Gen Z: Dari Ketidakpercayaan ke Partisipasi Aktif

Hukum
Ilustrasi: istockphoto

Generasi Z, atau yang sering disebut Gen Z, adalah generasi yang unik dan penuh potensi. Kita lahir di era teknologi, informasi, dan perubahan sosial yang begitu dinamis. Meskipun ada anggapan bahwa sebagian dari Gen Z mungkin kurang antusias terhadap politik, alasan-alasan di balik hal ini sangat relevan dan perlu dipahami. Mari kita bahas mengapa beberapa dari kita mungkin merasa enggan untuk terlibat dalam politik.

Salah satu alasan utama adalah ketidakpercayaan pada politik konvensional. Gen Z sering melihat politik dipenuhi dengan janji-janji yang tak terpenuhi, skandal korupsi, dan ketidakadilan sosial yang masih merajalela. Kita tidak ingin hanya mendengarkan omong kosong politik; kita ingin melihat tindakan nyata.

Selain itu, Gen Z mungkin merasa bingung dengan informasi politik yang tersebar luas. Di era media sosial, berita palsu, dan beragam pendapat, kita merasa sulit untuk memilah mana yang benar. Namun, kita adalah generasi yang kritis, selalu belajar, bertanya, dan mencari tahu sebanyak mungkin.

Bacaan Lainnya
DONASI

Perasaan tidak berdaya juga bisa membuat beberapa dari Gen Z ragu untuk terlibat dalam politik. Mereka mungkin berpikir bahwa suara mereka tidak akan membuat perbedaan di politik yang dianggap sudah rusak. Namun, ini justru mendorong kita untuk lebih bersemangat dalam aktivisme digital, menggunakan media sosial, petisi online, dan kampanye daring untuk mengungkapkan pendapat dan menciptakan perubahan.

Apa dampaknya jika banyak Gen Z memilih golput? Dampaknya bisa sangat besar. Suara kita adalah suara masa depan. Jika kita tidak ikut serta, kepentingan kita bisa diabaikan oleh pemerintah, dan ini dapat berdampak jangka panjang pada kebijakan dan arah politik.

Untuk mendorong Gen Z agar tidak golput, diperlukan pendidikan politik yang lebih baik. Kita perlu memahami bahwa politik itu penting dan partisipasi kita memiliki dampak yang signifikan. Kita juga perlu didengarkan, diberi kesempatan untuk berbicara, dan dukungan untuk terlibat dalam politik.

Gen Z memiliki ciri-ciri unik, termasuk sikap kritis terhadap dunia sekitar. Kita tidak puas dengan yang biasa-biasa saja dan selalu mencari cara untuk membuat dunia menjadi lebih baik. Namun, saat berbicara tentang politik, kita mungkin lebih suka menjadi penonton daripada aktor. Namun, kita juga harus memahami bahwa politik adalah cara utama untuk menciptakan perubahan nyata.

Skeptis terhadap politik adalah hal yang wajar. Para politisi terkadang memiliki perilaku yang tidak jelas, dan janji-janji politik sering kali tidak terpenuhi. Namun, tidak ikut serta sama sekali bukanlah solusi terbaik. Gen Z harus ikut serta dalam politik agar yakin bahwa pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili nilai dan impian kita.

Kita, Gen Z, tumbuh di era informasi dan sangat menyadari pentingnya hak suara. Jika kita memilih untuk tidak memberikan suara kita, kita bisa melewatkan kesempatan berharga untuk memengaruhi masa depan kita. Efek dari tidak memberikan suara juga dapat dirasakan dalam jangka panjang, dan suara kita memiliki potensi besar untuk mengguncang politik.

Jadi, mari bersama-sama membangun dunia politik yang lebih baik, Gen Z! Dengan pendidikan politik yang lebih baik, partisipasi aktif, dan penggunaan kekuatan digital kita, kita dapat membentuk masa depan yang lebih cerah dan sesuai dengan keinginan kita.

Penulis: Viola Oktavia Rahmat
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI