Inovasi Sederhana, Dampak Luar Biasa: Dosen Poltekkes Banjarmasin Ciptakan ‘SABANA’ untuk Pengolahan Air Sungai Martapura

Pengolahan Air Sungai Martapura
Operasional Alat.

Banjarmasin – Di tengah hiruk pikuk kota yang terus berkembang, sebuah inovasi sederhana namun brilian muncul dari kampus Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Banjarmasin.

Tim dosen yang dipimpin oleh Tien Zubaidah berhasil menciptakan alat penyaring air yang tidak hanya efektif, tetapi juga terjangkau bagi masyarakat bantaran Sungai Martapura. Penemuan ini menjadi secercah harapan bagi warga Desa Pekauman Ulu yang selama ini bergulat dengan masalah air bersih.

Teknologi Sederhana, Manfaat Maksimal

“Kami menyebutnya SABANA: Saringan Banyu Sederhana,” ujar Tien Zubaidah, tersenyum bangga saat menunjukkan alat ciptaannya.

Alat penyaring air ini menggunakan kombinasi kain perca dan pasir zeolit, bahan-bahan yang mudah ditemukan namun memiliki kemampuan filtrasi yang mengagumkan.

Bacaan Lainnya

“Dengan desain yang sederhana, alat ini mampu menurunkan kekeruhan air hingga 88,9%. Ini adalah terobosan besar bagi masyarakat kami,” tambahnya.

Keunggulan alat ini tidak hanya terletak pada efektivitasnya, tetapi juga pada kemudahan pengoperasian dan harga yang terjangkau. Hal ini memungkinkan setiap rumah tangga di bantaran Sungai Martapura untuk memiliki akses terhadap air bersih tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

Dari Laboratorium ke Masyarakat

Perjalanan “Sang Penyelamat” dari sebuah ide menjadi solusi nyata bagi masyarakat bukanlah tanpa tantangan. Tim peneliti Poltekkes Banjarmasin harus melalui berbagai tahap pengujian dan penyempurnaan sebelum akhirnya yakin bahwa alat ini siap digunakan oleh masyarakat luas.

“Kami melakukan riset mendalam tentang karakteristik air Sungai Martapura dan kebutuhan spesifik warga setempat,” jelas Tien. “Setiap komponen alat ini dipilih dengan cermat untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutannya.”

Proses pengembangan alat ini juga melibatkan serangkaian uji coba di lapangan. Tim peneliti bekerja sama dengan warga Desa Pekauman Ulu untuk memastikan bahwa alat tersebut tidak hanya efektif secara teknis, tetapi juga sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat setempat.

Baca Juga: Langkah Cerdas Mahasiswa IPB dalam Pengolahan Limbah Pertanian menjadi Pupuk Kompos Organik bagi Pertanian Desa Sukamaju, Kabupaten Bandung

Dampak Nyata bagi Masyarakat

Bagi warga Desa Pekauman Ulu, kehadiran alat penyaring air ini bagaikan oasis di tengah gurun. Selama bertahun-tahun, mereka harus bergulat dengan air sungai yang keruh dan tercemar, yang tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari tetapi juga mengancam kesehatan.

Dulu, kami harus membeli air bersih atau menggunakan air sungai yang kotor,” kenang Ibu Siti Maironah, salah satu warga setempat. Sekarang, dengan alat ini, kami bisa mendapatkan air bersih setiap hari tanpa khawatir tentang kualitasnya.

Dampak positif dari inovasi ini tidak hanya terbatas pada akses terhadap air bersih. Penurunan risiko penyakit akibat air tercemar juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Kolaborasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Keberhasilan proyek ini tidak lepas dari kolaborasi erat antara tim peneliti Poltekkes Kemenkes Banjarmasin, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat.

“Ini adalah bukti nyata bahwa ketika akademisi, pemerintah, dan masyarakat bersatu, kita dapat menciptakan solusi yang benar-benar berdampak,” ujar Kepala Desa Pekauman Ulu, Martapura dalam sambutannya pada acara peresmian program ini.

Pemerintah daerah berkomitmen untuk mendukung pengembangan dan distribusi alat penyaring air ini ke daerah-daerah lain di sekitar Sungai Martapura.

“Kami melihat potensi besar dalam inovasi ini untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kami,” tambah Beliau.

Penyerahan Alat kepada Bapak Kepala Desa Pekauman Ulu, Martapura.

Langkah Selanjutnya: Ekspansi dan Pengembangan

Kesuksesan awal di Desa Pekauman Ulu telah membuka jalan bagi ekspansi proyek ini ke daerah-daerah lain. Tim peneliti Poltekkes Banjarmasin kini sedang dalam tahap perencanaan untuk memperluas jangkauan distribusi alat penyaring air ke desa-desa lain di sepanjang Sungai Martapura.

Kami juga terus melakukan penelitian untuk meningkatkan efektivitas alat ini,” ungkap Tien. “Kami berharap dapat mengembangkan versi yang lebih canggih namun tetap terjangkau di masa depan.”

Selain itu, tim peneliti juga sedang menjajaki kemungkinan untuk mengadakan pelatihan pembuatan dan perawatan alat penyaring air bagi masyarakat setempat. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru sekaligus memastikan keberlanjutan program ini dalam jangka panjang.

Baca Juga: Mengatasi Polusi Air Kunci untuk Pembangunan Berkelanjutan

Inspirasi bagi Inovasi Berkelanjutan

Keberhasilan proyek ini telah menjadi inspirasi bagi banyak peneliti dan institusi pendidikan lainnya di Indonesia. “Ini membuktikan bahwa solusi untuk masalah-masalah mendasar tidak selalu harus rumit atau mahal,” komentar Dr. Lenie Marlinae, seorang pakar lingkungan dari Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.

Beberapa universitas lain di berbagai daerah di Indonesia kini sedang mempertimbangkan untuk mengembangkan proyek serupa yang disesuaikan dengan kondisi lokal mereka.

“Kami melihat ini sebagai model yang bisa diadaptasi untuk mengatasi masalah air bersih di berbagai wilayah di Indonesia,” tambah Dr. Lenie.

Penutup: Harapan untuk Masa Depan

Inovasi sederhana namun berdampak besar dari tim Poltekkes Kemenkes Banjarmasin ini menjadi bukti nyata bahwa solusi untuk masalah-masalah mendasar seringkali ada di sekitar kita. Dengan kreativitas, dedikasi, dan kolaborasi yang erat antara berbagai pihak, tantangan-tantangan yang tampak mustahil pun dapat diatasi.

Sementara “SABANA” terus membawa perubahan positif bagi masyarakat bantaran Sungai Martapura, kisah ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang kekuatan inovasi dalam mengubah kehidupan. Ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang kepedulian dan tekad untuk menciptakan perubahan.

Bagi warga Desa Pekauman Ulu dan sekitarnya, air bersih kini bukan lagi impian yang jauh. Dan bagi kita semua, ini adalah inspirasi bahwa dengan pemikiran kreatif dan tindakan nyata, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik, setetes demi setetes.

Penulis:
1. Dr. Tien Zubaidah, S.KM., M.KL
2. Ir. Sulaiman Hamzani, ST., M.T
3. Dr. Juanda, S.KM., M.Kes
Dosen Prodi Sanitasi Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan Kemenkes Poltekkes Banjarmasin

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait