Implementasi Menjaga Kesehatan Mental Mahasiswa Sebagai Agen Of Change

Permasalahan di kalangan mahasiswa saat ini adalah kesehatan mental. Di indonesia, kesadaran akan kesehatan mental terkadang di sepelekan meskipun hal ini berdampak serius terhadap beberapa aspek. Kesehatan mental sangat penting diperhatikan, mengingat hal ini sangat berkaitan dengan kehidupan.

Berdasarkan data dari Indonesia-National Adolescent Mental Healt Survei 2022, 15,5 juta atau 34,9% remaja mengalami masalah mental dan 2,45 juta atau 5,5% remaja mengalami gangguan mental. Sementara dari jumlah tersebut, baru 2,6 persen yang mengakses layanan konseling, baik emosi maupun perilaku.

Baca juga: Pengaruh Mental Anak Remaja terhadap Pernikahan Anak di Bawah Umur

Bacaan Lainnya

Mahasiswa sebagai agen of change atau agen perubahan memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mental terutama diri sendiri. Dalam menjalankan kegiatan pendidikan di perguruan tinggi, tentunya kita pernah mendapatkan beban akademik yang tinggi.

Terkadang hal itu berpengaruh terhadap kesehatan mental apabila tidak bisa mengelola pikiran dan emosional dengan baik. Dampak yang sering timbul yaitu stress, overthingking, dan berpikiran negatif. Dengan demikian, cara menjaga kesehatan mental mahasiswa sebagai agen of change yaitu dengan cara menyeimbangkan kegiatan secara proporsional.

Menerapkan kegiatan yang positif dalam kehidupan sehari-hari membantu mahasiswa untuk tetap menjaga kesehatan mental. Jika kegiatan positif tersebut diterapkan dengan konsisten dan seimbang, maka akan berdampak baik.

Baca juga: Ketergantungan Teknologi dan Perubahan Gaya Hidup: Implikasi pada Kesehatan Mental dan Kualitas Hidup

Misalnya dalam proses pembelajaran mahasiswa akan lebih fokus belajar dan produktivitas meningkat dengan positif. Sebagai agen of change, mahasiswa harus bisa memulai menjadi contoh yang baik dalam meningkatkan kesehatan mental di indonesia dengan baik dan signifikan.

Menyeimbangkan kegiatan dengan proporsional atau tidak berlebihan misalnya dengan cara membuat jadwal dengan teratur untuk kuliah, produktivitas, dan istirahat. Serta hindari menumpuk tugas-tugas hingga mendekati deadline, agar tidak kerepotan dan bisa menyempatkan waktu untuk istirahat.

Spekulasi tentang susahnya menjaga kesehatan mental di kalangan mahasiswa di indonesia, bisa mulai dihilangkan serta di implementasikan dengan perubahan pola pikir yang positif. Dengan demikian kesehatan mental bisa dijaga dengan baik selama ada usaha dari semua aspek dan semua pihak dalam mendukung mahasiswa dalam menjaga kesehatan mental.

 

Penulis: Vevey Heriyanie

Mahasiswa S1 Akuntansi , Universitas Pamulang

 

Editor: Anita Said

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

 

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.