Di Balik Makanan Kemasan di Supermarket, Ada Proses yang Jarang Kamu Ketahui!

Di Balik Makanan Kemasan di Supermarket, Ada Proses yang Jarang Kamu Ketahui!
Di Balik Makanan Kemasan di Supermarket, Ada Proses yang Jarang Kamu Ketahui!

Setiap kali kita belanja di supermarket, ada hal penting yang sering kita anggap sepele: kualitas dan keamanan makanan. Kita lebih sering fokus pada harga, rasa, atau merek, tanpa menyadari bahwa semua produk itu telah melewati proses panjang sebelum akhirnya bisa dipajang di rak dan masuk ke keranjang belanja kita. Salah satu proses penting itu adalah analisis pangan.

Apa itu Analisis Pangan

Secara sederhana, analisis pangan adalah sebuah proses pengujian untuk mengetahui apa saja kandungan yang ada pada makanan, apakah sudah sesuai standar, dan apakah makanan tersebut aman dikonsumsi. Analisis ini dilakukan di laboratorium menggunakan berbagai metode, tergantung jenis makanan dan apa yang ingin diuji —bisa kandungan gizinya, kadar air, keberadaan mikroorganisme, bahan tambahan pangan, dan lain-lain.

Nah, di dalam industri, proses ini bukan sekedar formalitas saja. Analisis pangan adalah bagian dari jaminan mutu. Setiap produsen makanan wajib memastikan bahwa produknya tidak hanya memiliki rasa yang enak dan menarik, tetapi juga legal dan tidak membahayakan kesehatan.

Makanan Juga Harus “Ujian” Sebelum Dijual

Kalau kamu pikir hanya siswa atau mahasiswa yang harus ikut ujian, kamu salah besar. Makanan pun harus “lolos ujian” sebelum masuk ke supermarket. Contohnya, sebelum biskuit dikemas, kadar airnya harus diuji terlebih dahulu. Kenapa? karena kadar air yang terlalu tinggi bisa membuat biskuit cepat melempem atau berjamur. Contoh lainnya adalah minuman jus buah dalam kemasan.

Bacaan Lainnya

Produk seperti ini biasanya memberikan klaim seperti “tinggi vitamin C” atau “rendah gula”. Nah, klaim-klaim itu tidak bisa ditulis sembarangan. Produsen harus bisa membuktikannya lewat analisis kadar vitamin dan kadar gula di laboratorium. Jadi, apa yang tertulis di kemasan benar-benar mencerminkan isi produknya. Selain itu, produsen juga harus memastikan tidak ada cemaran mikroba berbahaya seperti E.Coli, Salmonella, atau jamur pada makanan. 

Baca Juga: Makanan Aman Tanpa dimasak? Ini Rahasia Teknologi Tanpa Panas!

Di Balik Label Gizi, Ada Ilmu dan Tanggung Jawab

Saat kamu melihat label gizi pada kemasan, kamu akan menemukan informasi seperti jumlah kalori, protein, lemak dan vitamin yang terkandung di dalamnya. Semua itu bukan hasil tebak-tebakan, melainkan berasal dari analisis yang dilakukan oleh para ahli di laboratorium dengan metode yang terstandar.

Baca Juga: Pemanfaatan Hidrokoloid dan Turunannya dalam Industri Makanan: Inovasi dan Aplikasi

Hal yang sama juga berlaku untuk klaim seperti “tanpa bahan pengawet” atau “mengandung antioksidan alami” juga harus dibuktikan secara ilmiah, bukan sekedar strategi pemasaran produk. Maka dari itu, penting bagi kita untuk lebih kritis dan sadar saat memilih makanan, dan menghargai peran analisis pangan sebagai bagian dari sistem keamanan pangan yang kita nikmati setiap hari.

Penulis: Najwa Nur Annisa
Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses