Istilah “Harga Teman” Pada Transaksi Jual-Beli, Wajarkah?

Harga Teman Jual Beli

Transaksi jual-beli merupakan suatu kegiatan yang sering kali kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Transaksi jual-beli bukan hanya sebatas kegiatan jual-beli barang saja, melainkan juga suatu kegiatan membeli atau menjual jasa. Selain itu, transaksi jual-beli tidak akan lepas dari kegiatan tawar-menawar. Kegiatan tawar-menawar merupakan suatu jenis negosiasi yang dilakukan oleh penjual dan pembeli untuk menentukan harga suatu barang. Istilah harga teman sama saja artinya dengan tawar-menawar, tetapi istilah ini kerap digunakan untuk mendapatkan harga yang lebih sepesial atas dasar pertemanan yang terjalin antar pembeli dan penjual.

Istilah yang Meresahkan Bagi Penjual

Pada saat terjadinya transaksi jual-beli sesama teman, biasanya akan muncul penawaran berkedok harga teman. Istilah harga teman ini biasanya digunakan untuk mendapatkan harga spesial, diskon, dan lain-lain. Walaupun biasanya sebagian orang hanya menggunakan istilah ini sebagai bahan candaannya, tetapi istilah ini rasanya cukup meresahkan bagi para penggiat usaha. Harga teman ini juga mungkin pernah kita gunakan pada saat ingin membeli sesuatu yang dijual teman. Meskipun istilah ini lumrah atau terkesan hal yang biasa di kalangan masyarakat, tapi rasanya istilah ini merupakan hal yang salah.

Bagaimana tidak salah, istilah ini biasanya digunakan untuk mendapatkan harga spesial. Namun, kita harus memikirkan usaha yang dijalankan oleh teman kita itu sedang berjalan baik atau tidak. Mungkin akan biasa saja ketika kita meminta harga teman pada saat usahanya berjalan dengan baik. Akan tetapi, bukankah akan menyakitkan jika kita meminta harga teman pada saat usahanya sedang menurun?

Bacaan Lainnya

Teman itu Saling Membantu, Bukan Menyulitkan

Pada dasarnya, teman itu saling membantu satu sama lain, bukan saling menjatuhkan. Teman itu saling menghargai, bukan saling menyulitkan hanya untuk suatu harga. Karena harga yang spesial akan diberikan oleh seorang teman tanpa kita harus memintanya. Hal itu adalah suatu bentuk apresiasi karena sudah membeli barang maupun jasa yang dijualnya. Jadi, alangkah baiknya kita menghapus atau tidak menggunakan istilah harga teman karena itu merupakan hal yang salah.

Istilah harga teman yang sudah sangat sering didengar telinga masyarakat membuat beberapa orang berpendapat mengenai hal ini. Ada yang berpendapat bahwa istilah harga teman ini adalah suatu hal yang wajar jika sang pembeli dan penjual setuju. Selain itu, Jemy Cafirosi, seorang mahasiswa yang menggeluti bidang fotografi berpendapat, “Menurut saya, istilah harga teman ini ada karena kurangnya edukasi teman-teman kita ataupun orang sekitar kita yang tidak tahu harga sesungguhnya barang atau jasa itu berapa dan seberapa susah barang atau jasa itu dibuat dan dikerjakan”.

Tidak hanya itu, Reza Andriawan Setiadi, mahasiswa dan juga seorang desainer grafis juga berpendapat “Dimohon pengertiannya, sama-sama butuh uang jangan menyusahkan satu sama lain. Apalagi yang diminta harga teman itu orangnya gak enakan, kasihan”.

Kesimpulan

Tugas seorang teman adalah saling membantu, bukan saling menjatuhkan. Teman itu saling menghargai bukan saling menyulitkan hanya untuk suatu harga. Oleh karena itu, istilah harga teman ini sebaiknya kita hapuskan karena itu adalah hal yang salah. Istilah harga teman ini membuat kita tidak menghargai akan bagaimana suatu barang ataupun jasa dibuat dan dikerjakan.

Irfan Maulana
Mahasiswa Sastra Indonesia, Universitas Pamulang

Editor : Kurnia Putri Mirani

Baca Juga:
Jual Beli Online, Dampak dan Pengaruhnya bagi Masyarakat
Klaim URF pada Jual Beli Tanpa Shighat Jual Beli, Absah?
5 Tips Sukses Jualan Online bagi Mahasiswa saat Pandemi Corona

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI