Hidup aman dan tentram merupakan dambaan semua orang, tak ada orang yang menginginkan musibah atau “bala” datang menimpa kehidupannya atau kehidupan orang-orang yang ia sayangi. Namun musibah tidak bisa dihindari dan bisa datang kapan dan dimana saja tanpa terduga, karena semua bisa laterjadi atas kehendak Allah subhanahu wa ta’ala.
Sebagai seorang Muslim, hendaknya senantiasa bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Allah pun akan memberikan perlindungan kepadanya, sehingga ia terlindung dari berbagai macam bencana dan musibah.
Selain perintah untuk bertakwa dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyebut amal saleh, khususnya sedekah dapat menolak atau mengurangi tingkat musibah yang “seharusnya” menimpa kita. Ha ini merupakan sebuah upaya untuk “menghindar” dari takdir, dan hal ini yang disebut sebagai tolak bala..
Agama Islam juga membekali pengikutnya dengan “senjata dan amunisi” kuat yang memiliki banyak kegunaan, dan hal itu adalah doa, doa juga salah satu bentuk amal soleh dan doa yang dipakai umat Islam untuk memohon sesuatu termasuk untuk menolak bala itu diajarkan dalam agama islam dengan “mutawatir”
Seperti pada paragraf sebelumnya, doa memiliki banyak kegunaan, seperti untuk meminta dan dan juga mencegah sesuatu untuk terjadi, tidak terkecuali untuk mencegah atau menolak bala supaya tidak terjadi atau turun kepada kita semua,
Islam telah mengajari kita tentang doa tolak bala sekaligus dengan tatacaranya atau kesunnahan ketika berdoa untuk menolak bala, berikut adalah beberapa doa tolak bala dan kesunnahan di dalamnya :
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat). Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui).””
Para ulama mengajarkan lafal doa tolak bala agar Allah menyelamatkan kita dari musibah. Sebelum membaca doa berikut ini, seseorang dianjurkan sebelumnya tela membaca surat Al-Fatihah :
اللَّهُمَّ بِحَقِّ الفَاتِحَةِ وَسِرِّ الفَاتِحَةِ، يَا فَارِجَ الهَمِّ يَا كَاشِفَ الغَمِّ، يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ، وَيَا دَافِعَ البَلَاءِ يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ، وَيَا دَافِعَ البَلَاءِ يَا اللهُ يَا رَحِيْمُ
Artinya, “Ya Allah, dengan hakikat dan rahasia Al-Fatihah, wahai pemberi jalan keluar, wahai pembuka atas kegelisahan, waha Tuhan yang kepada hamba-Nya mengampuni dan menyayangi, wahai penolak bala ya Allah wahai pengasih, wahai penolak bala ya Allah wahai penyayang,”
Setelah membaca doa ini, seseorang dianjurkan untuk menutupnya dengan shalawat dan pujian singkat beriut ini :
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامً عَلَى المُرْسَلِيْنَ، وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Artinya, “Semoga Allah memberikan shalawat untuk Sayyidina Muhammad, keluarga, dan semua sahabatnya. Maha suci Allah dari segala apa yang mereka sifatkan. Salam Allah untuk para rasul-Nya. Segala puji bagi Allah tuha semesta alam,”
Ummul Mukminin Aisyah menyebutkan, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengjarkan doa ini untuk kebaikan serta terhindar dari keburukan. Berikut doanya :
للّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ، عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ، عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَم اللّٰهُمَّ إنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَ وَبِيُّكَ مُحَّدٌ صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَاذَ بِهِ عَبْدُكَ وَنَبِيُّك وَأَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ وَأسْلُكَ أنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لِيْ خَيْراً
Artinya :
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu semua kebaikan yang disegerakan maupun yang ditunda, apa yang aku ketahui maupun tidak aku ketahui. Aku berlindung kepada-Mu dari semua keburukan, baik yang disegerakan maupun yang ditunda, yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui.
Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu dari kebaikan apa yang diminta oleh hamba dan Nabi-Mu Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari apa yang diminta perlindungan oleh hamba dan nabi-Mu.
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga dan apa yang mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan maupun perbuatan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan apa yang mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan atau perbuatan. Dan aku memohon kepada-Mu semua takdir yang Engkau tentukan baik untukku.”
Dalam berdoa sudah menjadi sebuah ciri khas dan merupakan sesuatu hal yang sangat dianjurkan untuk dilakukan yaitu menjaga adab dan melaksanakan sunnah-sunnah ketika berdoa, dan dalam doa tolak bala ada satu kesunnahan sendiri yaitu membalikkan telapak tangan atau menjadikan punggung tangan menghadap langit, hal ini tercantum dalam hadis riwayat Imam Muslim, dari Sayyidina Anas bin Malik disebutkan :
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَسْقَى، فَأَشاَرَ بِظَهْرِ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاءِ
Bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam doa istiqo’ dan dia menjadikan posisi punggung tangannya ke langit,
Imam Nawawi dalam kitabnya Syarh Shohih Muslim menyebutkan tentang hadis tersebut: segolongan sahabat –sahabat kami (Syafi’iyah) dan selain mereka mengatakan : “sunnah pada setiap tolak bala,seperti musim kemarau dan lainnya,untuk mengangkat tangan dan menjadikan punggung tangannya ke langit, dan jika berdoa meminta sesuatu secara umum dengan telapak bagian dalam ke langit”.
Kita berharap melalui doa tolak bala ini agar Allah menjaga kita dan masyarakat dari segala macam musibah baik lahir maupun batin. Wallahu a‘lam.
Penulis: Dafa Aqila Musyaffa
Mahasiswa Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Maulana Malik Ibrahim Malang