Manuskrip Sejarah Melayu (RAS Farquhar Malay 5) dengan deskripsi manuskrip yaitu Sejarah Melayu (RAS Farquhar Malay 5) diproduksi pada tahun 1814 di Melaka dengan menggunakan bahasa Melayu, untuk ukuran dokumennya sendiri memiliki size: 22 x18 cm.
Pada teks manuskrip sejarah Melayu ini berbicara lebih spesifik tentang Kerajaan Malaka. Kerajaan Malaka adalah kerajaan di semenanjung Malaya dari abad ke-15 Masehi. Kerajaan Malaka memiliki sejarah yang panjang dengan raja-raja yang memerintah pada masa kejayaannya.
Sejarah Kerajaan Malaka dikaitkan dengan Nusantara. Kerajaan Malaka memeluk kepercayaan yaitu agama Islam dan dikenal sebagai Kesultanan Malaka. Pusat pemerintahan Kerajaan Malaka berada di Melaka, yang sekarang menjadi wilayah Malaysia.
Baca Juga: Undang-Undang Sultan Iskandar Syah Zulkarnaen yang Berlaku di Negeri Melaka dan Johor
Dalam manuskrip Melayu Sulalus-Salatin, Parameswara akhirnya mendirikan kerajaan baru di tepi selat pada tahun 1405 AD yang disebut Kerajaan Malaka. Teks ini juga membahas salah satu tokoh yang disebut Tun Sri Lanang. Tun Sri Lanang adalah salah satu sastrawan melayu pada saat itu.
Ia dikenal sebagai editor dan penyusun dari Sulalus-Salatin. Tun Sri Lanang (mempunyai nama asli Tun Muhammad Anak Tun Ahmad, lahir di Selayut, Batu Sawah, Johor Lama, pada tahun 1565 M), termasuk di antara sekitar 22.000 tentara yang tertawan dari semenanjung Malaya pada tahun 1613 Masehi.
Ketika itu, Sultan Iskandar Muda bergerak dengan membawa kira-kira 22.000 penduduk Semenanjung Malaya ke Aceh karena rakyat Aceh telah berkurang drastis karena perang selama 130 tahun. Tun Sri Lanang adalah gelarnya dan Tun Muhammad adalah nama aslinya.
Ketika penyusunan dari Sulalus-Salatin, Tun Sri Lanang telah bekerja sebagai Bendahara Kesultanan Johor. Teks Sulalus-Salatin (secara harfiah yang berarti penurunan semua raja) adalah sebuah karya dalam bahasa Melayu dan menggunakan abjad Jawi.
Dalam karya ini memiliki sedikitnya 29 versi atau manuskrip yang tersebar di seluruh dunia. Sulalus-Salatin mempunyai gaya penulisan seperti gaya penulisan babad, di mana terdapat penggambaran hiperbolik yaitu membesarkan para raja dan keluarganya.
Baca Juga: Pentingnya Doa dalam Manuskrip
Namun, teks ini dianggap penting karena menggambarkan kebiasaan kerajaan Melayu, garis keturunan raja dan sejarah kerajaan Melayu. Sulalatus-Salatin mengambarkan keterkaitan masing-masing kawasan di nusantara.
Mulai dari kisah tentang kedatangan Islam di Samudera Pasai menggambarkan awal dari dakwah Islam di wilayah Melayu. Kemudian mengikuti cerita tentang hubungan perkawinan antara putri raja Pasai dengan raja Malaka, yang menunjukkan bahwa Islam juga menyebar ke Malaka.
Hubungan Pasai dan Malaka ini terus berlanjut, di mana di masa depan Sultan Malaka digambarkan membantu memadamkan pemberontakan yang terjadi di Pasai. Kebiasaan seperti bahasa, adat istiadat, perkawinan, upacara kelahiran, dan kematian yang digunakan oleh Pasai dan Malaka adalah sama. Variasi dari naskah Sulalatu’l-Salatin, pada akhir bab tersebut biasanya berisikan bab tentang kematian dari Tun Ali Hati.
Penulis: Mochamad Fauzy
Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Kebudayaan Arab Universitas Al-Azhar Indonesia
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi