehatan mental, emosional, fisik, dan sosial seseorang.

Dengan menggunakan musik dan unsur-unsur musikal dalam konteks terapeutik, terapi musik dapat memberikan berbagai manfaat, termasuk ekspresi emosi, relaksasi, peningkatan koneksi sosial, pengembangan keterampilan kognitif, dukungan emosional, stimulasi kreativitas, dan pembangkitan kenangan positif.

Terapi musik menjadi alat yang kuat dalam mendukung proses penyembuhan dan pertumbuhan individu yang mengalami berbagai tantangan dalam kehidupan mereka. Dengan demikian, terapi musik memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas hidup individu dan memperkuat kesejahteraan mereka secara menyeluruh.

 

Penulis: Faradiba Nazarina
Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Malang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI