Yogyakarta – Kemajuan teknologi telah mengubah kebiasaan masyarakat, apalagi dengan adanya digitalisasi yang semakin memudahkan kita di berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah bidang bisnis.
Penggunaan platform digital menjadi aspek yang penting bagi pelaku bisnis agar mereka dapat memahami strategi pemasaran yang relevan di era digital saat ini.
Kali ini mahasiswa Ilmu Komunikasi Amikom Yogyakarta melakukan kerjasama dengan Sekolah Sampah Ringas Trengginas. Ringas Trengginas merupakan salah satu komunitas yang berdiri pada tahun 2019 di Pedukuhan Pelem, Kelurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Didirikannya komunitas ini dilatarbelakangi oleh Pak Dwi Wantoro selaku penggerak Sekolah Sampah Ringas Trengginas yang dihadapkan oleh kondisi sampah-sampah liar yang cukup memprihatinkan. Maka dari itu, dengan adanya komunitas Ringas Trengginas ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat serta membantu dalam pengolahan sampah di lingkungan.
Bersama Pak Dwi, kelompok proyek sosial GreenBiz menemukan permasalahan dalam pemasaran produk yang dihadapi oleh para penggiat di Sekolah Sampah Ringas Trengginas. Beberapa penggiat dari komunitas ini memiliki produk-produk yang dihasilkan melalui recycle ataupun dengan bahan organik.
Pemasaran digital dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk menjangkau pembeli menjadi salah satu permasalahan bagi para penggiatnya karena media sosial bagi yang berusia lebih dari 30 tahun, media sosial seperti Instagram masih terasa asing untuk digunakan sebagai sarana dalam memasarkan produk mereka.
Sebagai upaya menghadapi permasalahan tersebut, GreenBiz mengadakan seminar bertajuk “Strategi Pemasaran Melalui Media Instagram” pada hari Sabtu, 16 November 2024 di Sekolah Sampah Ringas Trengginas. Seminar ini menghadirkan Sindy Rahmayanti, selaku owner Glaressa Fashion.
Dalam seminar ini, Sindy memberikan pengalamannya dalam mengoptimalkan media sosial sebagai media promosi. Ia juga memaparkan terkait langkah-langkah dalam memasarkan produk, pemanfaatan fitur-fitur yang ada, hingga pembuatan konten produk yang menarik.
Tak hanya teori, peserta seminar juga mendapatkan pelatihan fotografi pada sesi praktik. Peserta akan diajarkan hal-hal yang mendasar untuk membuat konten foto produk agar terlihat menarik seperti pencahayaan, pengambilan sudut gambar, dan juga pengeditan sederhana dengan menggunakan mini studio dan smartphone.
Para peserta begitu antusias begitu diperkenankan untuk mencoba langsung terkait dengan pelatihan ini. Melalui kegiatan praktik fotografi ini, GreenBiz berusaha untuk memberikan edukasi kepada penggiat Sekolah Sampah Ringas Trengginas bahwa foto produk dapat memanfaatkan bahan dan alat sederhana di sekitar dan tidak harus menggunakan kamera profesional.
Rosida Amalia selaku ketua dari GreenBiz, menyatakan bahwa seminar ini bertujuan untuk membantu para penggiat Ringas Trengginas dalam memasarkan produk mereka sekaligus memberikan edukasi tentang pemasaran digital.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi komunitas Ringas Trengginas dan menjadi langkah awal menuju peningkatan kemampuan pemasaran mereka,” ungkapnya.
Sementara itu, Haryadi, salah satu peserta seminar, juga mengapresiasi kegiatan ini. “Saya sangat senang karena dengan adanya kegiatan seminar ini dapat memberikan manfaat bagi kami. Saya harap hubungan ini tidak hanya ada ketika seminar, tetapi dapat membangun hubungan yang berkesinambungan,” ucapnya.
Melalui kegiatan ini, GreenBiz tidak hanya memberikan solusi praktis bagi Sekolah Sampah Ringas Trengginas dalam menghadapi tantangan pemasaran, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat. Dengan pengetahuan yang diperoleh dari seminar dan pelatihan, diharapkan para penggiat dapat lebih percaya diri dalam memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan produk mereka.
Kegiatan ini menjadi langkah signifikan dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemasaran digital, serta mendorong komunitas untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dengan demikian, Ringas Trengginas dapat berkontribusi lebih besar terhadap lingkungan dan ekonomi lokal, menjadikan mereka teladan bagi komunitas lainnya di Yogyakarta. -sdy, asr
Penulis:
- Rosida Amalia
- Amelia Septa Ristiana
- Kristiyaputri Perdana
- Syabrina Dwi Syahrani
- Muhammad Salman Arif Ramadani
- Muhammad Axel Laksana Putra
- Rangga Wahyu Pradana
- Kornelius Yogi Dwi Saputra
- Resa Putri Nabila
- Gladys Shafa Nugroho
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Amikom Yogyakarta
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News