(Gunungkidul)- Program Kampus Mengajar merupakan salah satu program yang dicanangkan oleh Mendikbud RI yakni Nadiem Anwar Makariem yang bertujuan untuk menerjunkan mahasiswa ke seluruh penjuru negeri dalam upaya membantu penguatan pembelajaran literasi dan numerasi, membantu penerapan inovasi belajar, adaptasi teknologi, dan membantu administrasi di Sekolah Dasar pada masa pandemi seperti saat ini.
Untuk itu dalam program ini perlu adanya proses seleksi bagi mahasiswa di seluruh tanah air. Pada kesempatan kali ini, terdapat beberapa mahasiswa yang diterjunkan di SD IT Al-I’tisham Saptosari antara lain: Farid Tartiburrohman (Universitas Ahmad Dahlan), Gita Novika Putri (Universitas Ahmad Dahlan), Eni Wulandari (Universitas Ahmad Dahlan), Luthfi Fulandari Putri S. (Universitas Ahmad Dahlan), Etri Widyastuti (Universitas Ahmad Dahlan), Cindy Mayeza Putri (Universitas Ahmad Dahlan), Khairani Fauziyah (Universitas Ahmad Dahlan), Widia Narti ( Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa), Ahmad Fairuz Dzikri (Universitas Islam Indonesia).
Baca Juga: Kampung Jawi , Kampung Tematik Yang Melestarikan Kebudayaan Jawa
Melalui program Kampus Mengajar ini ada beberapa kegiatan yang kami lakukan untuk menumbuhkan semangat dan kreativitas peserta didik pada masa pandemi. Salah satu kegiatan yang kami lakukan adalah praktik membuat batik jumputan. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Selasa (08/06/2021) pukul 09.00 WIB sampai dengan 10.00 WIB bertempat di halaman sekolah SD IT Al-I’tisham. Sasaran utama dari kegiatan ini ditujukan kepada seluruh siswa kelas 6 SD IT Al-I’tisham. Hal tersebut sebagai salah satu upaya dalam mengenalkan budaya batik yang semakin kurang diminati oleh kalangan anak-anak. Antusias siswa sangat tinggi terlihat ketika praktik langsung dalam membuat batik jumputan. Menurut mereka, praktik semacam ini menjadi hal yang baru setelah sekian lama tidak dapat belajar secara langsung di sekolah.
Kegiatan praktik batik jumputan ini dilaksanakan di lingkungan sekolah dan dengan dukungan dari pihak sekolah. Farid selaku mahasiswa koordinator program Kampus Mengajar di SD IT Al I’tisham mengungkapkan, “Kegiatan semacam ini perlu dilakukan secara berkala untuk menumbuhkan kreativitas serta menjadi salah satu cara melestarikan budaya batik yang selama ini luntur oleh perkembangan zaman.
Baca Juga: Komunitas Penerima Beasiswa LPDP Gelar Pelatihan Teknik Fotografi
Nilai – nilai dalam pelestarian budaya batik sangat perlu ditanamkan pada siswa melalui pembelajaran yang inovatif. Hal tersebut kita lakukan agar dapat menjadikan salah satu modal pengembangan diri bagi siswa melalui kegiatan praktik membatik ini. Sementara itu, Pak Syuaib S.Pd.I., selaku kepala sekolah SD IT Al-I’tisham mengungkapkan, “Kami dari sekolah sangat mengapresiasi kegiatan praktik batik jumputan yang diadakan oleh mahasiswa Kampus Mengajar ini. Saya harap melalui kegiatan ini, siswa akan lebih mengenal budaya mereka sendiri”.
Menurutnya kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi para guru maupun siswa dalam melakukan inovasi pembelajaran di era sekarang ini. Beliau sangat mengapresiasi dan berterima kasih pada duta Kampus Mengajar yang telah mengadakan kegiatan praktik batik jumputan bagi siswa SD IT Al I’tisham. Bahkan beliau berharap kegiatan semacam ini perlu dilakukan secara terus-menerus untuk para siswa agar mereka mengenal lebih jauh tentang budaya batik.
Baca Juga: Pudarnya Budaya Timur
“Alhamdulillah, berbagai kegiatan yang diadakan oleh duta Kampus Mengajar sangat berguna bagi guru maupun siswa. Sebab saat ini memang sangat diperlukan kegiatan pembelajaran yang inovatif, interaktif, dan kolaboratif sehingga para siswa dapat memahami secara efektif”, pungkasnya.
Gita Novika Putri
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan
Kampus Mengajar Angakatan 1
Editor: Diana Pratiwi
