Pentingnya Doa dalam Manuskrip

Surah Ghafir ayat 60 “Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku perkenalkan bagianmu, sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembahku, akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina.”

Dalam Islam doa adalah suatu ibadah bahkan diartikan juga sebagai sikap berserah diri seorang hamba kepada Allah SWT. Oleh karena itu doa bukanlah suatu permohonan hambanya lalu Allah akan mengabulkan doa tersebut titik, tetapi doa juga sebagai keterhubungan hamba dengan Tuhannya.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

Bacaan Lainnya
DONASI

لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمُ عَلَى اللهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاءِ

Tidak ada sesuatu yang paling mulia bagi Allah Ta’ala daripada doa.” (HR. Ahmad, Bukhari dalam Adabul Mufrad, Tirmidzi dan Hakim).

Baca Juga: Pentingnya Kesadaran Religi pada Remaja Islam di Era Milenial

Meskipun terdapat banyak dalil yang menunjukkan bahwasanya doa adalah ibadah terbaik. Namun kita sebagai hamba enggan dalam melakukannya. Sebagai seorang hamba janganlah bersikap angkuh dan sombong.

Sedangkan Al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman umat Islam sudah memberi contoh agar hambanya berdoa dalam keadaan senang, susah, bahkan saat salat pun kita dianjurkan untuk berdoa, begitu lengkap tuntunan ajaran Islam dalam Al-Qur’an dan hadis.

Manuskrip ini berbahasa Jawa Pegon, pengarang dari naskah tidak diketahui namun data yang dimulai dari naskah ini pada tahun 1900 dan berakhir pada 1920 yang bertempat di Banyuwangi dengan materi yang terdapat di panus grip ini ialah tentang doa dan ramalan.

Naskah ini dimiliki dari Bapak baru Rohim dengan keadaan manuskrip, sedikit sudah tidak terbaca sebagian dari tulisannya dan kertasnya pun sudah banyak yang robek dan kumal, teks agak sulit dibaca bahkan tulisannya pun sudah hilang.

Manuskrip Bapak baru Rohim.

Untuk dimensi kertas naskah: 20,8 x 17,4 cm. Dimensi blok teks: 16,5 x 12,5 cm. Jumlah halaman: 476 halaman. Secara ringkas manuskrip ini berisi tentang keistimewaan doa dan tata cara berdoa baik ketika salat ataupun tidak, di antaranya memberikan tata cara salat yang benar serta bacaan apa saja yang dibaca ketika salat.

Baca Juga: Hukum Tidak Melaksanakan Salat Jumat saat Covid-19

Pada keseluruhan isi manuskrip juga membahas tentang doa dengan rinci. Misalnya tentang waktu-waktu yang mustajab ketika berdoa, tentang makna doa, bahkan sampai tempat yang mustajab ketika berdoa seperti Mekkah.

Salah satu kutipan dari naskah ini yaitu : “Neng kelingan makan den moco dongo iki insyaAllah agelis ketemu lamon ono kawula munggah mekkah dan woco dongo iki insya allah ketemu saking berkate dongo khashoh iki.

Artinya “Ketika saya ingat makan dan membaca doa ini, insya Allah saya akan segera bertemu dengan Anda ketika saya naik ke Mekkah dan membaca doa ini, insya Allah akan bertemu dengan Anda dari berkah doa yang khashoh ini”.

Pada naskah tersebut banyak berisi tentang berkahnya doa yang mana dapat kita ketahui bahwa doa bisa membuat hambanya makin dicintai oleh Tuhannya.

Penulis: Devi Fitriyah
Mahasiswa Jurusan Sastra dan Kebudayaan Arab Universitas Al-Azhar Indonesia

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI