Hambatan dan Tantangan Pendidikan Karakter pada Masa Pandemi Covid-19

Pendidikan
Hambatan dan Tantangan Pendidikan Karakter pada Masa Pandemi Covid-19

Berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, telah dijelaskan tentang pendidikan karakter yang berlandaskan pada sistem pendidikan nasional.

Konsep dasar pendidikan karakter di Indonesia merupakan pendidikan nilai-nilai yang bersumber dari nilai agama, Pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional yang mencakup aspek pengetahuan moral (moral knowing), perasaan moral (moral feeling), dan perilaku moral (moral behavior).

Pandemi Covid-19 menimbulkan dampak dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam aspek dunia pendidikan. Pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang pergantian pola pelaksanaan pembelajaran.

Baca Juga: Kenali Berbagai Manfaat Pentingnya Pendidikan Bagi Generasi Muda

Bacaan Lainnya

Pada saat sebelum pandemi pembelajaran antara pendidik dan peserta didik dilaksanakan secara langsung di lembaga pendidikan, namun sejak pandemi melanda pembelajaran dilaksanakan secara daring atau belajar dari rumah.

Kondisi pergantian pola pembelajaran tersebut menyebabkan terjadinya hambatan dalam implementasi pendidikan karakter.

Kelebihan pembelajaran daring:

1. Dapat diakses dengan mudah

Artinya cukup dengan menggunakan perangkat digital teknologi seperti smartphone dan laptop yang terhubung dengan internet peserta didik sudah bisa mengakses materi yang ingin dipelajari.

2. Waktu belajar fleksibel dan menghemat waktu pada saat pembelajaran

Dikarenakan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk siap-siap, berangkat ke lembaga pendidikan seperti sekolahan dan kampus. Pembelajaran daring cukup fleksibel dengan membuka laptop maka pembelajaran bisa langsung dimulai.

3. Wawasan yang luas

Contohnya para pendidik, sebelum adanya peraturan pembelajaran daring sebagian para pendidik masih belum mengerti wawasan tentang kemajuan dan penggunaan teknologi.

Setelah diberlakukannya pembelajaran daring para pendidik dituntut untuk mengerti tentang berbagai teknologi yang digunakan pada saat pembelajaran daring, seperti Google Classroom, Zoom, Google Meet, dan lain-lain.

Jadi mau tidak mau, bisa tidak bisa, pendidik dituntut untuk harus bisa mengikuti perkembangan teknologi agar pembelejaran daring tetap berjalan secara efektif dan efisisen.

4. Mencegah penularan virus Covid-19

Dengan  pembelajaran dilakukan di rumah masing-masing maka dapat meminimalisir penularan virus Covid-19 dan dapat memutus rantai penularan virus Covid-19.

Baca Juga: Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Saat Pandemi Covid 19 terhadap Siswa SD

Kekurangan pembelajaran daring:

1. Keterbatasan akses internet

Salah satu kekurangan metode pembelajaran daring adalah terbatasnya akses internet. Hal ini tentunya masih banyak terjadi di Indonesia yaitu daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) masih belum terjangkau akses internet.

2. Berkurangnya interaksi dengan pengajar

Pembelajaran daring menyebabkan interaksi pendidik dan peserta didik menjadi berkurang karena terbatasnya interaksi.

3. Kurangnya pemahaman terhadap materi

Materi yang diajarkan dalam pembelajaran daring direspon berdasarkan tingkat pemahaman yang berbeda-beda, tergantung kepada kemampuan audiens. Karena tingkat pemahaman peserta didik tergantung karakteristik peserta didik masing-masing, tidak semua siswa belajar secara during atau melalui media online.

4. Minimnya pengawasan dalam belajar

Dikarenakan pembelajaran dilaksanakan secara daring di rumah jadi kurangnya pengawasan pendidik kepada peserta didik seperti permasalahan pada implementasi pendidikan karakter. Karena pada saat luring atau pembelajaran dilaksanakan secara langsung di lembaga pendidikan, pendidik dapat mengawasi peserta didik secara langsung tanpa adanya batasan.

Implementasi pendidikan karakter pada masa pandemi Covid-19 mengalami banyak kendala, karena pembelajaran di lembaga pendidikan dilakukan secara online atau daring.

Sehingga masalah terpenting negara Indonesia pada saat pandemi dalam aspek pendidikan adalah bagaimana menanamkan karakter kepada peserta didik di tengah pandemi Covid-19 secara daring.

Oleh karena itu, keluarga memiliki peran penting juga dalam mewujudkan keberhasilan pembelajaran maupun pendidikan karakter pada peserta didik.

Orang tua dan guru sebagai pendidik harus bekerjasama memfasilitasi sarana dan prasarana untuk mendukung pembelajaran yang interaktif, efektif dan efisien dalam mengembangkan pola pendidikan yang lebih menekankan pada nilai-nilai karakter pada saat pandemi Covid-19 sekarang ini.

Penulis: Ukhti Rahmadanti A. W.
Mahasiswa Jurusan S1 Pendidikan Tata Niaga Universitas Negeri Malang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses